Setelah Mi-ho menunjukkan dirinya dalam bentuk Gumiho (Serigala Berekor Sembilan), dia mengambil kembali manik2 serigalanya dan Tae-wung langsung ambruk di lantai. Mi-ho melayang-layang di atas Tae-wung mengatakan kalau dia sudah menyelamatkan Tae-wung tapi Tae-wung malah mencampakkannya jadi dia tidak kenal lagi pada Tae-wung.
Tae-wung mulai memburuk dengan cepat saat asap hitam pekat mengelilinginya. Mi-ho masih melayang-layang di atas Tae-wung dan merasa sedikit sedih sebab membiarkan dia mati. Tapi dia mulai pergi. Mi-ho teringat kembali pada insiden babi waktu itu. Dia ingat betapa beraninya Tae-wung kembali untuknya dan menyelamatkannya dari babi yang Tae-wung kira sangat menakutkan. Jadi Mi-ho kembali, tenaga putihnya menghilangkan kabut hitam itu. Dia berkata karena Tae-wung kembali untuknya satu kali maka dia juga akan melakukan hal yang sama.
Tae-wung bangun dengan kepala pening. Dia kaget melihat Mi-ho memandanginya seperti mainan baru. Tae-wung lalu lari dan bersembunyi jadi Mi-ho bergumam kepada dirinya sendiri bahwa dia harus membuat takut pemuda ini agar dia tetap berada di sisinya! Hehehe! Mi-ho memandang dengan geli saat Tae-wung berusaha keras mengeluarkan dirinya dari tempat itu tapi dia malah gagal total! Mi-ho berkata, “Kau ingin aku membantu?”
Mi-ho menyuruh Tae-wung untuk turun sekarang tapi Tae-wung bersikeras untuk tetap disana daripada dimakan. Dia lebih baik mati di atas sana . Mi-ho mengancam akan menarik Tae-wung turun tapi pemuda itu mencemooh kalau Mi-ho tidak bisa menariknya turun seperti sebuah apel. Jadi Mi-ho menunjukkan kekuatan Gumiho-nya yang lain dan terbang untuk menjemput Tae-wung.
Mi-ho mendarat di atas Tae-wung. Akhirnya, Tae-wung mengakui kalau Mi-ho adalah Serigala Berekor Sembilan. Tae-wung berkata, “Baiklah. Kau Gumiho. Karena kau menarikku, maka kau bisa memakanku.” Mi-ho merespon, “Benarkah aku bisa memakanmu?” Tae-wung berkata lagi, “Kau bisa memakanku. Tapi ketahuilah hal ini. Kalau ada banyak gumiho di dunia ini, pasti ada hantu juga. Jadi aku akan kembali sebagai hantu dan balas dendam!” Tae-wung menguatkan dirinya untuk menyambut kematiannya dengan keberanian palsu. Dia tidak mendengarkan pertanyaan Mi-ho kenapa dia tidak minta diselamatkan saja. Mi-ho berkata, “Baiklah, tapi jika kau minta aku untuk menyelamatkanmu, aku pasti akan membiarkanmu hidup…” Segera setelah itu, Tae-wung berlutut dan meminta Mi-ho untuk mengampuni nyawanya.
Pemburu Gumiho, Dong-ju menemukan pola nomer hp yang dihubungi Tae-wung. Dia lalu mencari bibi Tae-wung. Dong-ju berpura-pura sebagai teman Tae-wung dan meminta konfirmasi nomer hp Tae-wung.
Di atap sekolah laga, Mi-ho memakan daging ayam ketika Tae-wung berlutut meminta maaf karena tidak mampu mendapatkan daging sapi saat ini. Tae-wung mendengarkan konfirmasi ulang dari Mi-ho kalau sampai Mi-ho bisa dengan aman mengaluarkan manik2 serigala yang menyelamatkan Tae-wung, maka Mi-ho akan terus menempel Tae-wung. Ini bisa jadi benar atau ini hanya alasan Mi-ho agar bisa dekat dengan Tae-wung.
Tae-wung masih berlutut. Dia mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini tapi kembali takut waktu melihat Mi-ho menghancurkan tulang ayam dengan semangatnya. Mi-ho berkata, “Tae-wung, selagi kau memiliki manik-manik serigalaku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Kau milikku.” Mi-ho tersenyum dan Tae-wung tertawa dengan gugup. Tae-wung mulai memanggilnya Gu Mi-ho dan mencoba bersikap sopan. Tae-wung sebenarnya takut tapi dia juga harus bisa bersikap seolah-olah Mi-ho adalah anak kecil.
Tae-wung masuk ke dalam dan memutuskan kalau untuk sekarang, jika dia memberi makan daging sapi pada Mi-ho, jadi dia tidak akan mencoba memakannya. Saat sedang melatih ilmu pedangnya (untuk jaga-jaga kalau dia harus membela dirinya), dia melihat kostum film laga, yaitu sebuah baju besi dan mengenakannya. Mi-ho bertanya-tanya apakah dia memang begitu menakutkan sebab yang dia lakukan hanyalah menyelamatkan Tae-wung. Tae-wung berkata tetap saja. Bagaimana kalau Mi-ho melihat hatinya dan lapar dengan tiba2?
Mi-ho membela diri, “Pernahkan kau melihatku makan hati? Pernahkah kau melihatku mengeluarkan hati seseorag dan memakannya?” Tae-wung berkata kalau dia adalah Gumiho. Ini membuat Mi-ho mendesah dan menyerah. Mi-ho berujar, “Baiklah. Aku gumiho. Jaga hatimu baik-baik!” Setelah itu, Mi-ho pergi tidur.
Dong-ju, sang pemburu Gumiho, menemukan informasi tentang Tae-wung dengan gampang di internet. Dia tersenyum pada dirinya kalau itu akan menjadi perburuan yang mudah. Dia membuka sebuah tempat yang berisi info seputar semua hal yang berkaitan dengan gumiho. Dia mengeluarkan sebilah pisau dengan ukiran kuno. Dong-ju menyeringai dan heran kenapa gumiho ingin sekali menjadi manusia ketimbang tetap tinggal di tempatnya yang seharusnya.
Tae-wung tidur dengan baju besinya di luar dan Mi-ho menjaganya. Mi-ho berkata kalau dia bersenang-senang hari ini karena dia bersama Tae-wung. Dia senang karena selagi manik-manik serigala menyembuhkan Tae-wung, dia tetap bisa bersama pemuda itu lebih lama. Mi-ho memperhatikan nyamuk yang terbang di atas Tae-wung. Dengan riang, Mi-ho menangkap nyamuk itu dan berkata pada Tae-wung yang tertidur kalau baik nyamuk ataupun dia tidak akan memakan Tae-wung malam ini. Mi-ho lalu memandang ke kota dari atas atap gedung sekolah laga dan kagum betapa dunia sudah menjadi begitu indah.
Kakek dan bibi Min-suk mengkhawatirkan Tae-wung dan kakek meratapi Tae-wung. Tae-wung memang menyebabkan banyak masalah, tapi dia tidak pernah punya masalah dengan seorang gadis… sampai sekarang. Kakek meminta bibi untuk mengblokir kartu kredit Tae-wung. Min-suk bertanya apakah yang dikatakan gadis itu di telpon. Kakek malah berkata kalau bibi yang belum menikah tidak pantas mendengarnya. Bibi jadi marah karena kesendiriannya dibawa-bawa lalu pergi dari sana.
Kartu kredit Tae-wung ditolak di restoran tepat setelah Mi-ho memakan daging yang dipesan. Tae-wung dipaksa membayar dengan uang-nya yang ada. Mi-ho menghentikan Tae-wung untuk membelikannya soda di pinggir jalan. Koin Tae-wung macet di dalam mesin jadi dia mulai menendang mesin itu. Mi-ho juga ikut melakukan hal yang sama. Seluruh isi mesin itu berhamburan keluar lalu sebotol soda meluncur keluar pula. Mereka mengambilnya lalu kabur.
Min-suk menyesap es kopi di depan lift dan tiba2 saja es tersangkut di tenggorokannya. (tu kan...es kopi lagi..my fav..). Berikutnya, pria misterius yang Min-suk temui tempo hari keluar dari lift dan mendapati Min-suk sedang tercekik. Jadi pria itu melempar bibi ke bahunya dan melompat naik turun sampai balok e situ keluar dari mulut Min-suk. Min-suk jelas sangat malu dan pria itu pergi begitu saja.
Tae-wung mengajak Mi-ho ke kampus dimana dia terkagum-kagum melihat bangunan kampus itu. Mi-ho hanya tahu kuil dimana banyak pengunjung berdoa. Mi-ho berpikir Tae-wung cukup keren karena mengajaknya pergi ke kampus dan Tae-wung jelas menikmati pujian itu. Dia mengatakan pada Mi-ho kalau orang2 di kampus sangat pintar jadi sebaiknya Mi-ho berpura-pura sebagai manusia dan tidak melakukan hal yang mencurigakan. Mi-ho berjanji untuk bersikap seperti manusia. Dia juga bertanya pada Tae-wung apakah dia terlihat seperti manusia bila dia diam dan tidak melakukan apa2. Tae-wung mengiyakan dan Mi-ho menjadi sangat senang.
Tae-wung berkeliling ke semua teman2nya untuk meminta uang. Hal ini dikira gampang oleh Tae-wung sebab dia sering memberikan traktiran pada mereka. Tapi setiap teman yang didatangi Tae-wung berbohong kalau mereka tidak punya uang lalu pergi. Mi-ho mencium bau uang di kantong teman2 Tae-wung yang membuat Tae-wung sangat malu ketika dihadapkan pada fakta bahwa teman2nya bersikap seperti itu padanya.
Mi-ho bertanya kenapa Tae-wung tidak mempercayainya dan bertanya juga kenapa dia tidak melakukan apa2 saat teman2nya membohonginya. Apa dia takut? Untuk pernyataan itu, Tae-wung mencari temannya dan menyerahkan uang yang tersisa di kantongnya serta menyuruh temannya itu untuk makan siang dengan uang itu. Mi-ho sekarang menjadi bertambah bingung – kenapa dia menyerahkan uangnya pada teman yang telah berbohong? Tae-wung memberitahu Mi-ho dengan marah kalau kadang2 lebih baik tidak tahu apa2, dan bahwa berpura-pura adalah hal yang tidak terlalu memalukan. Tae-wung membentak Mi-ho kalau dia bukan manusia jadi jangan mencampuri urusan manusia. Hal ini membuat Mi-ho jadi masam.
Mi-ho mencoba mengikuti Tae-wung ke perpustakaan tapi Tae-wung mengatakan kalau Mi-ho tidak bisa masuk ke dalam sebab dia tidak punya tanda pengenal. Dan karena dia bukan manusia – tidak punya nama dan tanda pengenal sosial – Mi-ho tidak bisa ikut. Mi-ho merenggut lagi dan mengatakan pada Tae-wung agar dia tidak merendahkannya karena dia bukan manusia. Tae-wung menjawab bahwa karena Mi-ho bukan manusia, maka dia takut padanya. Saat Tae-wung meninggalkan Mi-ho disana, Mi-ho hanya bisa mendesah. Dia ingin sekali pergi ke tempat yang bisa dimasuki manusia.
Di dalam perpustakaan, Tae-wung mulai mencari-cari tentang legenda gumiho. Dia mencari cara agar Mi-ho pergi dari sisinya. Dia berpikir kalau caranya pasti sama seperti mengusir setan. Tapi tidak apa2 dan karena dia bosan berurusan dengan bahasa yang kuno, Tae-wung menyerah. Dia mengeluh keras2 di tengah2 perpustakaan kalau tidak ada yang pernah melihat gumiho. Jadi apa yang orang2 pintar tahu? Dan kenapa pula, dari sekian banyak orang, gumiho memilihnya?
Tae-wung mendapatkan ide saat dia mengingat kuil tempat munculnya Mi-ho pertama kali. Dia mencari-cari berita tentang kuil itu dan mendapatkan berita baru tentang kuil itu dimana lukisannya diletakkan secara berdampingan. Lukisan yang asli dan yang gambar serigalanya sudah hilang. Tae-wung sadar kalau dia membebaskan gumiho dengan menggambar sembilan ekor itu.
Di luar, Mi-ho menemui teman-teman Tae-wung yang berbohong. Dia mengembalikan bola mereka yang nyasar keluar dengan satu pukulan keras yang mengarah ke salah satu teman Tae-wung. Pemuda itu ambruk dan Mi-ho pergi. Tanpa Mi-o tahu kalau ia baru saja ngerjain teman Tae-wung yang selalu saja mengikuti Tae-wung kemana-mana hanya untuk mendapatkan banyak hal dari Tae-wung secara gratis alias dibayari oleh Tae-wung.Mi-ho agak menyesal, jadi dia menghibur diri dengan mengatakan kalau dia bukan manusia atau teman Tae-wung jadi tidak apa.
Tae-wung bertanya apakah Mi-ho adalah serigala di dalam lukisan di kuil dan Mi-ho menjawab iya. Tae-wung ingat begitu ketakutan malam itu dan membuat kesalahan dengan penanya – ternyata titik yang dia buat menjadi tahi lalat di bahu Mi-ho. Dia batal menanyakan kenapa dia yang dipilih Mi-ho sebab dia sadar kalau hal itu juga salahnya.
Mi-ho mengatakan karena Tae-wung sudah membebaskannya maka dia memberikan hal paling berharga baginya dan meletakkan tangannya di dada Tae-wung. Mi-ho berkata kalau Tae-wung berkewajiban untuk menjaganya. Tentu hal ini punya makna berbeda dalam bahasa Korea dimana seks = kewajiban (책임 (chaek-im: kewajiban, bertanggung jawab karena.....).
Teman-teman Tae-wung, Sun-nyeo dan Byung-su, masuk dan hanya mendengarkan ujung percakapan Tae-wung dan Mi-ho. Sun-nyeo kabur sambil menangis yang mungkin saja mengindikasikan apa yang orang pada umumnya pikirkan: Mi-ho sudah memberikan keperawanannya pada Tae-wung dan sekarang dia harus memikul tanggung jawab. Di lain pihak, Byung-su mengucapkan selamat pada Tae-wung seperti teman sejati.
Tae-wung menjelaskan pada Byung-su kalau nama gadis itu adalah Gu Mi-ho dan mengatakan kalau untuk sementara waktu dia akan tinggal bersama Tae-wung karena alasan kelelahan. Byung-su kelihatannya menjadi teman satu2nya Tae-wung soalnya dia memberikan uang dalam dompetnya untuk membantu Tae-wung sebab dia tahu apa artinya kemarahan kakek.
Mi-ho mendengarkan pembicaraan antara Tae-wung dan Byung-su. Selanjutnya, dia bertanya kanapa Tae-wung memanggilnya Gu Mi-ho. Tae-wung hanya mengatakan kalau dia hanya mengarangnya saja sebab kedengaran nama dan ini membuat Mi-ho mulai marah. Tae-wung mulai menjelaskan bahwa karena Mi-ho sangat ingin menjadi manusia maka dia perlu sebuah nama. Mi-ho kedangaran merupakan nama yang manis apalagi nama itu cocok untuknya. Mi-ho bersinar-sinar dan mengatakan kalau dia suka mendengar bila Tae-wung memanggilnya dengan nama barunya itu. Tae-wung juga mengatakan kalau Mi-ho tidak boleh mengganggu temannya (tepat pada saat itu pula seorang pemain basket diusung dengan tandu). Mi-ho memalingkan matanya lalu mengangguk. Tentu dia tidak akan melakukan itu lagi.
Dong-ju tiba di kampus dan menggunakan Tae-wung sebagai umpan dengan cara memanggilnya ke kantor administrasi. Dia menunggu gumiho datang bersama Tae-wung. Dia melihat belati mistisnya bersinar sebagai tanda semakin mendekatnya gumiho. Tae-wung datang sendiri tapi ketika Mi-ho duduk di tempat terdekat, belati itu bersinar lagi. Dong-ju berlari untuk menemukan gumiho.
Mi-ho merasakan sesuatu datang mendekatinya… dan dia membalikkan kepalanya. Di sisi lain, Dong-ju berlari menuruni tangga. Kemudian tiba-tiba Mi-ho berkata, “Itu ayam!” Dia kemudian berlari mengejar ayam dalam motor itu dan Dong-ju mengejarnya. Dong-ju berhasil mendekat dan pisaunya bersinar yang menandakan kehadiran gumiho. Mi-ho berbalik ke arah Dong-ju. Dong-ju kaget melihat wajah Mi-ho. Ini bukan karena kecantikan Mi-ho tapi karena dia mengenali Mi-ho – dia kenal dengan Serigala Berekor Sembilan itu! Dong-ju menghentikan langkahnya.
Dong-ju heran (badannya gemetar) kenapa dia harus kembali dengan wajah yang sama. Dia mengingat kejadian seabad yang lalu ketika dia membunuh Mi-ho untuk pertama kalinya.
Dong-ju memegang Mi-ho dengan tangannya. Mereka berdua menangis ketika Mi-ho menghilang menjadi abu. Hik… hik… Pemburu Gumiho jatuh cinta pada Gumiho! (Ini memang drama yang hebat).
Dong-ju memegang Mi-ho dengan tangannya. Mereka berdua menangis ketika Mi-ho menghilang menjadi abu. Hik… hik… Pemburu Gumiho jatuh cinta pada Gumiho! (Ini memang drama yang hebat).
Kembali ke masa sekarang. Dong-ju meyakinkan dirinya kalau dia tidak mungkin gumiho yang sama. Tidak, dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia hanya terlihat sama. Hanya itu!
Tae-wung mencoba bertanya pada Mi-ho tentang lukisan itu dan dimana dia bisa menemukan roh nenek moyang yang mengurung Mi-ho disana. Mi-ho tidak ingin memberikan informasi apa2, jadi Tae-wung memikirkan cara sebuah bodoh: buat Mi-ho mabuk maka dia akan bicara!
Tae-wung tahu Mi-ho suka minum, jadi dia mengguncang-guncangkan bir sehingga minuman itu jadi lebih berbusa lalu melemparnya. Mi-ho sangat kuat minum. Tae-wung minum mungkin hanya setengah dari yang diminum Mi-ho sebab dia melempar birnya saat Mi-ho tidak memperhatikan. Atau dia mengajak Mi-ho main batu-kertas-gunting dan mengatakan kalau gunting mengalahkan batu jadi Tae-wung yang menang. Dia bahkan mencoba mengajarkan Mi-ho bagaimana menghancurkan kaleng yang dilakukan Mi-ho dengan mudah tapi itu sulit bagi Tae-wung.
Tae-wung berpikir kalau Mi-ho sudah mabuk jadi dia memulai permainannya. Dia mengatakan kalau dia sudah merasa dekat dengan Mi-ho sekarang. Mi-ho bahkan lebih baik ketimbang teman2nya yang lain. Dia juga berkata kalau Mi-ho lebih cantik dari gadis kebanyakan. Dan bahwa, dia kaget waktu pertama kali melihat Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru tidak suka mendengar itu. Sebab, untuk bisa tampil seperti manusia, dia lebih suka menjadi wanita yang biasa saja.
Tae-wung mengucapkan banyak pujian untuk Mi-ho, banyak sekali. Dia mengatakan kalau selama Mi-ho tidak memakannya, dia mau berteman dengan gadis itu. Itu membuat Mi-ho bingung –bisakah mereka menjadi teman meski dia bukan manusia? Mi-ho bertanya bagaimana mereka bisa menjadi teman dan Tae-wung langsung mengajarinya salaman ala E.T.
Mi-ho begitu senang sehingga mengulanginya berkali-kali dan Tae-wung merasa sedikit menyesal karena sudah berbohong padanya saat dia sangat ingin menjadi temannya. Tapi itu tidak menghentikan Tae-wung untuk mencapai tujuannya. Dia mulai bertanya tentang kekuatan gumihonya dan tahu kalau Mi-ho sekarang lebih lemah dari aslinya sebab Tae-wung membawa manik2 Serigalanya, yang merupakan sumber kekuatan Mi-ho. Tae-wung bertanya apakah Mi-ho punya kelemahan. Ternyata tidak. Kalau takut? Ya- dia takut pada air dalam jumlah besar apalagi sekarang dia tidak punya manik2 serigalanya. Tae-wung berpikir bagaimana dia akan membuang Mi-ho di danau terdekat.
Mi-ho berlari dan mengatakan kalau bir membuat moodnya jadi bagus dan ekornya sangat ingin keluar. Dia ingin Tae-wung keluar jadi dia bisa menunjukkannya pada Tae-wung. Tapi kemudian mereka saling tarik ulur – Tae-wung tidak siap dan Mi-ho mengatakan kalau Tae-wung toh sudah pernah sekali melihatnya. Mi-ho membujuk Tae-wung seolah-olah dia akan mengajaknya ke tempat tidur dan Tae-wung berhasil ditarik keluar. Tae-wung berkata, “Yang pelan… yang lembut… perlakukan aku dengan baik!”
Hari berikutnya, Mi-ho ingin makan daging sapi sebagai makan pagi, siang dan malam. Kita kembali melihat adegan yang di episode 1 itu, dimana Tae-wung mengatakan kalau mereka tidak bisa makan daging sapi hari ini. Mata Mi-ho berubah biru dan Tae-wung menjadi ketakutan. Ketika seorang wanita menjatuhkan pot bunga di atas mereka, Mi-ho terbang dan menendang pot itu hingga mendarat tepat di rambut wanita itu. Mi-ho lalu memohon lagi dengan manis dan bahkan memanggil Tae-wung dengan ‘Wung’ saja yang merupakan kependekan dari Tae-wung.
Min-suk kembali ke departemen store dan berharap bisa bertemu dengan pria misteriusnya lagi. Dia menemukan pria itu sedang mencari jas hujan dan akan mendekatinya tapi Sun-nyeo muncul dan memanggil pria itu Du-hong. Mereka bertingkah sangat manis dan Min-suk diam tidak bisa bernafas. Lalu dia kabur.
Du-hong mendekati gadis itu dan Sun-nyeo memanggilnya ‘ayah!’. Du-hong mendapati Min-suk ketika dia kebetulan bersembunyi di bagian pakaian dalam pria. Pramuniaga bertanya apakah Min-suk berbelanja pakaian dalam pria dan untuk menyelamatkan diri berkata, “Ya.” Du-hong menunduk dan dia berjalan terus. Mereka berdua berpikir kalau mereka masing2 sudah punya pasangan.
Di taman, Byung-su bermain tebak-tebakan dengan Mi-ho, yang tentu saja selalu di menangkan oleh Mi-ho. Byung-su memanggil Mi-ho ‘Jae-su-sshi’ (kakak ipar), yang merupakan panggilan untuk pacar atau istri sahabat. Tae-wung mencemooh hal itu tapi membiarkannya begitu saja. Dia lalu bertanya-tanya bagaimana jika Mi-ho melempar Byung-su ke danau seperti ini, dia mungkin akan mati.
Byung-su menyuruh Tae-wung untuk berhenti memberi makan ikan karena mereka adalah jenis ikan yang langka. Tae-wung mengatakan kalau mereka bukan ikan yang langka seperti yang dipelihara kakek. Dia mendapat ide: begitulah cara dia mendapatkan uang. Tae-wung mengendap-endap untuk menangkap satu ikan tapi kakek memergoki aksinya. Tae-wung kabur dengan kakek dan bibi Min-suk mengejar di belakangnya.
Saat Tae-wung tidak melihat, sebuah truk datang ke arah Tae-wung.
Saat Tae-wung tidak melihat, sebuah truk datang ke arah Tae-wung.
Bibi dan kakek berteriak dan ikan itu terbang ke atas… kita ke rumah sakit dimana kakek meminta dokter untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya. Dokter berkata tidak ada yang bisa dilakukan. Musik dramatis mulai muncul… Tae-wung berjalan keluar dengan hanya satu perban di keningnya dan ternyata kakek memohon pada dokter untuk menyelamatkan ikannya.
Di luar, kakek menyuruh Tae-wung untuk pulang ke rumah tapi Tae-wung menolak dan akhirnya berteriak, “Kalau aku tidak tinggal bersama gadis itu, maka aku akan mati!” Dia meminta uang lagi agar bisa tinggal dengan gadis itu dan menjaganya. Kakek mengatakan kalau Tae-wung sudah gila hanya karena seorang gadis. Kakek seharusnya tahu kalau Tae-wung itu serius! Bibi dan kakek akhirnya mengatakan agar Tae-wung membawa gadis itu kesini jadi mereka bisa bertemu dengannya serta memutuskan apakah Tae-wung bisa menikahinya. Tae-wung berkata, “Aku tidak cukup gila untuk menikahinya! Kenapa aku harus menikahinya? Aku hanya akan tinggal sebentar dengannya lalu mengirimnya jauh2!” Kakek menampar Tae-wung.
Hal itu mengguncang mereka semua. Jelaslah kalau ini pertama kalinya kakek bersikap keras sejauh yang Tae-wung tahu. Tae-wung memegang pipinya karena perasaan emosional yang dia rasakan sekarang. Kakek berkata pada Tae-wung untuk hidup sesukanya dan masuk ke dalam mobil.
Tae-wung berjalan sendiri sambil masih memegangi pipinya. Dia masih kecewa. Sun-nyeo berlari mendekati Tae-wung dan berkata kalau Tae-wung tidak bisa tinggal di sekolah laga bersama pacarnya jadi Sun-nyeo mengusir mereka. Dia juga menambahkan kalau Hye-in datang dan menemui Byung-su dan Mi-ho yang membuat Tae-wung langsung berlari kencang.
Hye-in bertemu dengan Mi-ho dan memperkenalkan dirinya sebagai teman Tae-wung. Tapi Hye-in membaca keadaan yang ada dan bertanya apakah Mi-ho pacar Tae-wung. Di sisi lain, Tae-wung berlari ke arah mereka dan meminta Mi-ho untuk tidak mengatakan apa2. Tapi, Mi-ho menjawab, “Iya.”
Tae-wung sampai dan mengumumkan dengan keras kalau Mi-ho bukan pacarnya! Hal ini membuat Mi-ho jadi tidak senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar