Sabtu, 18 Desember 2010
Oh, My Lady Episode 15
Orang-orang ikut berpencar dan memeriksa semua bagian toko untuk mencari Ye-eun. Kae-hwa dilanda rasa bersalah dan menyalahkan dirinya atas hilangnya Ye-eun. Min-wu melihat Kae-hwa kehilangan kesabarannya. Kae-hwa berkata kalau dia seharusnya tidak membiarkan Ye-eun pergi sendiri. Dia khawatir jika gadis itu tidak akan ditemukan. Min-wu menarik Kae-hwa dan memeluknya. Kemudian Min-wu berkata kalau Ye-eun pasti akan ditemukan. Shi-jun dan Yu-ra menyaksikan pemandangan ini. Mereka berdua terlihat kaget.
Ye-eun akhirnya ketemu. Min-wu melihat putrinya sedang berdiri di samping sebuah karton besar berbentuk Min-wu sambil memegang tangan karton itu lalu memanggil namanya, “Kemarilah putriku!” Para saksi yang ada disana langsung mengambil kamera mereka dan mulai memotret termasuk Han. Akan tetapi, Min-wu sama sekali tidak memedulikan mereka.
Ye-eun dibawa ke apartemen Min-wu untuk menginap. Min-wu menyelimuti putrinya di atas tempat tidur. Sementara itu, Kae-hwa yang ada di ruang tamu melihat kotak yang dikirim Yeon-hee yang berisi perlengkapan bayi Ye-eun.
Kae-hwa akhirnya pulang dan dia bilang kalau dia akan kembali besok untuk mengambil Ye-eun. Dalam perjalanan keluar dari apartemen, Kae-hwa mengingat kembali betapa baiknya Min-wu di toko tadi. Dia bahkan mau menenangkan Kae-hwa.
Min-wu memasakkan sarapan untuk Ye-eun dan mendandaninya sebelum pergi ke sekolah. Dia bahkan memuji kalau Ye-eun cantik dan hal itu pasti menurun dari gen ayahnya (yap, bener-bener narsis...hehehe...!!!!). Ye-eun hanya menjawab, “Ya,” Dan inilah untuk pertama kalinya Min-wu mendengar anaknya bersuara. Min-wu: “Kau baru saja merespon, kan?”
Min-wu lalu mengantarnya ke sekolah. Setibanya kembali di rumah, dia dihadang oleh para wartawan di lobby. Di dalam apartemen Min-wu, Yun-seok sudah menunggu dengan marah. Dia menelpon untuk membatalkan acara pertemuan Min-wu. Yun-seok begitu marah hingga dia melempar hp-nya ke Min-wu dan mengenai rak buku, membuat sesuatu pecah.
Yun-seok mengatakan kalau dia sudah mengalami kerugian dan harus membayar ganti rugi sebesar 3 milyar won. Min-wu dengan tenang mengatakan agar Yun-seok menggunakan uangnya saja. Yun-seok sama sekali tidak terkesan dengan sikap ini – jadi sekarang Min-wu merelakan uangnya dan rela hidup tanpa apapun? Ini artinya Min-wu harus pindah dari apartemennya yang mewah. Yun-seok berkata kalau Min-wu harus bersiap-siap melakukan itu.
The Show juga dapat masalah. Investor mungkin tidak akan mau menerima Min-wu di acara musikal. Jae-hee membentak Kae-hwa karena menyembunyikan berita sebesar itu. Tapi Jin-ho bersikap lebih adil dengan berkata kalau karena Min-wu lah mereka dapat melaksanakan acara musikal dan mendapat perhatian besar. Mereka berharap Shi-jun akan mengambil langkah tegas.
Kae-hwa dengan ragu bertanya pada Shi-jun, apa benar investor tidak akan mengijinkan Min-wu tampil di acara musikal. Shi-jun harus berbicara pada investor untuk mendapat kejelasan. Jika Shi-jun memaksa mungkin Min-wu bisa tetap tampil. Tapi Shi-jun malah bertanya, “Apa ada alasan aku harus melakukan itu?” Kae-hwa mulai menjelaskan kalau belakangan ini Min-wu sudah bekerja keras. Tapi Shi-jun memotong kalau Kae-hwa yang mendorongnya – Kae-hwa mungkin sudah membawa Min-wu kemari tapi dia tidak punya kewenangan dalam hal casting. Kae-hwa juga harus bisa membedakan urusan pribadi dan pekerjaan.
Min-wu bertemu dengan Shi-jun dan langsung mengatakan masalahnya, “Apa yang terjadi padaku sekarang?” Di masa lalu, proyek Min-wu bakal dibatalkan kalau ada skandal yang muncul. Jadi, dia ingin tahu dimana dia berdiri sekarang. Shi-jun menjawab kalau dia sendiri belum tahu. Dia baru akan memutuskan setelah melihat reaksi produser dan investor. Min-wu menerima berita ini dengan matang dan berterima kasih pada Shi-jun sebab sudah mau meluangkan waktu untuknya.
Shi-jun bertanya pada Min-wu tentang keinginannya. Dia ingin tahu bagaimana Min-wu akan menyelesaikan masalah ini. Shi-jun juga menyerahkan kunci studio sambil berkata kalau malam ini tidak akan ada orang disana jadi Min-wu bisa latihan di tempat itu. Min-wu dibuat bersemangat oleh sikap Shi-jun ini. Itu artinya, Shi-jun tidak akan menyerah.
Min-wu sekarang menjadi berita hangat di internet. Kae-hwa sendiri bisa melihatnya saat online. Banyak yang mengomentari dengan kejam dan menyuruh Min-wu berhenti saja dari dunia hiburan. Lebih banyak pula orang yang berkumpul di depan apartemen Min-wu, jadi dia memutuskan pergi ke tempat Kae-hwa.
Dia membawa makanan dan masuk ke dalam ruangan yang kosong. Di dalam sana, Min-wu melihat gambar Ye-eun. Salah satunya adalah saat mereka pergi ke kebun binatang.
Kae-hwa dan anak-anak sampai di rumah dimana Min-ji menemukan makanan di meja. Kae-hwa tahu kalau Min-wu datang kesini tadi. Dia kemudian pergi ke tempat Min-wu dan berusaha menghindari kerumunan orang. Kae-hwa bertanya pada penjaga apakah Min-wu sudah datang dan penjaga itu menjawab kalau Min-wu belum datang.
Min-wu akhirnya menelpon malam itu. Dari informasinya, Kae-hwa memutuskan untuk pergi ke studio saja. Kae-hwa tersenyum melihat Min-wu yang sedang latihan. Mereka kemudian duduk dan mulai mengobrol. Min-wu mengatakan kalau dia mendapat kiriman dari Yeon-hee. Dia meminta Min-wu untuk tidak mencarinya lagi. Min-wu menjelaskan kalau Yeon-hee adalah salah satu wanita yang dikencaninya dan dia sama sekali tidak punya kenangan khusus dengan wanita itu.
Selama mereka berhubungan, Min-wu berpikir jika dia mencintai Yeon-hee. Tapi, setelah mereka berpisah, dia hanya menjadi kenangan. “Aku tidak tahu waktu Ye-eun dilahirkan. Kenyataan kalau Ye-eun lahir dari hubungan tidak jelas membuatku merasa sangat bersalah padanya. Aku benar-benar merasa bersalah sebab dia memiliki ayah dan ibu yang tidak bertanggung jawab!”
Kae-hwa mengatakan kalau dia yakin bila Min-wu mampu melakukan yang terbaik. Min-wu tidak yakin dan dia ketakutan. Apa bisa pria seperti dia membesarkan Ye-eun dengan baik? Apalagi sekarang dia sudah kehilangan uangnya. “Bisakah aku menjadi ayah yang baik? Aku tidak tahu.” Min-wu sedih dan Kae-hwa mulai menyemangatinya, “Kau bisa melakukannya. Min-wu yang aku lihat sampai sekarang mampu melakukan yang terbaik.” Kae-hwa meminta Min-wu untuk tidak takut dan tidak menyerah.
Shi-jun bertemu dengan Jung-ah di sebuah hotel.
Itu adalah tempat favorit Jung-ah. Mereka duduk bersama. Shi-jun bertanya-tanya kapan pertama kali mereka mulai bermasalah. Jung-ah heran dan bilang kalau Shi-jun berkata seperti itu karena dia merasa terganggu mencarinya dan menambahkan kalau sebaiknya Shi-jun berbicara terbuka saja.
Shi-jun berkata jika dulu dia sama sekali tidak ingin membicarakan tentang kehilangan bayi mereka. Sebagai seorang pria, dia merasa gagal melindungi istrinya jadi lebih baik dia tidak membicarakannya. Sementara itu, Jung-ah menganggap bila kehilangan bayi mereka itu adalah salahnya.
Shi-jun menyebutkan nama seorang aktor baru kepada pegawainya. Dia mengumumkan kalau mereka akan menggunakan aktor ini dalam acara musikal mereka. Dia telah berusaha keras untuk mendapatkan aktor ini sebab dia adalah salah satu yang berbakat di dunianya. Jin-ho dan Jae-hee tidak terkejut tapi Kae-hwa benar-benar merasa sedih untuk Min-wu.
Shi-jun memperhatikan reaksi Kae-hwa. Dia mengaku jika dia setuju dengan keputusan itu demi kepentingan perusahaan. Hanya saja, Kae-hwa berharap Shi-jun bisa memakai Min-wu saja, yang memang punya potensi. Belakangan ini, dia sudah berusaha keras untuk peran tersebut. Bahkan, pandangan matanya kini sudah berubah, penuh dengan harapan.
Shi-jun memperhatikan jika jawaban Kae-hwa mencerminkan kedekatan mereka, dia mengenal Min-wu cukup dekat hingga bisa membaca pandangan matanya. Kae-hwa menjawab, “Aku mempercayai Min-wu!” Dia tidak memaksa Shi-jun untuk mengubah pikirannya. Shi-jun adalah yang menentukan segala keputusan. Kae-hwa hanya mencoba mengemukakan pendapatnya.
Yun-seok menunjukkan sebuah artikel yang memberitakan kalau Min-wu telah diganti. Dia berkata, “Aku sudah mengatakan padamu.” Lalu menyerahkan sebuah skrip drama pada Min-wu. Bukan peran utama tapi setidaknya hal itu bakal membantu. Min-wu berkata, “Aku tidak bekerja denganmu lagi!” Yun-seok bilang apakah Min-wu bisa mengatur segalanya tanpa dirinya. Min-wu hanya bilang, “Tidak. Aku tidak bisa! Tapi aku ingin mencoba berusaha sendiri!”
Yun-seok sangat terganggu mendengar ucapan ini. Dia berkata kalau segalanya bisa bertambah buruk. Apa yang dia pikirkan? Tapi Min-wu tidak goyah – bahkan dia terlihat sangat tenang. Dia setuju pada pendapat Yun-seok, “Tapi, jika aku terus hidup seperti ini, aku rasa aku akan malu nanti. Aku ingin mencoba hidup dengan cara berbeda!”
Min-wu bertemu dengan Shi-jun. Dia ingin membuktikan kalau dia sudah berubah. “Sekarang aku ingin melakukannya. Aku ingin berdiri disana bukan sebagai idola tapi sebagai aktor!” Shi-jun bertanya apakah Min-wu yakin bisa melakukannya. Min-wu berkata dia akan mencoba. Dia juga mengutip perkataan Shi-jun dengan mengatakan kalau dulu ada orang yang pernah memberitahunya kalau orang-orang tidak mencoba sesuatu karena mereka yakin tapi mereka mengembangkan keyakinan itu setelah mereka melakukannya. Min-wu: “Tolong tepati janjimu. Tolong berikan aku kesempatan!”
Yu-ra benar-benar merasa bersalah atas apa yang diperbuatnya. Dia hanya ingin lebih dekat dengan Ye-eun. Min-wu berkata kalau hal itu tidak apa-apa. Mereka sudah menemukan Ye-eun dan itulah hal yang paling penting. Ini tidak cukup untuk menghilangkan rasa bersalah Yu-ra.
Yu-ra lalu mengingatkan tentang semua pekerjaan Min-wu yang dibatalkan. Semuanya karena Yu-ra. Min-wu menjawab, Yu-ra tidak perlu merasa bersalah – dia yang salah karena menyembunyikan keberadaan Ye-eun. Dia juga minta maaf karena sudah berbohong. Yu-ra berkata, “Kau pasti sangat menyayangi Ye-eun. Aku pikir kau merasa anak-anak itu menyebalkan tapi kelihatannya kau telah berubah. Kau terlihat telah mampu bersikap dewasa sekarang!”
Sekarang, Yu-ra harus menjamin jika Min-wu tidak membencinya. Dia bertanya apakah hubungan Min-wu dengan Kae-hwa? Apa Min-wu hanya merasa kasihan padanya? Tidak ada apa-apa, kan? Min-wu menjawab, “Tidak.” Yu-ra bertanya lagi, pertanyaan mana yang Min-wu jawab. Min-wu, “Aku tidak merasa tidak ada apa-apa!”
Ada berita baru lagi. Sebuah wawancara dengan ibu Ye-eun muncul di internet. Berita itu menyatakan kalau ibu Ye-eun merasa menjadi korban dari Min-wu. Kae-hwa sama sekali tidak memercayainya. Berita itu pasti bohong. Tapi, Jae-hee merasa kalau hal itu tidak apa-apa.
Setelah tahu siapa reporter yang menyebar isu itu, Kae-hwa mulai beraksi. Dia mendatangi beberapa wartawan yang tinggal di lobby apartemen Min-wu sambil membawa dua ember. Dia langsung mencari Han. Dan saat dia melihat Han, Kae-hwa mendekatinya dan menyiramnya dengan air.
Kae-hwa menuduh Han telah menyebar berita bohong. Kemudian dia beralih ke kerumunan dan mengatakan kalau Min-wu dan ibu Ye-eun tidak seperti yang di gambarkan oleh umum. Min-wu bekerja keras untuk membesarkan anaknya. Kalau sampai Ye-eun menerima akibat dari berita yang beredar selama ini, siapa yang akan bertanggung jawab terhadap gadis itu.
Para wartawan terlihat malu. Mereka terkesan pada apa yang dilakukan Kae-hwa. Mereka pun mulai mengarahkan kamera ke Kae-hwa dan mulai mencari informasi.
Kae-hwa tahu hal ini berbahaya dan lari. Dia bertemu dengan Min-wu yang sedang memarkir mobil. Kae-hwa masuk dan menyuruh Min-wu untuk kabur secepatnya.
Kae-hwa meminta Min-wu untuk tidak merasa down pada apa yang terjadi. Dia meminta Min-wu untuk beristirahat dan memulihkan tenaganya agar bisa bekerja lebih baik lagi.
Min-wu sebenarnya sudah bisa menangani apa yang terjadi karena itu di terlihat biasa-biasa saja. Min-wu sambil tersenyum senang karna perhatian Kae-hwa berkata kalau dia tidak akan membiarkan para wartawan itu mengacaukan hidupnya.
Sekarang Kae-hwa khawatir kalau apa yang dia lakukan tadi dihadapan wartawan bakal membuat gossip bertambah buruk. Dia juga bilang kalau wartawan menulis hal buruk tentang Ye-eun maka mereka akan merasakan akibatnya. Kae-hwa mengatakan kalau Min-wu pasti sulit pulang malam ini, tapi Min-wu hanya berkata, “Kalau begitu, sekarang aku ada dalam tanggung jawabmu!”
Melihat Min-wu memanjakan Ye-eun, Min-ji berkata, “Kelihatannya kau ayah yang baik.” Dia kemudian mengajak Min-wu bermain.
Mereka terlihat sangat senang dan Kae-hwa yang menyaksikan semua ini juga jadi senang.
Yu-ra minum. Dia mencoba untuk mencari tahu apa rahasia Kae-hwa. Tae-gu juga tidak mengerti kenapa Min-wu bisa jatuh cinta pada Kae-hwa padahal ada Yu-ra yang lebih cantik. Lebih pintar dan lebih muda. Kemudian dia mengambil kesimpulan Min-wu pasti sudah gila karena memilih Kae-hwa.
Sementara itu, Min-wu terus berlatih untuk perannya di acara musikal. Di sisi lain, perusahaan terus mempersiapkan acara musikal itu. Sampai tibalah waktunya konferensi pers. Kae-hwa sedang mempersiapkan meja untuk acara konferensi pers. Dia memandang sedih kursi aktor baru. Kursi itu seharusnya untuk Min-wu. Kemudian, Min-wu menunggu keputusan akhir Shi-jun.
Para pemain acara musikal itu diperkenalkan dan setelah aktor utama memberi hormat, Jin-ho mulai lanjut ke acara selanjutnya. Dia terkejut dan memandang Shi-jun penuh tanya. Ada catatan tambahan di kertasnya dan disana tertulis: Sung Min-wu.
Semua orang terkejut. Min-wu keluar dari belakang panggung dan duduk di kursi terakhir. Shi-jun menjelaskan kalau akan ada peran ganda. Shi-jun menangani masalah peran ini dengan sangat baik hingga acara musikal itu mendapat banyak perhatian.
Kae-hwa sangat gembira, karena Min-wu mendapatkan kesempatan untuk membuktikan dirinya dan Shi-jun yang sudah memberikannya kesempatan untuk mencoba.
Dan acara musikal pun dibuka. Pertunjukkan itu berjalan baik dan saat giliran Min-wu, dia membawakan perannya dengan baik yang dimulai dengan sebuah monolog, “Hyeong, aku ingin menjadi lebih keren darimu. Lebih pintar, lebih baik, dan lebih mengesankan darimu!” Dan Min-wu pun mulai menyanyi solo, membawakan lagu berjudul ‘Aren’t I a fool?’(klo mo download lagunya, ne link-nya : http://www.mediafire.com/?mnzmmuzgwjd#1)
I’m so foolish
I didn’t see you in pain
Why did I see you so late
I held you and saw you every day,
but my spirit has grown tired
If I come closer, we get more hurt
I cry without a sound
I laugh without a care
From behind you, I swallow the words
“Don’t go, don’t go”
You’re so beautiful
I loved you so much
Saying I’ve forgotten
is all a lie
Please don’t go, don’t go
Come back, come back
Lagu itu memberi kesan luar biasa. Setelah acara berakhir, Min-wu membungkuk dan Kae-hwa maju ke depan untuk memberikannya sebuah buket bunga. Min-wu menarik Kae-hwa lebih dekat dan memeluknya. Para penonton menyukai hal ini dan mereka berteriak lebih keras lagi. Kae-hwa merasa sangat malu dan kabur dari sana.
Min-wu menemukan Kae-hwa dibelakang pangung setelah panggung kosong. Kae-hwa memandang panggung dengan rasa puas. Dia akhirnya bisa sampai ke titik ini setelah mengalami banyak masalah. Dia puas karena acaranya sangat sukses. Kae-hwa berkata pada Min-wu kalau dia tampil sangat baik hari ini dan bertanya-tanya apa yang akan dikatakan Koran besok.
Min-wu berkata, “Tidak masalah apa yang akan dikatakan orang lain.” Dia yakin, dia bisa bekerja lebih baik lagi. Kae-hwa percaya padanya. Kemudian Min-wu kembali bertanya, “Apa kau benar-benar mempercayaiku?” Kae-hwa dengan cepat berkata ya. Kae Hwa tidak memperhatikan ekspresi wajah Min-wu saat dia berbalik dan menatapnya dan bilang, “Kae-hwa, apa kau mau pindah ke tempatku?”
Kae-hwa tidak menanggapi dengan serius karena dia berpikir kalau Min-wu memintanya untuk jadi pembantu lagi. Tapi, kemudian Min-wu menambahkan, “Tolong jadilah Ibu Ye-eun. Ibu yang sesungguhnya!”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar