Sabtu, 18 Desember 2010

Oh, My Lady Episode 11



Shi-jun mengantar Kae-hwa keluar ruangan itu sementara Min-wu tetap tinggal untuk menghadapi manajernya. Dia bertanya apakah Yun-seok masih melakukan hal curang seperti ini? Dia dulu sering menggunakan kelemahan Min-wu untuk melawannya saat dia masih pendatang baru. Min-wu merobek kontrak yang harus ditandatangani Kae-hwa dan menyuruh Yun-seok mundur. Jika dia melakukan ini lagi maka Min-wu akan mengungkap segalanya dan memastikan Yun-seok hancur bersamanya. Min-wu keluar tapi ternyata Kae-hwa dan Shi-jun sudah pergi. Dia terlihat kecewa.


Setelah berhenti untuk membiarkan Kae-hwa menenangkan diri, Shi-jun bertanya tentang kejadian tadi. Kae-hwa tidak bisa mengungkap kebenaran sepenuhnya sebab dia tidak berhak mengungkap keberadaan Ye-eun. Jadi dia lantas memberikan jawaban yang tidak jelas tapi setidaknya jawaban itu tidak sepenuhnya salah. Kae-hwa berkata kalau Yun-seok tidak suka Min-wu bergabung dalam acara musikal dan hal itu juga mengganggu jadwal Min-wu. Yun-seok tidak senang dan membuat kontrak agar Kae-hwa tidak ikut campur.

Aksi Min-wu menyelamatkan Kae-hwa berarti dia membuat Yu-ra menunggu. Dia sadar bila Min-wu tidak datang dan meninggalkan bandara dengan kesal. Dia tentu tidak senang juga berhadapan dengan Reporter Han, yang berkata dengan nada bersimpati kalau Min-wu sangat kejam karena sudah membiarkan dia menunggu. Yu-ra jelas tidak senang mendengar ini dan mengatakan kalau ada hal penting yang harus dikerjakan Min-wu di detik-detik terakhir perjalanan mereka.


Malam itu suasana hati Min-wu lagi baik dan dia minta maaf pada Kae-hwa karena sudah membuatnya mengalami hal buruk. Dia juga meminta Kae-hwa untuk melupakan kata-kata dan sikap kasarnya yang ingin mengirim Ye-eun ke panti asuhan. Kae-hwa mengerti dan berterima kasih karena Min-wu sudah mau meminta maaf.


Jung-ah telah mendengar kalau The Show telah mendapat investor baru. Dia mengucapkan selamat pada Shi-jun atas keberhasilan tersebut.


(Aku suka saat Min-wu mengamati Ye-eun yang duduk diam, dan hanya menatap Min-wu). Min-wu berpikir apa yang harus dikatakannya sambil berlutut di depan Ye-eun. Sesaat Min-wu hanya bisa diam. Saat ia memanggil nama Ye-eun, Kae-hwa pun juga memanggil Ye-eun untuk makan. Min-wu cepat berpaling untuk menghindari rasa malu karna tak bisa berkata apa-apa di depan Ye-eun. (Aw, kita tidak akan memandang rendah kau saat kau ingin menjadi ayah yang baik, Min-wu!.....^_^


Min-wu mencoba untuk dekat dengan Kae-hwa lagi, jadi dia bergumam lalu berlutut dihadapannya tepat ketika Kae-hwa memanggil Ye-eun untuk makan. Min-wu hanya mengucapkan nama Kae-hwa. Wanita itu tidak memperhatikan. Karena sadar akan hal tersebut Min-wu segera berbalik untuk menyembunyikan rasa malu-nya sebelum ketahuan.

Kae-hwa sedikit tidak yakin waktu dia mengatakan masalah latihan untuk acara musikal sebab terakhir kali Min-wu bilang dia keluar dari acara itu. Tapi, Kae-hwa senang setelah Min-wu bilang jika dia mau latihan lagi. Kae-hwa juga menyerahkan kontrak untuk ditandatangani Min-wu yang isinya: 
1. Min-wu mau menyerahkan seluruh jiwanya untuk acara musikal tanpa mengeluh. 
2. Datang tepat waktu ke acara latihan. 
3.Mendedikasikan dirinya untuk kesuksesan All That Love. 


Setelah Min-wu tanda tangan, Kae-hwa menambahkan tulisan lagi dibawahnya: ‘Jika aku tidak menepati janji, maka aku bukan pria sejati’. Meski Min-wu protes pada perubahan kontrak itu setelah dia tanda tangan, dia tersenyum juga setelah membaca perubahannya.


Shi-jun bertemu dengan Yun-seok untuk mengetahui lebih banyak tentang pertemuan yang kemarin sebab dia merasa Kae-hwa tidak memberitahu cerita yang selengkapnya. Yun-seok menolak memberitahu dan hanya berkata bila dia dan Kae-hwa tahu hal yang lain, itu tidak bisa diungkap ke semua orang. Dia memperingatkan kalau Kae-hwa kelihatan lebih lugu daripada dia yang sebenarnya dan menyuruh Shi-jun agar tidak terlalu percaya padanya.

Min-wu serius latihan. Dia membuat Jung-ah dan teman-temannya yang lain senang. Kae-hwa sendiri sangat gembira pada perubahan yang terjadi pada Min-wu. 


Berikutnya, Shi-jun mengajak Kae-hwa untuk mengecek pembangunan panggung buat acara musikal mereka. Karena mereka datang terlalu awal, jadi mereka memutuskan makan siang dulu sebelum bertemu dengan para pekerja. Shi-jun yang memesan. Pada awalnya, Kae-hwa agak ragu pada pilihan Shi-jun tapi akhirnya setuju juga meski setelah makan dia kena sakit perut.


Mereka kemudian pergi ke apotek untuk mencari obat buat mengobati sakit perut Kae-hwa. Disana, Kae-hwa bercerita kalau dia makan makanan yang tadi dengan suaminya saat Byung-hak memberitahunya kalau dia mencintai wanita lain. Kae-hwa berpikir jika dia sudah melupakan hal itu tapi kejadian hari ini membuktikan hal tersebut masih mengganggunya. Yang paling membuatnya marah adalah Byung-hak tidak pernah meminta maaf. Keinginan untuk minta maaf saja tidak ada.


Kae-hwa minta maaf karena sudah membebankan Shi-jun dengan cerita seperti ini. Dia berkata, “Aku tahu, aku bukan orang yang mengesankan…” Shi-jun langsung mengoreksinya dengan mengatakan kalau Kae-hwa sangat mengesankan sebab dia tulus dan dapat membuat orang lain bersemangat. Untuk itu, dia harus ingat mengahargai dirinya sendiri.

Kae-hwa mendapat telpon dari guru kalau Ye-eun mulai bersikap menyebalkan lagi dan harus dibawa pulang. Akan tetapi, Kae-hwa sedang bersama Shi-jun di panggung untuk melihat proses pembangunannya, jadi tidak bisa menjemput gadis itu. Karena itulah, Kae-hwa meminta Bok-nim untuk mengantar Ye-eun pulang. Bok-nim tentu saja dengan senang hati menerimanya karena itu artinya dia bakal melihat Min-wu, darah dan daging!


Ketika Bok-nim dan Ye-eun sampai di tempat parkir, Bok-nim melempar pandangan waspada pada Reporter Han, yang sekali lagi berkeliaran di tempat parkir untuk mencari tanda-tanda keberadaan Min-wu. Meski Ye-eun mengingatkannya pada gadis yang digendong Min-wu, Han tidak terlalu peduli.


Bok-nim sampai di tempat Min-wu. Dia menyampingkan ketergilaannya dan bersikap professional dengan mengatakan pada Min-wu tentang masalah yang dialami Ye-eun. Bok-nim menasehati agar Min-wu lebih dekat pada Ye-eun. Contohnya saja, dia harus minta maaf bila punya salah pada Ye-eun dan tidak marah waktu Ye-eun membuat kesalahan.


Min-wu mengingat hal itu. Dia mencoba untuk menjalin ikatan dengan Ye-eun dengan cara minta maaf karena dia sudah merusak origami Ye-eun. Sebagai responnya, Ye-eun mengeluarkan buku origaminya dan menunjuk sebuah gambar. Dia ingin Min-wu melipat bentuk binatang untuknya. Min-wu beraksi tapi dia bukan pelipat kertas origami yang ahli. Dia juga sangat tidak sabaran dan dengan cepat lantai dipenuhi gumpalan sampah kertas origami.


Kemudian Min-wu mengajak Ye-eun makan. Spaghetti dan Pizza. Ye-eun secara tidak sengaja menjatuhkan piring yang penuh spaghetti ke lantai. Mengingat nasehat Bok-nim, Min-wu menahan marahnya seraya berkata kalau hal itu tidak apa-apa. Ye-eun lalu menjatuhkan susunya!


Ye-eun tidak secara sengaja menguji kesabaran Min-wu. Dia mengikuti Ye-eun berkeliling untuk membetulkan setiap benda yang dirusak Ye-eun, dan gadis ini sangat cepat! Ketika Min-wu tahu kalau Ye-eun meletakkan potongan bawang pada semua benda, dia menyumpal mulutnya dengan handuk agar tidak berteriak. Akan tetapi, Ye-eun malah menjulurkan lidahnya ke Min-wu. ckckckck....


Akhirnya, Min-wu membaringkan Ye-eun dan membacakan dongeng untuknya. Setelah membaca beberapa buku, mereka berdua akhirnya tertidur juga.


Pemandangan inilah yang menyapa Kae-hwa ketika dia pulang ke rumah. Dia benar-benar senang melihat perkembangan ayah dan anak ini.


Hari berikutnya, Min-wu mengikuti latihan lagi dimana vokalnya sudah mulai membaik tapi aktingnya tetap saja jelek. Kemudian, dia mengejutkan pelatihnya dengan menunjukkan kalau dia sudah meningkatkan kualitas aktingnya. Dia mulai tahu bagaimana berakting sebagai orang yang bersikap tulus.

Selingkuhan Jung-ah berhasil masuk Broadway Dance Centre di New York, sementara Jung-ah mencemaskan pria itu, dia mengingatkan Jung-ah kalau di panggung Jung Ah berkata mereka bisa pergi bersama. Pria itu tahu kalau Jung-ah tidak serius waktu mengatakan hal tersebut. Dan ekspresi Jung-ah menunjukkan kalau dia merasa sangat bersalah.


Byung-hak membuat semua orang kesal dengan mengajak adik iparnya ke The Show untuk mendapatkan sebuah peran di acara musikal. Gadis itu sangat sombong dan Byung-hak berkata dengan entengnya bahwa mereka bisa menyuruh sutradara acara itu untuk menyenangkan investor. Shi-jun jelas menolak untuk melakukan casting tapi dia dipaksa menerima resume gadis itu.


Kae-hwa tidak bisa menerima hal ini dan menyeret mantan suaminya untuk memarahinya karena bersikap sangat keterlaluan. Byung-hak sangat sombong dan bersikap seolah-olah dialah sang penyelamat karena dialah orang yang datang membawakan investasi untuk proyek mereka yang hampir gagal. Bukankah sudah waktunya Kae-hwa membalas kebaikan mantan suaminya?

Ketika Yu-ra menelpon, Min-wu merasa ragu untukmenjawabnya, sebab dia mungkin masih marah karena liburan mereka yang berantakan. Min-wu meminta maaf dan mengatakan kalau dia merasa sangat bersalah sehingga tidak sanggup menelpon Yu-ra. Awalnya Yu-ra kesal apalagi setelah Min-wu mengatakan kalau alasannya melewatkan liburan itu adalah karena Kae-hwa mendapat masalah. Dia menjelaskan kalau Kae-hwa kena masalah karena menolongnya dan untuk itu Min-wu harus membantu Kae-hwa juga.


Tapi Yu-ra cukup pintar untuk tahu kalau dia marah maka dia tidak akan dapat apa-apa, jadi dia mengalihkan pembicaraan dan mengatakan kalau itu cuman salah mengerti. Yu-ra sukses melakukannya. Min-wu kembali tergila-gila pada Yu-ra dan berjanji akan menjelaskan semuanya padanya tentang semuanya nanti. Mereka kemudian berkencan lagi. Mereka pergi ke gym dan setelahnya Min-wu mengantar Yu-ra pulang. Jelas sekali kalau Min-wu kelelahan tapi pria sejati harus mengantar wanitanya pulang, jadi dia berusaha terlihat baik-baik saja. Padahal sebenarnya dia tidak mau melakukan hal itu.


Yu-ra memuji Yun-seok sebagai manajer yang baik dan bahkan mau merencanakan liburan untuk Min-wu. Memuji Yun-seok adalah hal terburuk yang bisa dilakukan Yu-ra setelah apa yang terjadi. Tapi Yu-ra tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi Min-wu tidak bereaksi. Yu-ra kemudian berkata kalau sebaiknya mereka makan malam. Dia menolak pilihan Min-wu dan akhirnya memilih salad bar. Min-wu menyembunyikan rasa leganya waktu Yu-ra mendapat telpon – ada pekerjaan yang menantinya.

Tidak mengejutkan, Min-wu kemudian menelpon Kae-hwa. Dia lelah dan kelaparan. Jadi dia datang ke kantor untuk makan malam. Segalanya jadi aneh waktu Jae-hee dan Jin-ho bilang kalau sekarang giliran makan di tempat Min-wu. Hal ini membuat Min-wu dan Kae-hwa kaget dan gugup. Kalau saran ini ditolak maka bakal kelihatan aneh jadi mereka berdua hanya bergerak dengan gelisah dan mencoba untuk menangani hal ini dengan pantas. Shi-jun menyelamatkan dengan berkata mereka tidak harus makan di tempat Min-wu. Tapi, setelah berhasil menenangkan diri, Min-wu akhirnya setuju dan mengundang mereka. Dia menatap Kae-hwa untuk memerintahkan kalau dia harus setuju.


Ketika mereka berangkat, Jae-hee ingin menumpang di mobil Min-wu tapi, Kae-hwa mendahului dengan mengatakan kalau Jae-hee adalah karyawan termuda jadi tidak baik melakukan itu. Kae-hwa dan Min-wu lantas pulang dengan kecepatan penuh. Mereka membereskan rumah agar keberadaan Ye-eun tidak ketahuan.


Semuanya jadi aneh. Misalnya saja, waktu Jin-ho bertanya dimana letak toilet, Kae-hwa langsung menunjukkannya pada Jin-ho. Hal ini dengan mudah diputarbalikkan dengan mengatakan kalau dia sudah memakai toilet sebelumnya. Yang lebih aneh lagi adalah waktu Jae-hee bertanya dimana letak gelas dan piring dan Kae-hwa dengan tepat menunjukkan tempatnya. Untuk membela diri, Kae-hwa berkata kalau semua setting dapur sama saja. Jawaban ini terdengar agak aneh. Tapi, berikutnya Jae-hee sudah mabuk jadi tidak perlu dipusingkan lagi.


Berikutnya Min-wu yang menunjukkan sikap aneh. Dia menyuruh Kae-hwa melakukan sesuatu dengan lancangnya. Padahal bagi teman-temannya, Kae-hwa itu orang asing untuk Min-wu. Misalnya untuk mengambil sesuatu atau membukakan botol minuman. Kae-hwa merseponnya dengan cepat yang membuat Shi-jun menatap sambil bertanya-tanya.


Shi-jun memuji Min-wu karena sudah melakukan yang terbaik selama latihan. Dia melihat kalau Min-wu menonton West Side Story dan bahkan menawarinya beberapa DVD untuk membantunya. Tapi Shi-jun memperingatkan Min-wu agar bicara yang sopan pada Kae-hwa sebab dia adalah pegawainya.

Semuanya bertambah jadi tidak nyaman ketika Shi-jun menawari untuk mengantar Kae-hwa pulang. Kae-hwa tetap pada kebiasaannya agar diantar sampai di stasiun bis saja. Selama di dalam mobil, Shi-jun menawari Kae-hwa untuk meminjam dana perusahaan saja – mengindikasikan kalau dia akan menjadi pegawai full time. Dengan begitu Kae-hwa bisa menyewa tempat tinggal jadi bisa tinggal bareng Min-ji. Kae-hwa berkata kalau Shi-jun sangat baik. Shi-jun kemudian berkata kalau Kae-hwa punya kemampuan untuk membuatnya senang.


Kae-hwa membawa Ye-eun masuk dan mulai membersihkan apartemen yang berantakan. Sementara itu, Shi-jun memikirkan kembali percakapannya dengan Min-wu. Dia melihat ada beberapa DVD di kotak penyimpanan dan memutuskan untuk meminjamkan Min-wu benda-benda itu.


Di sisi lain, Reporter Han yang berkemah di tempat parkir memutuskan untuk meyerah saja. Dia tidak mendapat informasi apa-apa tentang Min-wu yang artinya dia tidak bisa menulis berita apapun. Dia akan pergi ketika Shi-jun sampai di tempat parkir.


Kae-hwa keluar ke lorong untuk membuang sampah tepat ketika Shi-jun keluar dari dalam lift. Mereka saling berhadapan. Kae-hwa sudah tertangkap basah dan tidak ada gunanya berbohong lagi.


Mereka berdua menghindari berbicara di lorong. Shi-jun menebak kalau Kae-hwa tinggal di apartemen ini bersama Min-wu. Kae-hwa membenarkan (karena sudah tidak ada pilihan lagi) dan berkata, “Benar kalau aku tinggal disini, tapi…” Dan Reporter Han mendapatkan apa yang diinginkannya…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar