Rabu, 24 November 2010

Playful Kiss Episode 9




Ha-ni berlari dengan Seung-jo ia berkata pada dirinya sendiri "Baek Seung-jo berlari bersama ku sekarang. Oh, aku tidak percaya."

Kedua laki-laki itu terus mengikuti Seung-jo dan Ha-ni, sampai akhirnya Ha-ni dan Seung-jo bersembunyi di sebuah toko dan mereka berhasil lolos dari kejaran orang-orang itu.


Seung-jo berkata pada Ha-ni, "Terimakasih telah memberikanku pengalaman seperti ini, aku tidak pernah memikirkan pengalaman seperti itu." Ha-ni tersenyum senang sekali mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Seung-jo.




Ha-ni bertanya pada Seung-jo "Jadi, apakah kau tau bahwa kami mengikutimu?"
Seung-jo : "Sangat bodoh bagiku bila tidak mengetahui bahwa kalian mengikuti kami."
Ha-ni : "Aku tidak memiliki pilihan. Saat mengetahui bahwa kau akan akan menonton bersama He-ra. Aku tidak dapat berbuat apa-apa."
Seung-jo : "Apakah kau ingin pergi ke suatu tempat?"
Ha-ni : "Apa?"
Seung-jo : "Aku bertanya padamu, apakah kau mau pergi ke suatu tempat?

Dan akhirnya, taraaaaaa....... Seung-jo mengajak Ha-ni pergi ke danau.  Seung-jo dan Ha-ni naik sebuah perahu bebek. Secara ga langsung Seung-jo mengajak Ha-ni kencan. Seung-jo mengayuh dayung, Ha-ni terus menatap Seung-jo. Ha-ni masih merasa tidak percaya, ia bersama Seung-jo saat ini. Ha-ni merasa ini adalah hari yang paling menyenangkan. Dan Ha-ni sangat senang..


Ha-ni : "Di sini adalah rekreasi untuk keluarga. Dan kita seperti seorang sepasang kekasih." Seung jo : "Tentu saja. Ada rumor yang mengatakan kalau kita berperahu disini dengan pasangan kita, dalam waktu 6 bulan kita akan putus. Hani panik mendengarnya. Ha-ni khawatir "Ayo, kita turun dari sini." Ha-ni mencoba untuk turun dari perahu itu, ia berdiri di atas perahu hingga membuat perahu jadi oleng dan alhasil Ha-ni terjatuh ke danau. Semua orang melihat kejadian itu dan Seung-jo mencoba menolong Ha-ni.

Setelah terjatuh ke danau, di sebuah taman, Ha-ni mengeringkan rambutnya dan ia menggantung bajunya di kursi taman. Seung-jo datang dan memberikan sebuah bungkusan yang isinya berupa sebuah kaos. Seung-jo berkata bahwa itu kaos murah tapi lebih baik. Tentu saja, Ha-ni senang sekali mendapatkan kaos dari Seung-jo.
Seung-jo : "Itu di jual di atas kapal. Apa kau tidak menyukainya."
Ha-ni: Apakah itu sama dengan yang dipakai dengan Seung-jo.
Ternyata Seung-jo memberikan couple shirt. (wah...wah....sponsor poenya ya???...^_^ )


Seung-jo memberikan hamburger pada Ha-ni. Ha-ni berkata bahwa ia sangat lapar. Dan Seung-jo memberikan minuman pada Ha-ni. Ha-ni merasa bahwa hamburger yang diberikan Seung-jo lebih enak dari pada makanan prancis.


Seung-jo berkata "Makanlah, jangan dilihat saja."
Ha-ni berkata "Mengapa kau menolongku dan berlari bersamaku sedangkan kau sedang bersama dengan He-ra." Ha-ni mencoba mencari tahu apa alasan Seung-jo menyelamatkan Ha-ni saat di gedung teater itu dan bukankah Seung-jo sedang bersama He-ra saat itu.
Seung-jo : karena kau adalah orang terdekatku.
Ha-ni : "Terimakasih"
Ha-ni berkata bahwa ia selalu dalam masalah dan selalu membuat masalah.
Seung-jo : "Aku tidak pernah memiliki pengalaman yang menyusahkan dalam hidup. Tapi, saat kau datang da membawa sesuatu hal yang berbeda untukku. "
Semua terlihat sangat menyenangkan saat Ha-ni datang. Dan Seung-jo mendapatkan pelajaran dari hal itu.

Ha-ni : Jadi,karena kau membenciku, kau mencoba lari dariku. tapi kau merubah pikiranmu dan kau bersamaku sekarang.
Ha-ni kaget dengan kata-katanya sendiri, Ha-ni "Apakah kau akan bersamaku?"
Seung-jo : "Bagaimana kau dapat menyimpulkan seperti itu?
Seung-jo "Aku berkata bahwa aku tidak menyukaimu tapi aku juga tidak membencimu, tapi berada didekatmu bukan hal yang mudah untukku."
Ha-ni senang sekali dengan pernyataan Seung-jo bahwa Seung-jo tidak membencinya, Ha-ni berkata bahwa sejak SMA, Ha-ni hanya menyukai Seung-jo. Ha-ni memeluk lengan Seung-jo. Ha-ni mengungkap isi hatinya bahwa ia tidak bisa memasak dan ia juga bukan orang yang cantik. Ha-ni berkata bahwa ia akan selalu menjadi yang terbaik.
Seung-jo : "benarkah? aku mengharapkannya. Kau harus lebih pintar dariku. Aku sangat mengharapkan hal itu terjadi. Ujian semester sebentar lagi. Kau harus melakukan hal yang terbaik di ujian tengah semester."
Ha-ni tidak yakin ia akan mendapatkan hasil yang terbaik saat ujian tengah semester itu, Ha-ni berkata bagaimana kalau ia mendapatkan C.
Seung-jo : C? Bagaimana mungkin C?
Ha-ni: Bagaimana kalau C plus? (sama aja bo'ong ahahaa..)

Ha-ni merasa bahwa kata-kata Seung-jo selalu jahat tapi senyumnya sedikit berbeda dari sebelumnya. Dan Ha-ni merasa bahwa Seung-jo mulai dekat dengannya.
Seung-jo mengantarkan Ha-ni sampai rumah. 


Ha-ni : terimakasih kau telah mengantarkanku pulang. ini seperti kencan sungguhan.
Seung-jo : apakah kau baik-baik saja tinggal di sini?
Ha-ni : Rumahku hanya sebesar ruang tamu. ini sangat kecil, tapi dapat dimaklumi. Kami akan tinggal di sini sampai rumah kami selesai dibangun. 

Di restaurant,Kyung-su bersama He-ra. Kyung-soo sangat gugup dekat dengan He-ra. Ia memberanikan diri untuk berbicara pada hera, Ia meminta agar He-ra mendengarkannya karena ia sangat sulit berbicara karena gugup.  Kyung-su memberitahu he-ra tentang perasannya. Bahwa ia selalu memikirkan He-ra, tapi He-ra tidak ingin mendengarkan perkataan Kyung-su ia pamit untuk segera pergi dengan alasan kepalanya terasa pening. Tentu saja, Kyung-su sangat sedih. Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa ia bukan orang yang pantas dengan He-ra, tapi ia telah berusaha untuk tidak memikirkan He-ra, tapi ia tidak dapat melakukan hal itu.

Ha-ni berada di kamarnya, ia tersenyum sendiri mengingat apa yang telah seharian antara dirinya dengan Seung-jo. Ayah mengetuk pintu dan ia masuk ke dalam kamar. Melihat Ha-ni tersenyum sangat senang, Ayah Ha-ni menanyakan apakah ada hal yang menyenangkan hari ini? 


Ha-ni : tidak. ada apa memang? 
Ayah : aku berharap ada hal yang baik untuk kita.
Ha-ni : apa yang terjadi?
Ayah Ha-ni sebenarnya ingin memberitahukan pada Ha-ni untuk kembali tinggal di rumah Seung-jo. Tapi, ia tidak dapat mengatakan hal itu karena ia merasa hal itu akan kembali menyakitkan Ha-ni.


Teman-teman Ha-ni datang ke tempat Ha-ni untuk mengunjungi Ha-ni. Jun-gu menyambut mereka. Teman-teman Ha-ni menggoda Jun-gu karena Jun-gu berubah menjadi cool. Teman-teman Jun-gu menasihatinya Jun-gu agar lebih mengerti tentang wanita. Mereka menjelaskan alasa-alasan, mengapa Jun-gu tidak disukai oleh Ha-ni..

Di kampus, He-ra berbincang dengan Seung-jo. Mereka menanyakan keadaan mereka masing-masing setelah kejadian kemarin.


Di lapangan tennis, Kyung-su memperlihatkan foto-foto He-ra pada Ha-ni.Kyung-su menanyakan apa yang terjadi kemarin pada Ha-ni. Ha-ni berkata bahwa tidak terjadi apa-apa dan ia balik menanyakan kepada Kyung-su apakah Kyung-su melewati kencan yang menyenangkan dengan He-ra. Kyung-su menceritakan yang sebenarnya ia tidak kencan, ia hanya makan bersama He-ra.

Ha-ni merasa kesal pada Kyung-su, bahwa seharusnya ia mendapatkan kesempatan yang bagus untuk berkencan dengan he-ra kemarin.Kyung-su memberitahukan pada Ha-ni bahwa sebenarnya ia ingin mengungkapkan perasaannya pada He-ra, tapi saat ia melihat He-ra tiba-tiba saja otaknya langsung kosong. Ha-ni mencoba untuk menasehati Kyung-su untuk tidak terlihat memalukan di depan He-ra.


Masing-masing mereka berpura-pura menjadi orang yang mereka sukai. Ha-ni berpura-pura menjadi He-ra, agar Kyung-su dapat berlatih tidak gugup di depan He-ra. Dan bergantian, Kyung-su berpura-pura menjadi Baek Seung-jo, agar Ha-ni dapat menyatakan rasa sukanya pada Seung-jo. Tapi, hasilnya nol besar masing-masing dari mereka tidak dapat melakukan apapun.



Dan lucunya, ha-ni bahkan menyuruh Kyung-su untuk melakukan seperti yang dulu Seung-jo lakukan saat Seung-jo pertama kali mencium Ha-ni (wakkkkkk.....). 


Tapi, para anggota club tennis melihat hal itu dan membuat rumor baru bahwa Ha-ni dan Kyung-su memiliki hubungan. Parahnya, Seung-jo melihat juga hal itu. Ha-ni khawatir, ia tidak ingin hubungannya dengan Seung-jo memburuk lagi.


Ha-ni menghampiri Seung jo, ia mencoba menjelaskan semuanya tapi Seung jo malah tidak memperdulikannya.


Seharian Seung-jo be-te. He-ra jadi heran melihatnya. Saat He-ra bertanya, Seung-jo tak mau menjawabnya. 


Ha-ni berlari-lari dan mengejar Seung-jo. Saat He-ra melihat Ha-ni, ia menyindirnya. Ha-ni ingin menjelaskan sesuatu. Tapi Seung-jo sama sekali tak mempedulikan Ha-ni. Dan He-ra senang melihat hal itu.




Ayah dan Ibu Seung-jo ingin pergi. Mereka cemas meninggalkan Eun-jo sendiri karna Seung-jo masih di kampus. Tapi Eun-jo bilang kalau dia sudah dewasa dan bisa jaga diri. Orangtuanya pun senang dan tenang meninggalkan Eun-jo sendiri. Eun-jo asyik makan minum sambil maen game.




Ha-ni mencoba menelpon Seung-jo. Tapi Seung-jo tak mau mengangkatnya. Ha-ni bingung bagaimana cara menjelaskannya pada Seung-jo. 


Ha-ni mencoba pergi ke rumah Seung-jo. Tapi ia takut untuk masuk. Kemudian ia mendengar sesuatu yang jatuh. Karna penasaran, Ha-ni pun masuk dan kaget melihat Eun-jo jatuh di lantai dan mengerang kesakitan. Ha-ni panik dan bertanya dimana Ibu. Eun-jo bilang Ayah dan Ibu pergi sambil mengeluhkan perutnya yang sakit.


Menelpon Seung-jo dengan Hp-nya tak ada gunanya. Jadi Ha-ni menelpon Seung-jo menggunakan telpon rumah. Seung-jo kaget saat tahu Ha-ni menelponnya dengan telpon rumahnya. Awalnya Seung-jo jengkel, tapi kemudian ia meminta Ha-ni untuk menelpon ambulan dan membawa Eun-jo ke rumah sakit. "Aku mempercayakan Eun-jo padamu" kata Seung-jo sebelum Ha-ni menutup telponnya.




Di rumah sakit, Dokter bilang kalau Eun-jo terkena radang usus dan harus segera di operasi. Ini bukan operasi yang serius. Tapi dokter meminta Ha-ni untuk cepat-cepat memutuskannya. Ha-ni ingat kalau Seung-jo mempercayakan Eun-jo padanya, kemudian Ha-ni bilang pada dokter untuk melakukan operasi pada Eun-jo.


Operasi berjalan lancar dan Eun-jo dipindahkan ke ruang inap dan Eun-jo tertidur. Seung jo berterimakasih pada Ha-ni atas semua bantuannya sehingga Eun-jo bisa diselamatkan. 




Ha-ni mencoba menjelaskan tentang rumor yang beredar bahwa hal itu tidak benar, Seung jo mengerti sebenarnya ia telah mendengar cerita yang sebenarnya dari Kyung-su.


Ha-ni langsung berbalik dan memeluk Seung-jo. "Aku sangat takut. Takut jika ada sesuatu terjadi pada Eun-jo. Seung-jo menghibur Ha-ni agar tidak cemas karna Eun-jo sudah tidak apa-apa. Kata dokter semua berkat Ha-ni yang dengan sigap mengambil keputusan yang tepat untuk Eun-jo. 




Ha-ni datang mengunjungi Eun-jo di rumah sakit. Di ruang rawat inap itu ada ibu Seung jo yang sedang menunggui Eun-jo. Tapi Eun-jo terlihat tidak senang melihat kedatangan Ha-ni. Eun-jo jengkel karna Ha-ni menjenguk Eun-jo hanya karna agar bisa bertemu Seung-jo. Tentu saja Ibu Seung-jo tak suka Eun-jo bicara buruk tentang Ha-ni yang sudah menyelamatkannya. Seung-jo datang beberapa saat kemudian dan Ibu Seung-jo bilang, akan sangat menyenangkan kalau Ha-ni bisa tinggal bersama mereka lagi. Seung-jo terlihat tak peduli.


Di ruang tunggu, Ayah Ha-ni, Ayah Seung-jo dan Ibu Seung-jo sedang berbicara mengenai anak-anak mereka. Ibu dan Ayah Seung-jo berkata bahwa akan sangat buruk jadinya, bila Ha-ni tidak menolong Eun-jo saat itu. Mereka juga membicarakan tentang rumah Ha-ni yang dulu.


Ayah Seung jo memberikan sebuah amplop pada Ayah Ha-ni yang berisi uang pembayaran yang diberikan Ayah Ha-ni saat menginap di rumah keluarga Baek. Mereka saling ngotot untuk tidak menerima uang itu. Kemudian Ibu Seung-jo berkata sebaiknya uang itu dipakai untuk mengurus restoran Ayah Ha-ni dan meminta Ayah Ha-ni dan Ha-ni untuk tinggal bersama mereka lagi.


Ayah Ha-ni bilang ia tak ingin kembali ke rumah keluarga Baek lagi demi Ha-ni. Ia tak ingin Ha-ni sedih lagi karna Seung-jo. Kemudian Ibu Seung-jo bilang kalau sebenarnya Seung-jo dan Ha-ni saling mencintai. Bahkan Seung-jo sudah pernah mencium Ha-ni. Ayah Seung-jo dan Ayah Ha-ni tentu saja kaget mendengarnya. Dan hal itu mampu merubah keputusan Ayah Ha-ni untuk mau pindah lagi ke rumah keluarga Baek. wah,,,wah...wah...capek ga ya bolak balik ja...hehehehe...

Ha-ni datang untuk menjenguk Eun-jo. Eun-jo masih tetap sebel melihat Ha-ni.  Ha-ni menyapa teman sekamar Eun-jo yang bernama No-ri. Ha-ni membawakan makanan untuk Eun-jo dan juga membagikannya untuk No-ri. Ha-ni selalu saja salah menyebut nama No-ri. Tapi No-ri tak marah dan malah tertawa. Dan No-ri bilang kalau suasana Rumah Sakit jadi menyenangkan karna ada Ha-ni.  Eun jo menanyakan pada No-ri, apakah No-ri sudah lama tinggal di rumah sakit ini. No-ri menjawab bahwa ia sudah tinggal sekitar satu tahun dua bulan lebih. Dan ia pun harus mengulang lagi kelas 4 karnanya. Ha-ni menawarkan diri untuk membantu No-ri belajar. Seung-jo dan Eun-jo malah menertawainya dan bilang pada No-ri kalau Ha-ni itu bodoh. Tentu saja Ha-ni kesal mendengarnya.


Di restaurant, Ayah Ha-ni tengah mempersiapkan hidangan restaurantnya tapi malah sering melamun, tiba-tiba Jun-gu datang datang dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Ayah Ha-ni tidak ingin memberitahukannya kemudian menyuruhnya untuk kembali bekerja.
 
Dokter memeriksa keadaan No-ri. Seung-jo, Ha-ni dan Eun-jo memperhatikan dokter itu saat memeriksa No-ri. Ternyata No-ri demam tinggi karena bermain terus. Ha-ni meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Tapi, No-ri merasa sangat senang karena dapat belajar banyak dari Baek Seung-jo dan dapat tertawa karena Ha-ni nuna.

 
Ha-ni dan Seung-jo berjalan-jalan keluar rumah sakit. Ha-ni bertanya pada Seung-jo, sebenarnya No-ri memiliki penyakit apa? Seung-jo menjawab bahwa hanya ada sedikit masalah pada kesehatannya. Ha-ni merasa prihatin dengan keadaan No-ri. Ha-ni bertanya apa yang dapat dilakukan Seung-jo untuk membantu No-ri. Ha-ni berandai andai, mungkin Baek Seung-jo dapat menjadi seorang dokter untuk No-ri. Seung-jo berkata bahwa itu adalah pemikiran aneh Ha-ni.




Di kampus, Ha-ni bercerita pada teman-temannya bahwa ia dapat selalu dekat dengan Seung-jo. Di rumah sakit, mereka selalu bersama-sama karena ibu mereka meninggalkan mereka berdua seharian.

Ha-ni dan Seung-jo bermain-main dengan Eun-jo dan No-ri, mereka berputar putar dengan kursi roda dan salah satu suster yang melihat hal itu menegur mereka. Mereka senang karna berhasil menghibur No-ri.




No-ri merayakan ulang tahunnya di rumah sakit bersama dengan Seung-jo, Eun-jo dan Ha-ni.


Eun jo sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Ga tega ngiatnya...hiks..hiks.. perpisahan antara No ri dan Eun-jo. Kasian No-ri harus sendirian lagi di rumah sakit. Eun-jo sangat sedih berpisah dengan No-ri begitupun sebaliknya dengan No-ri.







Keluarga Seung-jo menyambut kedatangan Eun-jo dari rumah sakit, bukan hanya itu saja mereka juga merayakan pindahnya kembali Ha-ni ke rumah mereka. 




Eun-jo tidak terima bila Ha-ni harus tinggal lagi bersama keluarganya, karena Eun jo akan kembali kehilangan kamarnya. Tapi Ibu Seung-jo seperti biasanya senang sekali Ayah Ha-ni dan Ha-ni  pindah lagi ke rumah mereka.



Ha-ni membantu ibu Seung jo di dapur, mereka selesai membersihkan piring. Ibu seung jo menyuruh Ha-ni untuk segera tidur. Tiba-tiba Eun jo datang, ia ingin mengambil minum. Eun jo : " Oh Ha-ni, kali ini kau banyak sekali membantuku....emmmm....terimakasih". Setelah mengatakannya, Eun-jo langsung lari. Ha-ni tersenyum melihat tingkah Eun-jo yang malu-malu itu. 


Ha-ni melihat seung jo berada di luar, Seung  jo sedang duduk di teras depan rumah.
Ha-ni : kau ada di sini rupanya.
Ha-ni ikut duduk di sebelah Seung jo. Dan mereka saling memandang satu sama lain tanpa berbicara apapun. Co cweet. ehm..ehm....




Di restaurant Joon Gu sedang sibuk membuat masakan saat Ha-ni dan ayahnya datang. Jun-gu minta Hani dan ayahnya untuk makan karna dia tlah memasak untuk mereka berdua. Ha-ni tak enak hati mengatakan pada Jun-gu kalau ia kembali lagi ke rumah Seung-jo. Dan setelah berpikir lagi, Ayah Ha-ni pun mengatakan yang sejujurnya kalau mereka sudah pindah lagi ke rumah Seung-jo dan mereka sudah makan di sana tadi. Kasian Jun-gu, untuk kesekian kalinya ia harus patah hati.


Di rumah Seung-jo, Ha-ni sedang ada kamar mandi. Ha-ni merasa bersalah pada Jun-gu tapi ia juga sangat senang dapat kembali ke rumah Seung-jo dan dapat dekat kembali dengan Seung-jo. Ha-ni mencari underwearnya, (ckckckck.....) tadi ia merasa sudah membawanya ke kamar mandi tapi tidak ada. Ha-ni mencarinya diluar kamar mandi dan saat Ha-ni membuka pintu kamar mandi, Seung jo langsung menyerahkan underwear itu di depan muka Ha-ni dan seperti kebiasaan Seung jo, dia mencemooh Ha-ni. Seung jo bilang Ha-ni terlalu kurus dan ia tidak memiliki tubuh yang bagus.




Ha-ni menuduh Seung-jo mencuri underwearnya tapi Seung-jo mengatakan bahwa Ha-ni telah menjatuhkannya di lantai tadi. Ha-ni kesal dan sedih karena Seung-jo mengolok-oloknya. 



Tanpa sengaja Ayah Seung-jo melihat Ha-ni yang hanya memakai handuk dan Seung-jo yang berada di dekatnya, otomatis ayah Seung-jo berpikir hal yang tidak tidak. Ayah Seung-jo berkata bahwa kedekatan mereka memang sangat baik, tapi sebelum menikah sebaiknya mereka tidak melakukan hal itu. jaaaaaaaaaaaaaaaaaah.. Ha-ni malu dan ia langsung masuk kamar mandi lagi. Seung-jo tersenyum diam-diam.


Seung-jo diantar mobil oleh ayahnya, di mobil ayahnya menanyakan apa yang akan ia lakukan setelah lulus dari kuliahnya. Ayah Seung-jo menawarkan agar Seung-jo terjun ke dunia bisnis, tapi Seung-jo tidak memiliki minat untuk melakukan hal itu.



Ha-ni naik sepeda ke kampusnya, ia bertemu dengan Seung-jo dan Ha-ni menyapa Seung-jo, tapi Seung-jo diam saja. Ha-ni sangat penasaran tentang Seung-jo, apakah Seung-jo benar-benar tertarik padanya atau tidak. Ha-ni menceritakan hal itu pada teman-temannya, dan salah satu temannya mempunyai cara untuk mengetahui hal itu. Cara untuk mengetahui apakah Seung-jo suka padanya atau tidak, cara itu disebut YAWNING METHODE

Jam pelajaran bahasa inggris. Ha-ni mengingat-ingat apa yang dikatakan temannya tentang YAWNING METHODE, teman Ha-ni bilang bila Seung-jo menyukai Ha-ni maka Seung-jo akan mengikuti Ha-ni. Ha-ni menguap, 




Ha-ni melirik ke arah Seung-jo apakah YAWNING METHODE itu benar. Dan tanpa Seung-jo sadari ia juga menguap. hehee.. Ha-ni senang sekali melihat hal ini tapi.. setelah Ha-ni memperhatikan semua orang yang ada di kelas mereka semua menguap!!! Itu karena pelajaran bahasa inggris yang disampaikan dosen sangat membosankan. wakkkkkkkkkk...



Seung-jo berbincang-bincang dengan He-ra, He-ra membicarakan tentang mereka tapi Seung-jo malah menceritakan tentang Ha-ni bahwa sejak kedatangn Ha-ni semua jadi terasa berbeda untuknya. Seung-jo mengucapkan terimakasih kepada He-ra, karena He-ra sudah mau mendengarkannya. He-ra tersenyum tapi raut wajahnya sedih. He-ra kecewa karna yangdibicarakan Seung-jo hanya Ha-ni saja dan tak peduli tentang hubungan mereka.




Di klub tenis, Kyung-su meminta Ha-ni mengajarinya teknik mencium He-ra. Kebetulan ada ketua klub tenis yang bersedia membantu Kyung-su menggantikan posisi Ha-ni. Ha-ni bilang pada Kyung-su untuk membayangkan kalau ia sedang memegang raket tenis, coz Kyung-su selalu percaya diri saat memegang raket. Dan berhasil. Kyung-su menyandarkan ketua klub ke tembok. Tapi sebelum Kyung-su mencium ketua klub, ketua klub malah menciu Kyung-su terlebih dahulu......waaaaaaah...jangan-jangan ketua klub.....??????









Di rumah, Ha-ni membantu Ibu Seung-jo bekerja mereka berdua terlihat sangat akrab. Ibu Seung jo menyuruh Ha-ni untuk mengambilkan pakaian Eun-jo di kamar Seung-jo. Saat Ha-ni sedang mengambil baju, tanpa sengaja ia melihat koran di atas tempat tidur Seung-jo. Ha-ni ingin tahu tentang koran itu, akhirnya ia membaca koran itu. Dan Ha-ni menemukan beberapa tanda dikolom pencarian pekerjaan. Seung-jo menandai beberapa pekerjaan paruh waktu di koran itu dan beberapa rumah sewaan. 

Seung-jo masuk ke kamarnya, ia melihat Ha-ni sedang membaca koran. Ha-ni kaget melihat kedatangan Seung-jo. Ha-ni berkata bahwa ia mendengar berita dari Kyung-su bahwa Seung-jo akan meninggalkan rumah ini. Dan Seung-jo menjawab bahwa hal itu benar. Ia akan meninggalkan rumah ini. Ha-ni kaget mendengar hal itu, Ha-ni menanyakan lagi apakah semua ini karena kepindahan Ha-ni ke rumah Seung-jo. Seung-jo menjawab bahwa itu tidak ada kaitannya dengan Ha-ni.



Ibu Seung-jo mendengar tentang hal itu dan ia kaget mendengar Seung-jo akan pindah dari rumah, Seung-jo, Ibu Seung-jo dan Ayah Seung-jo berbicara mengenai perihal itu dengan Seung-jo. 





Ternyata alasan Seung-jo pindah dari rumah adalah karena ia ingin hidup mandiri dan tidak bergantung dengan siapapun. Ibu Seung-jo bertanya apakah ini ada kaitannya dengan Ha-ni. Seung-jo menjawab bahwa ini tidak ada kaitan sama sekali dengan Ha-ni, Seung-jo ingin mengatur hidupnya sendiri dan dapat mandiri. Ayah Seung-jo mengerti hal itu dan mengizinkannya, tapi ibu Seung-jo masih berat hati untuk menyetujui hal itu.



Dan ternyata Ha-ni diam-diam mendengar pembicaraan mereka. Ha-ni sangat sedih, khawatir dan kecewa. Apa jadinya hidup Ha-ni bila jauh dari Seung-jo? 




Bersambung...............



Tidak ada komentar:

Posting Komentar