Minggu, 21 November 2010

Playful Kiss Episode 3



Gendong! gendong! semua teman2 Ha-ni teriak2
Ha-ni : Jangan salah paham aku tidak ada hubungannya dengan ini.
Seung-jo : Oh Ha-ni, aku tahu kau yang melakukannya.



Seung-jo mendekati Ha-ni dan terlibat pembicaraan pribadi. Ha-ni serba salah, mereka sudah mengakhiri taruhan tapi teman2-nya tidak tahu.
Seung-jo : Apapun situasinya, kau selalu jadi ancaman
Ha-ni : Apa? Ancaman? baiklah apa aku bisa mengatakan pada semua orang kalau kita tinggal bersama?
Seung-jo : Apa kau sudah gila?
Ha-ni : Lalu apa yang harus kulakukan?

Seung-jo akhirnya bersikap ya sudah gendong ya gendong. Tapi giliran Ha-ni yang menolak karena sudah sebal dengan sikap Seung-jo.
Ha-ni : Tidak mau.
Seung-jo : Apa maksudmu kau tidak mau? Jika kau merasa sangat salah, ayo naik!
Ha-ni : Aku sudah bilang aku tidak mau!
Seung-jo menarik pergelangan tangan Ha-ni dan Ha-ni protes.

Jun-gu tidak terima, Baek Seung-jo, sebaiknya segera lepaskan pergelangan tangan-nya! Seung-jo melihat dingin ke arah Jun-gu, kau lagi.
Jun-gu minta maaf karena tidak percaya Ha-ni masuk 50 besar, jadi untuk memperbaikinya, aku yang akan menggendongmu dan lari beberapa kali, ayo naik!



Ha-ni tidak mau, Ju-ri dan Min-ah juga mengusir Jun-gu, hei kau pergi saja! Tapi Bong Jun-gu tidak mau mendengar mereka dan ia lebih agresif, ia langsung saja mengangkat Ha-ni dan menggendongnya keluar.

Ha-ni teriak2, apa yang kau lakukan! lepaskan!
Dan ini adalah pandangan Seung-jo yang "tidak peduli " itu.



Bong Jun-gu ingin tahu, apa yang akan dilakukan Ha-ni pada Seung-jo. Ha-ni terus saja teriak minta diturunkan, aku tidak bercanda, turunkan aku!

Akhirnya Jun-gu menurunkan Ha-ni dan ia berkata apa salahku? Lalu dengan curiga ia tanya, Ha-ni, apa kau masih menyukai Baek Seung-jo? Biarpun ia sudah menghinamu, kau masih menyukainya? Apa mungkin pria idaman-mu adalah pria kaku seperti dirinya.
Ha-ni : Tidak! Aku tidak menyukainya. Mengapa aku harus menyukainya? Apa bagusnya pria brengsek seperti itu?
Jun-gu : Ya..itu baru gadisku.

Ha-ni : Ia (Seung-jo) punya pedang di lidahnya. Dia punya bakat merendahkan orang, dia egois dan angkuh. Dia tidak punya rasa kemanusiaan sedikitpun. Bagaimanapun, dia adalah brengsek paling kasar sedunia!

Jun-gu : Jadi kau tidak menyukainya?
Ha-ni : Aku tidak menyukainya!

Teman2 sekolah Ha-ni menggosipkan Ha-ni, jadi itu gadis yang akhirnya masuk ke ruang belajar istimewa? Mengagumkan, aku cemburu. Teman lain berkata tapi dia yang sudah dipermalukan oleh Baek Seung-jo. Oh yang sudah ditolak ya. Tapi dia cukup manis.
Ha-ni gembira sekali ketika masuk ke ruang belajar istimewa dan membuat heran guru karena Oh Ha-ni? ada di sini? tidak salah? dia duduk di bagian belakang.
Di ruang belajar istimewa. Suasana sunyi dan tenang. Ha-ni duduk di belakang dan ia mengamati seorang gadis yang menawarkan minuman ringan pada Seung-jo.
Ha-ni kesal, ia mulai ngomel, apa mereka kesini mau belajar atau kencan? Ha-ni puas ketika Seung-jo menolak minuman ringan yang ditawarkan. Ha-ni bahkan tidak tahan dan menertawai gadis itu.



Guru : Oh Ha-ni!
Ha-ni : Maaf, maaf
Bahkan Wakil Kepala Sekolah juga heran melihat Oh Ha-ni di kelas spesial itu. Dia menemui Song Kang-yi, Wali kelas Ha-ni.
Guru Song Kang-yi? apa tidak ada yang aneh mengenai Oh Ha-ni?



Song Kang-yi mengatakan Ha-ni memang sedikit aneh. Tapi Wakil Kepala Sekolah mengatakan bukan aneh seperti itu, tapi bagaimana mungkin Ha-ni bisa tiba-tiba berubah, dari rangking paling bawah ke rangking 50 besar seluruh sekolah?
Song Kang Yi : Apa anehnya? Sesuatu yang bisa dicapai dengan usaha yang cukup keras.



Guru lain yang sepertinya adalah saingan Ibu Song Kang-yi berkata aku juga berpikir itu sedikit aneh.
Song Kang-yi : Apa anehnya?
Guru : Mungkinkah? Apa mungkin dia mencontek?
Song Kang-yi tidak terima, menyontek? siapa yang bisa ia contek dari kelas kami?
Guru itu berkata baiklah, kalau begitu kita tunggu dan lihat saja.

Setelah itu para guru bingung, ini hari Jumat dan kelas lain sudah punya acara, ada yang piknik dan ada yang field trip. Lalu kelas 1 dan 7 apa yang akan dilakukan? Bagaimana jika kita..mengadakan pertandingan atletik?
Guru Ji-oh tidak setuju apa bagusnya pertandingan atletik? Tapi Song Kang-yi berkata kelasmu belajar terus dan tidak pernah olahraga. Kalau begitu kelasku akan bertanding dengan kelas guru Song Ji-oh!

Kedua guru bertaruh, Song Kang-yi berkata kalau kelasnya menang, ia akan memanggil Song Ji-oh dengan panggilan oppa.
 
Song Kang-yi membujuk anak kelasnya untuk tanding dengan kelas 1. Song Kang-yi berkata ayo kita beri pelajaran kelas 1, berikan yang terbaik, mengapa tidak ada yang jawab? Bong Jun-gu?
Jun-gu : Lalu apa yang akan guru berikan pada kami?
Song Kang-yi : Apa? Baiklah, jika kita menang dalam 3 pertandingan, aku akan membagikan pizza!

Anak2 : pizza? pizza??



Anak2 termotivasi karena pizza dan ingin mengalahkan kelas 1, mereka mulai berlatih dengan antusias. Tentu saja Baek Seung-yo saat melihat itu mendengus, tidak ada yang lebih lucu dari pertunjukan yang kalian perlihatkan.

Baek Seung-jo berkata kelasnya tidak tertarik dengan kompetisi atletik dan kelas kalian akan menang bagaimanapun juga.
Bong Jun-gu kesal, apa katamu? Jadi kami akan menang karena kalian tidak ingin berusaha keras?
Baek Seung-jo terus saja mengejek tim kelas 7 dan Ha-ni kesal, apa kau tahu apa yang kau katakan? Kau bersikap seperti ini karena kau tahu akan kalah.



Ha-ni : Ayam yang kalah selalu berkotek paling keras.
Seung-jo : Apa? Ayam?
Ha-ni : Ya, ayam!

Teman2 Ha-ni menyiapkan kostum untuk memberi semangat. Ha-ni bingung ia akan mendukung siapa, Jun-gu atau Seung-jo. Ha-ni mencoba kostumnya. Min-ah heran kau dapat kostum ini dari mana?
Ha ni berkata Jang-mi yang memberikannya, katanya ini yang paling pas untukku. Min-ah kesal, rubah kecil itu..memperlakukanmu seperti ini lagi.

Ju-ri minta rekan2nya melihatnya, Ha-ni, lihat aku, bagaimana?
Ha-ni : Oh! Lady Gaga!
Ha-ni sudah mengenakan kostum anehnya (mirip Piyo-piyo hehehe) dan melihat Seung-jo, ia masih kesal dengan Seung-jo. Ah dia tidak tahu kalau ini aku, pikir Ha-ni. Menyedihkan? Seung-jo, mati kau!

Ha-ni mengerjai Seung-jo dan mengganggunya, di pantat lagi! Seung-jo bingung siapa kau? Tapi ketika Ha-ni jatuh dan Seung -jo membantunya, ia membuka topeng orang itu dan langsung ketahuan kalau itu Ha-ni. Seung-jo langsung menjewer pipi Ha-ni.



Pertandingan pertama.

Kedua kelas berdiri berjajar, masing2 15 orang. Kaki mereka diikat satu sama lain dan harus berlari bersama.
Kelas 1 yang terdiri dari anak pintar mengenakan kostum biru, jatuh dan barisan-nya kacau.

Kelas 7, kelas Oh Ha-ni, mengenakan seragam kuning, bergerak dengan seirama, kita satu! Ya! Mereka maju serempak dengan kompak, kalahkan mereka! kalahkan mereka!

Guru : Pemenangnya, kelas 7!
Anak-anak kelas 7 bersorak-sorai.
 



Jang-mi memberi semangat Seung-jo. Ibu Baek mengendap-endap dan bertemu Jang-mi. Jang-mi langsung mengenalinya dan dengan pede memanggilnya Ibu, apa kabar? Ini aku, Jang-mi. Hong Jang-mi.
Ibu Baek : Hong Jang-mi?
Jang-mi : Aku pergi mengunjungimu dengan ibuku waktu itu.

Ibu Baek agak lupa tapi ia tanya apa kau memberi semangat untuk Seung-jo? (tulisan karton : Seung-jo oppa, fighting!)
Jang-mi : Ya
Ibu berkata bagus, karena aku bingung mau mendukung siapa, jadi bagus kalau kau mendukung Seung-jo. (sehingga ibu bebas untuk mendukung Ha-ni). Jang-mi bingung, apa?
Pertandingan kedua, tarik tambang juga dengan mudah dimenangkan oleh tim kelas Ha-ni.
Anak2 senang sekali. 2-0. Bahkan Oh Ha-ni dan Bong Jun-gu berpelukan karena terbawa suasana. Baek Seung-jo melihat mereka dan ia memandang sinis. Apa benar Seung-jo tidak peduli? Sepertinya justru iri, hehe



Pertandingan terakhir adalah lari estafet. Seung-jo dan Jun-gu keduanya ikut berpartisipasi. Juga Oh Ha-ni.



Guru Song Kang-yi mendekati guru Song Ji-oh dan mengejeknya, kau sepertinya sengaja mengalah agar aku memanggilmu oppa ya? 
Tentu saja guru Song Ji-oh tidak terima dan dalam lari estafet ini, ia berusaha dengan keras. 
Teman Ha-ni, Min-ah mengawali lomba dengan bagus, dan guru Song Kang-yi adalah orang ke-2, sayangnya ia terjatuh dan tanpa sengaja meraih celana guru Song Ji-oh! Ha!



Song Kang-yi mendengar teriakan Ha Ni dan rekan2nya, guru! bangun! guru! cepat!
Song Kang-yi : Ha-ni, jangan khawatir, aku disini! Dan dia melemparkan tongkat estafet itu ke arah Ha-ni, semua melihat arah jatuhnya tongkat, Oh Ha-ni dengan gaya bionic woman melompat dan menangkap tongkat itu lalu lari! Curang ngga sih..hehehe
Ha-ni lari dengan bagus sekali, ia melihat Bong Jun-gu yang sudah siap2, Ha Ni berhasil melewati tim dari kelas 1 yang sudah lari duluan, keren..


Tapi Ha-ni juga melihat Baek Seung-jo..yang sepertinya melihat ke arahnya dengan tersenyum, Ha-ni memejamkan mata beberapa kali, aku salah lihat kali..lalu ia melihat, tiba2 Baek Seung-jo mengenakan seragam tim kuning! 



Ha-ni : Baek Seung-jo tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku..
Ha-ni terhipnotis lalu tanpa sadar ia mengulurkan tongkat estafet itu pada Baek Seung-jo, Seung-jo menerima tapi hanya melewatkan tongkat itu saja, dan ia langsung mengambil tongkat dari rekan satu tim-nya.
 

Ha-ni bingung, apa yang terjadi? Baek Seung-jo lari melewatinya, dasar bodoh.
Jun-gu teriak2 Oh Ha-ni! Oh Ha-ni! Ha-ni sadar dan segera memberikan tongkatnya pada Jun-gu. Jun-gu mati2 an menyusul tapi tetap kalah, Baek Seung-jo menang.
 



Kemenangan itu disambut antusias kelas 1, dan juga..
ibu ehm....sepertinya ibu lebih suka melihat fluktuasi hubungan (memangnya kurs ehm...ehm..) Baek Seung-jo dengan Oh Ha-ni.



Anak2 kelas 7 mengeluh, mereka kecewa karena tidak jadi makan pizza. Semua berkata ini karena guru yang jatuh, tapi guru Song Kang-yi berkata dia sudah melemparkan ke Ha-ni. 
Ah benar kata anak-anak, mana Oh Ha-ni? semuanya ingin Ha-ni yang membayar agar mereka bisa makan pizza. Tapi Bong Jun-gu membela Ha-ni, ini bukan salah Ha-ni, aku seharusnya menggerakkan lenganku sedikit.
 


Lalu semua berkata kalau begitu Bong Jun-gu yang traktir kami pizza. Kau harus traktir! 
Jun-gu : Baik! aku yang akan bayar, berapa memangnya?
Anak2 : Sekitar 1500 Won
Jun-gu : Apa? 1500 Won? Aku tidak punya uang sebanyak itu...


Tiba-tiba..Ibu Baek Seung-jo masuk, aku yang akan membelikan pizza untuk kalian. Kalian semua keren sekali hari ini.
Ibu : Aku senang karena kalian. Karena aku sangat berterima kasih maka aku akan membelikan pizza untuk kalian.



Anak2 bingung, dan anda adalah...
Ibu tidak mau terus terang, ia hanya berkata aku adalah fans-nya Ha-ni. Aku datang untuk memberi semangat pada Ha-ni.

Ibu bahkan berfoto bersama Ha-ni dan teman2nya sekelas, bahkan Ibu guru Song Kang-yi dan wakil kepala sekolah juga ikut. Untuk diposting di blog ibu hehehe...
Malamnya, Ha-ni duduk di depan jendela dan mengeluh kalau badannya sakit semua, ada Seung-jo juga disitu yang asyik dengan iPod-nya.


Ha-ni : Wow..pemandangan-nya bagus sekali
Seung-jo : Kau terbakar

Ha-ni merasa iri, Seung-jo selalu bagus dalam segala hal. Lalu Seung-jo tanya : mengapa kau memberikan tongkatnya padaku?
Seung-jo merasa Ha-ni pasti kena sasaran teman-temannya lagi.
 
Ha-ni : Ya, tidak apa-apa kau mengejek-ku, tapi apa kau tahu, ibumu membelikan kami pizza, jadi semuanya baik2 saja.
Seung-jo : Ibuku? tidak ada yang bisa menghentikan-nya.

Seung-jo : Biasanya ayah atau anak-anak yang membuat orang cemas tapi di keluarga kami selalu saja ibu yang membuat masalah.
Ha-ni : Mengapa? Aku pikir ibumu sangat hebat, benar2 baik
Seung-jo : Sebaik apa?
Ha-ni mengaku Ibu Seung-jo datang membawa pizza dan bahkan mengambil foto kami, aku merasa sangat bersyukur.
Ibu yang ada di dekat mereka ikut mendengarkan dan merasa senang.



Seung-jo : Bersyukur?
Ha-ni : Ya, ibuku tidak pernah datang ke sekolahku. Dia meninggal demikian cepat, ya tentu saja ada ayah dan nenek, meskipun aku berterima kasih karena mereka. Aku tidak merasa bahagia.

Ha-ni merasa hari ini bagaikan ibunya sendiri yang datang ke sekolah. Ha-ni akan membantu menyiapkan makan malam. Seung-jo tidak sengaja berkata kalau Ha-ni istirahat saja, tapi ia menambahi ya tentu saja, bagaimanapun kau tinggal di rumah orang jadi harus mengambil hati.

Seung-jo : Tapi..tadi apa yang kau pakai pagi ini?
Ha-ni : Apa itu?
Seung Jo : Raja kentut, kentut, kentut, kentut, apa kau tidak tahu?
Ha-ni : Wu-yi kentut, Wu-yi kentut,
 
Seung-jo : Kelihatan lucu (귀엽다<kwiyeobda>)
Ha-ni senang senang jadi ia berkata ya sudah tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan ejekanmu, tapi telinga apa? telinganya hilang? (귀없다<kwiobsda>)
 
Oh Ha-ni salah dengar, ia pikir Seung-jo bilang kostumnya tidak punya telinga.

Ibu Baek sedang update blognya, ia posting foto2 terbarunya. (Aku coba buka blognya mama-nya Seung Jo, tapi the connection has been reset hehehe, siapa tahu blog beneran)
Ibu Baek berkata pada suaminya, sejak Ha-ni tinggal di rumah ini, ia merasa ada orang sesungguhnya yang tinggal di rumah ini. Ibu mengamati foto Seung-jo setelah memenangkan pertandingan, sudah lama sekali tidak melihat Seung-jo tersenyum seperti itu.
Karena ayah Ha-ni masih sibuk di restauran, maka Ayah Ibu Baek membawa semua anak2 bergabung dan makan2 bersama di sana. Kedua keluarga terlihat sangat akrab. 



Ayah Ibu Baek menikmati mie buatan Ayah Ha-ni dan memuji mie mori buatan-nya.
Ayah Ha-ni mengucapkan terima kasih pada Seung-jo, kau hebat sekali.
Baek Seung-jo seperti biasa cuek dan sibuk sendiri dengan iPod-nya. 



Seung-jo : Bukan apa-apa
Ibu Seung-jo : Bukan itu masalahnya, yang paling hebat adalah Seung-jo bisa mengalami dan belajar dari ini.

Kemudian keluarga Baek dan Oh saling mengucapkan terima kasih berbalas-balasan hehehe. Lalu suasana semakin hangat dan ayah Baek menyarankan bagaimana kalau minum sedikit?
Ayah Baek menawarkan anggur beras pada Ha-ni, apa pemilik mau minum?
Ha-ni kaget, saya?

Ayah Ha-ni juga terkejut tapi ia memberi kode pada anaknya, karena itu adalah tawaran dari orang tua, kau bisa minum segelas.
Ayah Baek : Ini segelas!
Semuanya bersulang, Ha-ni minum araknya, Seung-jo mengamatinya.

Ayah Ha-ni bercerita kalau Ha-ni punya julukan, yaitu siput Nabi Nuh. Semua heran, Siput Nabi Nuh? maksudmu Nuh dari Bahtera Nuh, yang mengangkut banyak hewan kan?
Tapi tidak ada yang memperhatikan siput ini, jadi siput ini memanjat dengan susah payah siang dan malam, dia tidak berhenti memanjat dan akhirnya masuk ke dalam bahtera.

Ha-ni berkata selama aku memiliki keyakinan, aku bisa melakukan semua dengan benar.
Mereka mulai minum2 makgeolri lagi dan bercerita mengenai masa lalu. Ayah Ha-ni dan Ayah Seung-jo bahkan berkata mereka dulu pernah membentuk band.

Ibu Seung-jo tertarik dan Ha-ni mengambilkan gitar, lalu menyanyilah kedua ayah itu sebagai nostalgia. Ibu Baek sangat menikmati pertunjukan mereka, Ha-ni juga melihat dengan pandangan sayang pada ayahnya, Ha-ni menoleh ke belakang dan Seung-jo tetap cuek.

Ha-ni mulai mabuk, dan ketika kedua ayah minta Seung-jo bergabung, Seung-jo hanya mendengus, berisik sekali.


Ha-ni mulai ngomong sembarangan, apa Baek Seung-jo yang terkenal akan menyanyi di tempat kumuh seperti ini?
Ayahnya mengingatkan, kau mabuk.



Ha-ni : Apa mabuk? Aku belum selesai, dia mengatakan kalau aku adalah sasaran kemarahan publik, ayah dia berkata kalau aku tidak berguna dalam segala hal.

Kedua orang tua kaget, benarkah?
 



Eun-jo : Ya terlihat jelas (wajah Seung-jo yang kelihatan bersalah)
Ibu : Baek Eun-jo!

Ha-ni : Baek Seung-jo apakah kau sehebat itu, begitu hebat sampai kau bisa merendahkan orang. Kau bilang jangan mengatakan kalau kita tinggal bersama.

Tapi apa yang harus kulakukan? Bagaimana menjelaskannya? Apa kau harus mengatakan itu di depan semua orang? Setiap kali kau selalu seperti ini. Kau adalah bad guy!

Seung-jo : Sudah waktunya pulang.
Ha-ni : Lihat! lihat dia selalu seperti itu, dia masih ingin memotong pembicaraan orang. Aku benar2 membencimu!

Ibu Seung-jo kaget, ia tidak mengira Ha-ni membenci Seung-jo, ia pikir keduanya adalah pasangan yang serasi.

Ha-ni : Ya aku sangat membencinya
Seung-jo membalas dengan : Ibu, Ayah, Eun-jo, baik, baik, apa kalian tidak terbalik?

Ha-ni : Apa?
Seung-jo membacakan surat cinta Ha-ni diluar kepala : "Sebenarnya, aku tidak memanggilmu Seung-jo. Aku ingin memanggilmu roh hutan. Selama di sekolah, meskipun aku hanya bisa jalan melewatimu. Tapi tetap saja, aku memikirkanmu setiap hari. Kau sangat ramah dalam mimpiku."
Ha-ni : tutup mulutmu! ya! Bad guy!
Ibu justru semangat, astaga..Ha-ni, kau menulis surat untuk Seung-jo?

Semua jadi kaget, ayah Ha-ni baru sadar, jadi dia yang kau sebut waktu itu? Jadi itu Seung-jo?
Ha-ni : Kau mengingat semuanya agar kau bisa membalasku kan?

Seung-jo : Aku bisa mengingatnya setelah membacanya sekali, apa yang bisa kulakukan?
Ha-ni mengakui ia memang menulisnya, tapi sekarang sudah berakhir, benar2 berakhir.

Ha-ni : Bahkan jika ada sedikit rasa suka, sekarang sudah lenyap semua.
Seung-jo : Benarkah?
Ha-ni : Ya! Aku benar2 membencimu!
Seung-jo : Ha-ni!
Ha-ni : Bad Guy!



Tapi tidak lama, Ha-ni mabuk dan tidak bisa jalan, ibu Seung-jo memaksa anaknya menggendong Ha-ni.
Seung-jo : Apa? Ibu mau aku menggendongnya di punggungku?

Ayah Ha-ni berkata tidak perlu, biar aku saja, biarkan ayah yang menggendongmu.
Seung-jo mengalah baiklah..baiklah dan ia menggendong Ha-ni. Kedua orang tua melihat dengan pandangan ingin senang.



Seung-jo ngomel, kau menyusahkan saja. Sementara ayah Seung-jo berkata pada ayah Ha-ni, Gi-dong, jika ini berlangsung terus, apa kau pikir kita bisa jadi keluarga?

Ha-ni setengah sadar masih memaki Seung-jo sebagai bad guy dan Seung-jo menyindir, Oh Ha-ni, kau benar2 berhasil. Aku tetap saja harus menggendongmu di punggungku.
Seung-jo bahkan bisa merasakan jantung Ha-ni berdebar keras dan ia mengejeknya. Ha-ni langsung minta diturunkan. Tidak hanya sampai disitu, Seung-jo juga mengejek :
Seung-jo : tapi sepertinya lebih buruk dari yang kukira, Oh Ha-ni
Ha-ni : Apa maksudmu?
Seung-jo : Jika terus seperti itu, kalau nanti anakmu lahir, apa kau bisa membesarkannya dengan baik?
Maksud Seung-jo dada Ha-ni rata, jadi apa bisa menyusui kelak? astaga...(hei Baek Seung-jo, listen up, semua wanita yang punya anak pasti otomatis bisa menyusui, asal mau, grr! grr!)
Paginya, Ibu Seung-jo pergi ke kamar Ha-ni, ia membawa selembar foto, ia ingin menunjukkan pada Ha-ni tapi Ha-ni masih tidur, jadi Ibu memasukkan foto itu ke buku pelajaran Ha-ni.

Ha-ni bangun dan ia mengeluh sakit kepala. Lalu duduk menghadap kaca dan ingat betapa rata dadanya, lalu ia mengambil kaus kaki dan menyumpalkan di dalam bra-nya, lalu merasa puas dengan hasilnya.
 
Seung-jo menyadari perubahannya dan Ha-ni senyum menang.

Ibu mengajak semua sarapan di luar ruangan karena cuacanya bagus sekali.
 

Lalu Seung-jo mengajari Eun-jo bagaimana caranya lompat tali untuk tes atletik di sekolah adiknya.



Ha-ni memuji sup buatan Ibu dan ia menyarankan Eun-jo untuk menahan agar ketiaknya tetap rapat.
Eun-jo selalu merendahkan Ha-ni, jika kau sedemikian bagus, tunjukkan padaku. Ternyata Ha-ni memang ahli. Ibu langsung terpesona. Eun-jo mencobanya dan ia lumayan juga dibawah bimbingan Ha-ni.


Seung-jo duduk dan mencibir ketika Ha-ni mengajar Eun-jo melompat. Dan Ha-ni tidak sadar kalau gumpalan kaus kakinya jatuh karena lompat tali.


Seung-jo yang melihatnya pertama kali, apa ini? Kaus kaki?

Ha-ni sadar, itu yang dari dalam bra-nya, lalu ia langsung mengambil kaus kakinya sebelum ada yang menyadarinya.



Sampai di sekolah, Ha-ni dan rekan2nya ngobrol seperti biasa, Ju-ri mulai mengatur rambut Ha-ni dan anak2 tanya mengenai fasilitas di ruang belajar khusus.
 
Apa benar ada AC-nya? Ha-ni membenarkan, aku harus mengenakan lengan panjang karena dingin.

Aku dengar kalian dapat komputer. Ha-ni membenarkan, internet-nya sangat cepat. Jika main game akan sangat menyenangkan.

Bong Jun-gu datang, Ha-ni, Ha-ni, Ha-ni, kau sedang menyisir ya? Apa kau sudah makan. Bong Jun-gu benar2 perhatian haha.

Ha-ni minta tolong diambilkan bukunya. Jun-gu dengan senang hati mengambilkan-nya, lalu ada selembar kertas jatuh melayang dari buku.
Jun-gu mengambilnya, oh ada yang jatuh, dan ia tertegun. Ha-ni tidak terlalu peduli dan tetap membaca bukunya.



Jun-gu terbelalak, semua pengiringnya juga, ekspresi mereka membuat Ju-rii dan Min-ah heran lalu ikut melihat, apa sih, foto ya, foto apa?

Ha-ni awalnya tetap belajar tapi ia heran melihat pandangan aneh teman2nya, ada apa?



Ya! Oh Ha-ni apa ini? Mengapa kau tidur dengan Baek Seung-jo? waa..Ha-ni kaget sekali dan ia langsung mengambil foto itu, tidak, itu..kami tidak tidur bersama.

Itu adalah foto yang diambil ibu ketika keduanya ketiduran setelah belajar dan Ibu bahkan mengupload foto itu ke blognya hahaha...

Foto itu segera memicu kekacauan, semua panik, apa mereka tinggal bersama? dengan Baek Seung-jo? Apa ini? apa mungkin ini sudah di photoshop?



Teman2 Ha-ni ingin mengunjungi rumah Seung-jo, tapi Ha-ni menolaknya. Tidak, tidak.
Bong Jun-gu patah hati dan dihibur oleh pengiringnya.



Baek Seung-jo : Oh Ha-ni!!!





Esp. thanks to : ka' tirza @kadorama-recaps.blogspot.com.....^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar