Ju-ri dan Min-ah ingin sekali melihat rumah Seung-jo, mereka hanya diijinkan Ha-ni untuk mengintip dari luar. Ha-ni sudah panik, ayo cepat, bahaya kalau Baek Seung-jo pulang. Cepat!
Tapi justru kedua teman-nya ingin tahu mana kamar Ha-ni, ah pasti di sebelahnya adalah kamar Seung-jo.
Ha-ni : Kumohon, aku mohon, cepat pergi.
Tapi belum juga berhasil membujuk kedua teman-nya pergi, Ibu muncul, Ha-ni sudah pulang? Ah mengapa kau tidak masuk. Apa mereka temanmu?
Kedua teman Ha Ni mengenali ibu, ah pizza itu...Ibu langsung senang sekali dan mengajak mereka semua masuk.
Ha-ni ketakutan oh tidak..tapi Ibu sepertinya senang dengan teman2 Ha-ni dan bahkan menyajikan ice cream strawberry, ayo makan dulu sebelum pergi. Ini kaya pesta minum teh anak2 perempuan hehehe
Seung Jo pulang dengan kesal dan marah dengan rumor yang beredar, apalagi melihat kedua teman Ha-ni, kalian semua tampaknya sangat senang disini.
Ibu : Ah kau sudah pulang anakku.
Seung-jo ngamuk : Tidak cukup menyebarkan gosip, kau juga membawa orang pulang ke rumah?
Ha-ni pusing menjawabnya dan Ibu berkata dia yang mengajak mereka masuk. Ibu juga berkata semua menyukainya tidak-kah ini bagus? Anak2 ini tanya apa aku ibumu atau justru kakakmu.
Seung-jo marah pada Ha-ni, Oh Ha-ni, apa kau menguji kesabaranku? Aku sudah bilang jangan mengganggu-ku, berhenti mencampuri kehidupanku.
Ibu : Ah kau sudah pulang anakku.
Seung-jo ngamuk : Tidak cukup menyebarkan gosip, kau juga membawa orang pulang ke rumah?
Ha-ni pusing menjawabnya dan Ibu berkata dia yang mengajak mereka masuk. Ibu juga berkata semua menyukainya tidak-kah ini bagus? Anak2 ini tanya apa aku ibumu atau justru kakakmu.
Seung-jo marah pada Ha-ni, Oh Ha-ni, apa kau menguji kesabaranku? Aku sudah bilang jangan mengganggu-ku, berhenti mencampuri kehidupanku.
Ibu : Aku yang mengambil gambarnya. Aku juga yang menyelipkan-nya di buku. Mengapa kau jahat sekali pada Ha-ni?
Seung-no : Ibu, kau juga! Tolong tutup blog ibu segera!
Ibu : Apa? Apa hakmu ikut campur dalam hobi dan kesenangan ibu?
Seung-jo mengeluh itu membuatnya tidak nyaman. Seung-jo marah dan langsung naik ke atas.
Ju-ri dan Min-ah merasa tidak enak dan mereka pamit pulang. Ibu menahan mereka dan ingin mengajak makan malam tapi keduanya menolak, mereka tidak enak. Ibu punya usul lagi, akhir pekan ini mereka akan ke pantai dan kita pergi bersama ya!
Semua : Apa?
Ha-ni berkata ia takut ketinggalan pelajaran tapi Ibu berkata tidak apa-apa. Kita semua akan bersenang-senang.
Seung-no : Ibu, kau juga! Tolong tutup blog ibu segera!
Ibu : Apa? Apa hakmu ikut campur dalam hobi dan kesenangan ibu?
Seung-jo mengeluh itu membuatnya tidak nyaman. Seung-jo marah dan langsung naik ke atas.
Ju-ri dan Min-ah merasa tidak enak dan mereka pamit pulang. Ibu menahan mereka dan ingin mengajak makan malam tapi keduanya menolak, mereka tidak enak. Ibu punya usul lagi, akhir pekan ini mereka akan ke pantai dan kita pergi bersama ya!
Semua : Apa?
Ha-ni berkata ia takut ketinggalan pelajaran tapi Ibu berkata tidak apa-apa. Kita semua akan bersenang-senang.
Bong Jun-gu menelepon ayahnya, kumohon, kumohon, jangan tanya apa alasan-nya tidak-kah kau membantuku saja?
Ayah Bong : Mengapa? apa kau mengacau lagi?
Jun-gu : Tidak
Ayah : Apa kau sakit?
Jun-gu : Tidak
Ayah : Baiklah berapa memangnya dan untuk apa uang itu?
Jun-gu : Sejuta, dua juta, tidak tiga juta.
Ayah : Tiga juta?
Jun-gu : Anggap saja itu sebagai uang muka pernikahanku kelak.
Ayah Jun-gu akhirnya bersedia transfer 3.000.000 Won, Jun-gu sangat berterima kasih. Lalu Ayah tanya sebenarnya untuk apa? Tapi kemudian ayah Jun-gu berubah pikiran dan marah apa kau pikir aku ini pencetak uang, kau ingin menyewa rumah segala, ayo pulang, semua orang di rumah mencemaskanmu.
Jun-gu mendapat nasihat cinta dari seorang paman dan ia bertekad untuk memenangkan Ha-ni kembali. Jun-gu berkata pada dirinya, Bong Jun-gu apa kau pernah serius dalam cinta sebelumnya, sampai sekarang kau belum mengaku pada Ha-ni. Bahkan jika kau mengaku dulu, apa akan terjadi perubahan?
Ayah Bong : Mengapa? apa kau mengacau lagi?
Jun-gu : Tidak
Ayah : Apa kau sakit?
Jun-gu : Tidak
Ayah : Baiklah berapa memangnya dan untuk apa uang itu?
Jun-gu : Sejuta, dua juta, tidak tiga juta.
Ayah : Tiga juta?
Jun-gu : Anggap saja itu sebagai uang muka pernikahanku kelak.
Ayah Jun-gu akhirnya bersedia transfer 3.000.000 Won, Jun-gu sangat berterima kasih. Lalu Ayah tanya sebenarnya untuk apa? Tapi kemudian ayah Jun-gu berubah pikiran dan marah apa kau pikir aku ini pencetak uang, kau ingin menyewa rumah segala, ayo pulang, semua orang di rumah mencemaskanmu.
Jun-gu mendapat nasihat cinta dari seorang paman dan ia bertekad untuk memenangkan Ha-ni kembali. Jun-gu berkata pada dirinya, Bong Jun-gu apa kau pernah serius dalam cinta sebelumnya, sampai sekarang kau belum mengaku pada Ha-ni. Bahkan jika kau mengaku dulu, apa akan terjadi perubahan?
Di rumah Seung-jo.
Seung-jo : Dengar, ada yang aku benci lebih dari apapun di dalam hidup. Yaitu kalau orang seperti dirimu dengan otak kecil, tidak tahu situasi, bahkan tidak mengerti dengan jelas, dan bertingkah seolah-olah kau tahu, merengek dan mengganggu orang. Jangan membuatku mengulang kata-kata yang sama lagi.
Seung-jo : Dengar, ada yang aku benci lebih dari apapun di dalam hidup. Yaitu kalau orang seperti dirimu dengan otak kecil, tidak tahu situasi, bahkan tidak mengerti dengan jelas, dan bertingkah seolah-olah kau tahu, merengek dan mengganggu orang. Jangan membuatku mengulang kata-kata yang sama lagi.
Ha-ni jadi sedih dan menangis di kamar-nya. Ha-ni berpikir ia tidak menangis saat surat cintanya dibaca di depan umum, tapi sekarang mengapa ia tidak bisa menahan air matanya.
Seung-jo di jendela dan ia bisa mendengar Ha-ni menerima telp dari teman-nya dan berkata kalau ia tidak apa-apa, Ha-ni berkata Seung-jo mungkin salah paham dan jika Ha-ni itu Seung-jo maka ia juga akan melakukan hal yang sama.
Seung-jo mendengar pembicaraan itu dan ia sedikit melunak.
Paginya, Ibu bersama Ju-ri dan Min-ah siap2 akan ke pantai. Seung-jo turun dan ia bengong, apa yang terjadi? Ibu berkata pada Seung-jo ayo siap, kita akan segera pergi.
Seung-jo : Pergi? kemana?
Ibu : Kami memutuskan untuk pergi camping 2 hari 1 malam.
Seung-jo tidak bisa menolak ketika Ibu memaksanya ikut, worse..Ayah Oh menekan interkom dari luar dan Ha-ni melihat ke interkom, ternyata Hong Jang-mi juga ikut! astaga...
Eun-jo juga, ia bahkan harus "diculik" oleh ayahnya sendiri bwa hahaha..
Eun-jo ke Seung-jo: Hyeong, aku diculik. Ketika aku bangun, aku sudah ada dalam mobil.
Mereka lebih suka ke sekolah daripada ke pantai, langka ya...
Bong Jun-gu masuk ke kelas dan bingung, apa yang terjadi? mengapa semua tidak ada? Jun-gu mencari gurunya dan tanya mengenai Ha-ni dkk.
Guru Song berkata kalau mereka semua pergi main ke pantai, kenapa? kau cemburu ya?
Jun-gu : Guru, apa kau tidak tahu betapa bahayanya dunia sekarang ini? Bagaimana gadis2 itu pergi ke pantai sendirian?
Song Kang-yi : Tidak sendirian, Baek Seung-jo dan keluarganya juga pergi.
Jun-gu : Baek..Baek..Baek Seung-jo???
Bong Jun-gu stress, bagaimana bisa mereka pergi begitu saja, lagipula untuk 2 hari 1 malam! aku tidak tahan!
Bong Jun-gu bertekad ia harus menyusul mereka, ia menuju kantor wakil kepala sekolah dan berkata ada yang darurat, barusan aku dapat berita kalau bibiku kecelakaan (astaga ini anak..), mereka ingin aku segera datang.
Akhirnya Bong Jun-gu mendapatkan pinjaman skuter wakil KepSek dan ia menuju ke pantai dengan nyengir hahaha
Di lampu merah, ada seorang gadis yang mendekatinya, oppa, oppa, mampirlah kapan-kapan. Ternyata itu iklan tempat pijat dan gadis itu memberikan pemantik sebagai suvenir.
Jun-gu mengambilnya dan memasukkan pemantik itu begitu saja di kantung-nya.
Keluarga Baek dan Oh berangkat dengan mobil camping besar dan dalam perjalanan Jang-mi menyarankan untuk karaoke, tapi Ibu yang tidak menyukainya menolaknya. Lalu Ha-ni menyarankan main game kata-kata. Game kata dimana kata pertama kalimat berikutnya adalah kata terakhir dari kalimat yang diucapkan orang sebelumnya.
Yang kalah dihukum menulis nama dengan pantatnya. Ibu merasa itu usul yang bagus.
Giliran Ha-ni, ia harus membuat kalimat yang terdiri dari 4 kata dengan awalan Baek, jadi Ha-ni langsung berkata Baek Seung-jo, jang! (Baek Seung-jo terbaik)
Seung-jo mencibir : Kau memang ingin mengatakan itu kan? jadi kau menyarankan main game kata2.
Ha-ni : Tidak, apa kau gila? aku mengatakannya karena tidak ada yang bisa kukatakan.
Akhirnya mobil mereka sampai di pantai. Di sana sudah banyak mobil camping yang parkir untuk menghabiskan akhir pekan. Semua ganti baju dengan baju pantai.
Hong Jang-mi mengenakan bikini dan Ha-ni mengenakan swimsuit lucu yang girly tapi cute. Ibu memuji Ha-ni, kau kelihatan polos dan cantik seperti ini. Seung-jo, Ha-ni cantik kan? seperti ini seharusnya gadis SMU terlihat.
Akhirnya mobil mereka sampai di pantai. Di sana sudah banyak mobil camping yang parkir untuk menghabiskan akhir pekan. Semua ganti baju dengan baju pantai.
Hong Jang-mi mengenakan bikini dan Ha-ni mengenakan swimsuit lucu yang girly tapi cute. Ibu memuji Ha-ni, kau kelihatan polos dan cantik seperti ini. Seung-jo, Ha-ni cantik kan? seperti ini seharusnya gadis SMU terlihat.
Seung-jo : ya dia seperti gadis SD
Teman2 Ha-ni sebal dan mereka memuji-muji Ha-ni, lalu Seung-jo berkata aku hampir lupa. Kau perlu ini, kan?
Apa ini? tanya Ha-ni . Seung-jo : Kaus kaki hahaha...
Ha-ni kesal minta ampun, ia murka dan memandang Seung-jo dengan sadis lalu mengatakan sesuatu yang familiar untuk-ku (mirip yang dikatakan oppa-nya hehe) : Aku akan menyingkirkan orang itu hari ini dan kemudian akan pergi ke neraka. (Nuna maafkan aku, aku tidak akan berhenti, setelah aku selesai dengan semuanya, aku akan menerima hukumanku)
Ha-ni teriak : Yahh!! lalu mengejar Seung-jo tapi ia terpeleset dan Seung-jo ingin menolongnya, kau tidak apa-apa..?
Tapi ketika melihat ekspresi Ha Ni, Seung-jo ambil langkah seribu
Ha-ni bangun dan mengejar lagi, lalu jatuh lagi, Seung-jo tanya kau tidak apa-apa dan lari lagi. Seung-jo : Aku hanya bermaksud kau pakai kaus kaki!
Ha-ni : Hei kau! dan ia mengejar Seung-jo lagi, cute.
Sementara itu, Bong Jun-gu mengalami kesulitan dengan skuter milik wakil KepSek. Jun-gu bingung, ada apa? Apa baterainya mati? Aduh sudah hampir sampai, apa karena tidak ada gas-nya? Apa yang harus kulakukan, aku tidak membawa uang.
Jun-gu ingin tahu apa tangki bahan bakarnya kosong, tapi terlalu gelap dan ia tidak bisa lihat, lalu Jun-gu mengambil pemantik dari kantungnya, lalu menyalakan-nya....Bum!
Maka meledak-lah skuter sang wakil KepSek bwa hahaha...
Jang-mi main bola bersama Eun-jo dan ia sok akrab dengan Seung-jo. Membuat Ha-ni dan kedua rekannya sebal. Hong Jang-mi itu persis sekali dengan lalat, terbang ke sana dan kesini.
Ibu memanggil untuk makan semangka. Saat Ha-ni akan ikut, Baek Eun-jo mengejeknya, hei Bong Ha-ni!
Ha-ni : Apa? Anak kecil, diam kau!
Eun-jo : Bong!
Ha-ni kesal dan mengejar Eun-jo, hei Baek Eun-jo kesini kau! Keduanya kejar2an lalu Eun-jo ada di tepi air, ayo tangkap aku masuk! kau bahkan tidak bisa berenang.
Ha-ni berhenti di tepi pantai, ia takut karena memang tidak bisa berenang, ia cuma teriak2 Hei Baek Eun-jo! tunggu ya sampai kau keluar dari air!
Tiba2 Eun-jo kehilangan keseimbangan dan hampir tenggelam, ia menggapai-gapai dari dalam air. Awalnya Ha-ni mengira Eun-jo akting tapi ia sadar Eun-jo dalam bahaya. Ha-ni tidak bisa renang maka ia teriak memanggil Seung-jo.
Sayangnya Seung-jo tidak memperhatikan dan tidak ada yang menyadari panggilan Ha-ni. Akhirnya dengan memberanikan diri, Ha-ni nekad masuk ke air dan berusaha menyelamatkan Eun-jo.
Sementara Ibu heran mengapa Ha-ni dan Eun-jo tidak makan semangka. Seung-jo melihat keduanya main di air dan tangan Ha-ni melambai-lambai, Seung-jo geli, mereka memiliki kecerdasan mental yang sama, ini yang disebut polos.
Tapi kemudian ia sadar, mereka benar dalam bahaya. Seung-jo segera melepas iPodnya dan lari secepat mungkin ke arah Ha-ni dan adiknya. Min-ah lari di belakang Seung-jo. Ibu dan Jang-mi juga Ju-ri menyusul, Ha-ni, Ha-ni, Eun-jo..
Ketika sampai di tepi pantai, Min-ah sudah membawa Eun-jo ke tepian. Eun-jo memuntahkan air, dan ibu sangat mencemaskan-nya. Sementara Seung-jo membantu Ha-ni.
Sementara Ibu heran mengapa Ha-ni dan Eun-jo tidak makan semangka. Seung-jo melihat keduanya main di air dan tangan Ha-ni melambai-lambai, Seung-jo geli, mereka memiliki kecerdasan mental yang sama, ini yang disebut polos.
Tapi kemudian ia sadar, mereka benar dalam bahaya. Seung-jo segera melepas iPodnya dan lari secepat mungkin ke arah Ha-ni dan adiknya. Min-ah lari di belakang Seung-jo. Ibu dan Jang-mi juga Ju-ri menyusul, Ha-ni, Ha-ni, Eun-jo..
Ketika sampai di tepi pantai, Min-ah sudah membawa Eun-jo ke tepian. Eun-jo memuntahkan air, dan ibu sangat mencemaskan-nya. Sementara Seung-jo membantu Ha-ni.
Keduanya jatuh di pasir dan Ha-ni langsung memeluk Seung-jo dan menangis tidak terkendali, ia ketakutan. Ha-ni takut air dan ia tidak bisa berenang.
Malamnya, suasana sudah tenang. Kedua keluarga mengadakan BBQ, Ibu minta Seung-jo memberikan air pada Ha-ni. Jang-mi ingin memberikan-nya tapi ibu melarang, tidak perlu, kau bisa terus memanggang daging, Jang-mi (how I love you Mom hehehe)
Ayah Ha-ni berkata ia ketakutan sekali, melihatmu berjuang dengan nyawa di depanku, sementara aku terkubur di pasir.
Ha-ni menghibur tapi aku keluar dengan cepat, jadi tidak apa-apa. Ayahnya berkata bagaimana tidak apa-apa, aku tidak bisa gerak saat di dalam pasir. Saat itu aku sadar kalau itu adalah neraka.
Ha-ni : Aku minta maaf ayah.
Seung-jo datang : Kau mau air?
Ayah Oh : Seung-jo aku harus berterima kasih padamu. Jika bukan karena kau, aku benar2 tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
Bukan apa-apa kata Seung-jo. Ayah bangkit dan berkata aku akan membuat makan malam yang enak sebagai ucapan terima kasih dan pergi.
Seung-jo : Kau tidak bisa berenang tapi kau bahkan tidak takut?
Ha-ni : Lalu apa yang harus kulakukan? aku teriak, tapi tidak ada yang mendengar.
Seung-jo : Kau benar2 pembuat masalah, sejak pertama aku bertemu denganmu, hariku tidak pernah tenang.
Ha-ni : Mengapa kau memarahiku lagi?
Seung-jo : Kau benar2 pembuat masalah, sejak pertama aku bertemu denganmu, hariku tidak pernah tenang.
Ha-ni : Mengapa kau memarahiku lagi?
Tiba-tiba terdengar jeritan dari arah perkemahan, Bong Jun-gu tiba, mukanya gosong akibat ledakan skuter dan acak2an, ia langsung tanya, dimana Ha-ni ku, dimana dia?
Sudah waktunya tidur, semua lelaki tidur di tenda kecuali Eun-jo yang dibawa ibu di mobil. Eun-jo mulai menghargai Ha-ni. Kedua ayah senang sekali dan asyik ngobrol dalam tenda mereka.
Sementara itu, Seung-jo duduk di luar main gitar. Bong Jun-gu datang dan duduk di sebelahnya, ia memandang Seung-jo.
Seung-jo : Apa?
Jun-gu : Kau bahkan tahu bagaimana memainkan gitar?
Jun-gu sudah meminjam baju Seung-jo dan ia berkata ia mendengar kalau Seung-jo menyelamatkan Ha-ni. Aku seharusnya datang lebih awal, harga diriku terluka.
Seung-jo : Apa kau datang kesini karena Oh Ha-ni?
Bong Jun-gu membenarkan, meskipun kau anak jenius, kau tetap saja pemuda berdarah panas, siapa tahu kau berubah menjadi hewan buas. Tentu saja aku harus ada dan melindunginya.
Jun-gu : Kau bahkan tahu bagaimana memainkan gitar?
Jun-gu sudah meminjam baju Seung-jo dan ia berkata ia mendengar kalau Seung-jo menyelamatkan Ha-ni. Aku seharusnya datang lebih awal, harga diriku terluka.
Seung-jo : Apa kau datang kesini karena Oh Ha-ni?
Bong Jun-gu membenarkan, meskipun kau anak jenius, kau tetap saja pemuda berdarah panas, siapa tahu kau berubah menjadi hewan buas. Tentu saja aku harus ada dan melindunginya.
Seung-jo ketawa geli dan ia berkata kalau begitu mengapa Jun-gu tidak pindah saja ke rumahnya?
Jun-gu : Apa kau punya kamar kosong? Jangan macam2 dengan-nya, ingat saja aku mengawasimu.
Seung-jo : Kau sangat menyukai Oh Ha-ni ya?
Jun-gu : Oh hei..kau tanya langsung ..aku hanya ..ingin membuatnya bahagia, itu adalah impianku.
Seung-jo : Kau lakukan saja. Kalian serasi, kau dan Oh Ha-ni.
Jun-gu senang sekali, hei Baek Seung-jo, kita berteman yuk! Seung-jo : tidak. Jun-gu menjawab ya sudah, buat apa berteman denganmu, aku sudah punya Ha-ni.
Ternyata Oh Ha-ni ada di balik mobil, dan dia mendengar pembicaraan mereka, Ha Ni tampak patah hati (oh no...poor Ha-ni....T_T)
Kembali ke sekolah, semua stress dengan ujian masuk universitas. Mereka berharap bisa masuk ke PT yang mereka inginkan.
Ha-ni berkata mereka pasti bisa jika mereka kerja keras.
Ju-ri : Ini adalah kepercayaan diri dari orang yang masuk 50 besar dalam satu minggu?
Kedua teman Ha-ni main ke kamar Ha-ni dan mengagumi kamar itu. Mereka menemukan daftar "impian" Ha-ni yang ingin dilakukan-nya dengan Seung-jo, yaitu :
1. Namsan Tower (Kim Sam Soon, BBF, dll)
2. Ciuman di tempat yang banyak orang (Goong)
3. Jalan di jalan kecil yang indah sambil bergandengan tangan (tidak terhitung, hampir di semua drama)
4. Bicara di telp sepanjang malam (Coffee Prince)
5. Menikah
Ha-ni protes, hei!
Ju-ri : buku ini penuh dengan Baek Seung-jo.
Teman2 Ha-ni mulai menggosipkan Seung-jo, dulu kupikir Seung-jo itu kurus, tapi setelah pulang camping, aku sadar ia benar2 pria. Dia sepertinya olahraga. Otot punggungnya kelihatan kencang.
Ha-ni minta teman2nya konsentrasi belajar, tapi ketika mereka mengalami kesulitan, kedua rekan Ha-ni minta Ha-ni membujuk Seung-jo untuk mengajari mereka.
Teman2 Ha-ni mulai menggosipkan Seung-jo, dulu kupikir Seung-jo itu kurus, tapi setelah pulang camping, aku sadar ia benar2 pria. Dia sepertinya olahraga. Otot punggungnya kelihatan kencang.
Ha-ni minta teman2nya konsentrasi belajar, tapi ketika mereka mengalami kesulitan, kedua rekan Ha-ni minta Ha-ni membujuk Seung-jo untuk mengajari mereka.
Ha-ni menolak masuk kamar Seung-jo, tapi kedua teman-nya langsung mengetuk kamar Seung-jo dan menyorongkan Ha-ni. Ha-ni membujuk Seung-jo, tolonglah, temanku dan aku kesulitan dengan soal ini, kami punya jawaban tapi tidak tahu prosesnya hanya semenit kumohon, tidak 30 detik saja.
Seung-jo : Tidak
Ha-ni : Mengapa?
Seung-jo : Biarpun cuma 30 detik itu membuang waktu.
Ha-ni : 30 detik itu menentukan nasib kami. ayolah sekali ini saja.
Akhirnya Seung-jo menjawab, mana soal yang sulit itu? Ha-ni menunjukkan-nya, dan Seung-jo langsung mengerjakan dengan waktu 30 detik! Benar2 30 detik, membuat Ha-ni terkesima...
Teman2 Ha-ni kagum dan mereka maju ke soal berikutnya, tapi kesulitan juga, Ha-ni ke kamar Seung-jo lagi untuk tanya, permisi...satu soal lagi. Ha-ni terus saja bolak balik dan akhirnya Seung-jo kesal karena sudah waktunya tidur.
Seung-jo teriak pada Ha-ni, kembali lagi 15 menit! Ha-ni keluar dan menunggu. Teman2 Ha-ni membujuk, masuklah dan lihat. Ha-ni takut, tidak, aku takut.
Seung-jo keluar dan melempar buku ke arah Ha-ni, ia teriak, sekarang jangan masuk ke kamarku lagi!
Mereka melihat buku soal dan wow..semua sudah dikerjakan oleh Seung-jo..ckckck
Teman2 Ha-ni kagum dan mereka maju ke soal berikutnya, tapi kesulitan juga, Ha-ni ke kamar Seung-jo lagi untuk tanya, permisi...satu soal lagi. Ha-ni terus saja bolak balik dan akhirnya Seung-jo kesal karena sudah waktunya tidur.
Seung-jo teriak pada Ha-ni, kembali lagi 15 menit! Ha-ni keluar dan menunggu. Teman2 Ha-ni membujuk, masuklah dan lihat. Ha-ni takut, tidak, aku takut.
Seung-jo keluar dan melempar buku ke arah Ha-ni, ia teriak, sekarang jangan masuk ke kamarku lagi!
Mereka melihat buku soal dan wow..semua sudah dikerjakan oleh Seung-jo..ckckck
Paginya, semua teman sekelas Ha-ni terpesona dengan penyelesaian Seung-jo dan mereka berkata pasti bagus kalau dia bisa menjadi tutor kita. Benar, ayo ke rumahnya akhir pekan ini.
Ha-ni : Apa?
Ha-ni : Apa?
Teman2 Ha-ni : Aku juga Ha-ni, aku ikut belajar ya
Bong Jun-gu masuk dan kesal, apa yang kalian lakukan? Apa kalian tidak punya harga diri? Dia menolak ikut. Tapi pengiringnya mau ikut, Jun-gu hanya mendesah saja.
Baek Seung-jo pulang ke rumah dan tertegun apa ini, hei, hei, 5,4,3, mengapa ada banyak sepatu?
Baek Seung-jo masuk dan terkejut, seluruh kelas 7 kecuali Jun-gu memberi hormat, halo, guru. Ibu Seung-jo senang sekali karena anaknya jadi banyak teman.
Baek Seung-jo masuk dan terkejut, seluruh kelas 7 kecuali Jun-gu memberi hormat, halo, guru. Ibu Seung-jo senang sekali karena anaknya jadi banyak teman.
Seung-jo : Ibu, mengapa mereka ke sini?
Ibu : semua datang mencarimu.
Seung-jo tidak mau dan berkata ia lelah. Semua memohon dan mereka menarik Ha-ni yang sembunyi di balik sofa karena takut, akhirnya Ha-ni keluar dan memohon juga.
Ha-ni : sekali saja, selamatkan kami kelas 7, kami tidak akan melupakan kebaikanmu selama hidup kami, kami tidak akan melupakannya, kami mohon.
Bagaimana kau bisa menolaknya Baek Seung-jo! hehehe. Seung-jo akhirnya mengajar mereka semua di ruang tamu.
Seung-jo mengajar Fisika, hukum Newton, ada benda berat 20 kg diletakkan di permukaan air. Ditambah gaya 10 N, maka akan menghasilkan 4 N gesekan. Di saat itu, berapa maksimum percepatan/akselerasi yang bisa dicapai benda itu?
Seung-jo : Untuk soal ini, kita harus menggunakan rumus F = m.a,
Seung-jo : Apa arti F disini?
Seung-jo : Apa arti F disini?
Anak2 : Force/kekuatan/jumlah gaya-gaya pada benda
Seung-jo : m adalah massa, dan a adalah akselerasi atau percepatan. Yang kita inginkan adalah a-nya, jadi a sama dengan F/m, dengan 10 N gaya dan 4 N gesekan, maka total gaya adalah...
Seung-jo : m adalah massa, dan a adalah akselerasi atau percepatan. Yang kita inginkan adalah a-nya, jadi a sama dengan F/m, dengan 10 N gaya dan 4 N gesekan, maka total gaya adalah...
Pelajaran selesai, anak2 pulang dan ibu baru akan menyiapkan makan malam ketika ia mendapat telp, lalu Ibu panik, oh apa yang harus kulakukan, apa yang akan kulakukan..
Ibu lalu berkata pada Seung-jo dan Ha-ni kalau ia dan Eun-jo harus segera pergi, kalian jaga rumah ya, dan siapkan makan malam sendiri.
Eun-jo heran mengapa kakak-nya tidak pergi? Ibu berkata karena kakakmu harus belajar, ia sudah kelas tiga sekarang. Ibu juga melarang Ha-ni keluar rumah.
Ibu bergegas pergi. Meninggalkan kedua anak SMU itu di rumah, sendirian.
Ibu minta ayah pergi ke restauran ayah Ha-ni saja. Hahaha..oh ibu ini..
Seung-jo akan keluar beli makanan tapi Ha-ni berkata ia bisa masak, bagaimanapun ia putri Oh Gi-dong.
Ha-ni berusaha menyiapkan makan malam : Hawaian Loco Moco
Ha-ni berusaha menyiapkan makan malam : Hawaian Loco Moco
Ha-ni : Panggang daging di atas wajan, tuangi dengan saus, lalu tutup dengan telur..kelihatan-nya gampang.
Ternyata Ha-ni mengacaukan-nya lagi, dagingnya gosong dan dapur Ibu Baek berantakan, hahaha..
Seung-jo turun, hei mana makan malam-ku? ia lapar berat. Dan terkejut melihat kondisi dapur, apa yang terjadi?
Ha-ni senyum kecut, aku sedikit menggosongkan-nya.
Seung-jo turun, hei mana makan malam-ku? ia lapar berat. Dan terkejut melihat kondisi dapur, apa yang terjadi?
Ha-ni senyum kecut, aku sedikit menggosongkan-nya.
Keduanya lalu duduk makan, Seung-jo mengangkat dagingnya (yang dibentuk hati!) apa ini?
Ha-ni : Hawaian loco moco
Seung-jo : Hawai..apa?? kau bilang ini sedikit gosong?
Ha-ni : Hawaian loco moco
Seung-jo : Hawai..apa?? kau bilang ini sedikit gosong?
Seung-jo memutuskan untuk turun tangan dan membuat makan malam-nya sendiri. Seung-jo mengocok telur, menuangkan sebagian telur ke wajan, setelah setengah beku, Seung-jo memasukkan nasi bumbu,
dan ia membalik wajan (jadi tidak perlu menggulung)...voila nasi bumbu bungkus telur siap..ckckck
Seung-jo meletakkan nasi bungkus telurnya dan Ha-ni mencicipi masakan Seung-jo, wow..ini enak sekali, kau hebat sekali, seperti yang disajikan di restauran, bagaimana telurnya bisa lengket dengan bagus, dan kau menyiapkan dengan cepat, bahkan kurang dari 30 menit.
Seung-jo : Karena aku punya otak yang bagus.
Ha-ni : Apa?
Seung-jo : Kau harus punya otak pintar untuk memasak.
Ha-ni percaya, kalau demikian ayahku juga pasti pintar, dan Bong Jun-gu juga. Seung-jo sedikit berubah air mukanya, apa Jun-gu pintar masak?
Ha-ni : Apa?
Seung-jo : Kau harus punya otak pintar untuk memasak.
Ha-ni percaya, kalau demikian ayahku juga pasti pintar, dan Bong Jun-gu juga. Seung-jo sedikit berubah air mukanya, apa Jun-gu pintar masak?
Ha-ni berkata iya, Bong Jun-gu pintar sekali masak, saat festival, ia bahkan membuat kue beras bumbu dan ubi karamel untuk dijual, enak sekali!
Seung-jo cemburu : Hei! kue beras tidak tergolong masakan.
Ha-ni : Itu jenis yang lebih sulit dibuat, lebih sulit karena harus menyesuaikan dengan selera semua orang. Ubi Karamel-nya juga..yang bagian luar krispi sementara di dalam juicy, bukankah biasanya lengket dan...
Seung-jo sebal : Apa kau sudah selesai makan? dan langsung mengambil piring Ha-ni.
Ha-ni protes, aku baru makan sesendok..Seung-jo tidak mau tahu dan langsung beres2 hehehe
Sementara itu, Ibu mengajak semua ke noraebang/karaoke. Ibu sepertinya ingin memberi Ha-ni dan Seung-jo lebih banyak waktu berdua.
Ha-ni di kamar dan siap untuk belajar karena ada test bahasa Inggris. Ha-ni merasa meskipun Seung-jo selalu bertengkar dengan-nya, tapi ia masih membantuku.
Ha-ni mencari buku Inggris-nya. Lalu ingat buku itu ketinggalan di kamar Seung-jo.
Ha-ni panik karena di dalamnya ada rencana "masa depan" dengan Seung-jo.
Ha-ni : dia tidak boleh melihat itu, sangat memalukan.
Ha-ni mengendap-endap dan masuk ke kamar Seung-jo. Ha-ni melihat Seung-jo sudah tidur, oh yah, dia sudah tidur, anak baik. Dimana ya?
Ha-ni : dia tidak boleh melihat itu, sangat memalukan.
Ha-ni mengendap-endap dan masuk ke kamar Seung-jo. Ha-ni melihat Seung-jo sudah tidur, oh yah, dia sudah tidur, anak baik. Dimana ya?
Ha-ni sudah menemukan bukunya dan akan keluar kamar ketika tiba-tiba Baek Seung-jo bangun dan meraih pergelangan tangan Ha-ni.
Seung-jo : Apa yang kau lakukan? jadi seperti kucing liar?
Ha-ni : Tidak, aku kesini mencari sesuatu.
Seung-jo : Kau ingin aku percaya apa katamu? Saat tidak ada orang dan hanya kita berdua saja di rumah, kau dapat yang kau cari?
Ha-ni : Tidak aku benar-benar..
Seung-jo menarik Ha-ni ke tempat tidurnya dan menahan Ha-ni. Seung-jo ingat, Bong Jun-gu pernah berkata bagaimanapun dia ini pria usia 19 th yang berdarah panas.
Ha-ni panik : Apa, ada apa denganmu?
Seung-jo : Ada apa? Bukankah kau masuk ke sini karena kau ingin ini terjadi?
Ha-ni ketakutan : Apa? Bukan
Seung-jo : jadi bagaimana jika begini, sekarang di dalam rumah ini bukankah hanya ada
Ha-ni panik : Apa, ada apa denganmu?
Seung-jo : Ada apa? Bukankah kau masuk ke sini karena kau ingin ini terjadi?
Ha-ni ketakutan : Apa? Bukan
Seung-jo : jadi bagaimana jika begini, sekarang di dalam rumah ini bukankah hanya ada
kita berdua saja?
Ha-ni : Seung-jo..ada apa denganmu? Seung-jo..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar