Directed by Kang Hyeong-cheol
Written by Kang Hyeong-cheol
Music by Kim Joon-seok
Cinematography Kim Jun-young
Editing by Nam Na-yeong
Release date(s) 3 December 2008
Running time 108 min.
Country South Korea
Language Korean
Cast :
Jeong Won-joong (정원중) as Presiden Direktur
Kim Gi-bang (김기방) as Direktur (PD Lee)
Park Yeong-seo (박영서) as Asisten Direktur (AD)
SINOPSIS
Sore itu, seperti biasanya, Hyeon-su sedang membawakan acaranya dan mendengar seseorang curhat. Dan kemudian kru bilang Hwang Jeong-nam menelpon. Maka Hyeon-su pun langsung antusias menanggapinya.
Hyeon-su : “ Orang selanjutnya adalah orang yang semangat, kuat, dan berkarakter. Dia adalah seorang ibu tunggal, Nn. Hwang Jeong Nam. Nn.Hwang Jeong Nam ?” sapa Hyeon-su. Sesaat tak terdengar suara apa-apa dari telepon di seberang sana . “Halo? Nn. Jeong-nam, Halo!” teriak Hyeon-su. Sesaat kemudian barulah terdengar suara Jeong-nam.
"Ya! Nn. Jeong-nam! senang sekali bisa berbicara denganmu!Ini pertama kalinya kau menelpon kan ?" kata Hyeon-su. Kemudian Hyeon-su mendengar bunyi kereta api. "Sepertinya kau sedang dalam perjalanan kesuatu tempat" lanjut Hyeon-su lagi. Kemudian Jeong-nam bercerita kalau dirinya bersama anaknya sedang dalam perjalanan menuju rumah ayahnya. Seperti yang disarankan Hyeon-su di curhatnya beberapa waktu yang lalu.
"Saat pertama kau mengirim suratmu 3 bulan lalu, bukankah sudah kubilang padamu? Kau harus menemui Ayahmu!Jika kau tak tau dimana dia, itu tidak apa2.Sekarang kau sudah tau, jadi kau harus pergi" lanjut Hyeon-su. Jeong-nam agak sedikit ragu. Tapi Hyeon-su meyakinkannya lagi.
"Nn.Jung-nam, saat kau menemui Ayahmu,hal apa yang akan kau lakukan untuknya?" tanya Hyeon-su lagi. Mulanya Jeong-nam bingung. Lalu kemudian Hyeon-su memberika saran agar menyiapkan makanan untuk ayahnya saja. Kemudian Hyeon-su bertanya apa harapan Jeong-nam saat bertemu ayahnya. Jeong-nam bilang ia ingin jadi seorang penyanyi. Sebenarnya produser hendak bersiap merekam suara Jeong-nam. Tapi karna waktunya habis, Hyeon-su hanya bisa menyarankan agar Jeong-nam mengikuti kontes lomba nyanyi di radio tempat Hyeon-su bekerja.
"Baiklah Nona Jung Nam . Apa ada kata terakhir yang ingin kau sampaikan untuk Ayahmu di radio ini?" tanya Hyeon-su untuk yang kesekian kalinya. "Anakku kadang-kadang suka berjalan dalam tidurnya. Kututup telponnya" kata Jeong-nam mengakhiri pembicaraannya.
"Dimasa dia harus mengejar mimpinya, wanita berumur 22 tahun Nona Jeong Nam harus membesarkan anaknya.Sekarang Ayahnya dengan penuh cinta akan menerimanya dan mimpi2nya.Dan cucunya yang tercinta.Atas nama "Nam Hyeon-su Radio" berharap Nona Jeong Nam akan selalu dipenuhi dengan kebahagiaan" kata Hyeon-su mengakhiri siaran.
Sementara di luar studio, Hyeon-su merasa menyesal kenapa ia harus menyarankan seperti itu pada Jeong-nam. Kasihan sekali pria yang jadi Ayah kandung Jeong-nam. Pria itu pasti akan syok karna tiba-tiba kedatangan seorang anak dan seorang cucu?! wow...Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi. Produser yang sekaligus junior Hyeon-su malah meledeknya. "Kak, kau harus hati-hati! mungkin sekarang dia sedang mencarimu..." ledek PD Lee. "Hei..aku ini profesional" kata Hyeon-su meremehkan. "Apa jadwalku hari ini?" tanya Hyeon-su kemudian. "Hari ini ada syuting iklan!" jawab PD Lee. "Bingo!!!" teriak Hyeon-su senang.
Nam Hyeon-su syuting iklan dengan anak-anak. Karna tak suka anak-anak, selesai syuting, Nam Hyeon-su melempar anak kecil yang tadi di dekatnya hingga anak kecil itu jatuh dan menangis. ckckck...
Kemudian Hyeon-su protes pada produser iklannya kalau ia tak mau syuting dengan anak-anak. Mereka berdua ngobrol tentang gosip seputar dunia artis. Tentang video skandal Kim Jun-yeong yang diungkapkan oleh reporter Bong Pil-jung. Kemudian Hyeon-su bilang kalau Pil-jung itu punya keahlian mirip Hyena, licik. Produser bilang, tadi ia melihat si'Hyena' di sekitar situ. Ternyata si 'Hyena' sedang berjalan ke arah mereka.
Kemudian Hyeon-su sok akrab dengan Reporter Bong. Reporter bilang ia mencium bau berita di gedung sebelah. Hyeon-su hanya tertawa menanggapinya. Kemudian Hyeon-su bertanya tentang pernikahan Reporter Bong. Reporter Bong bilang kalau pernikahannya akan dilaksanakan pada musim gugur tahun ini dan berharap Hyeon-su bisa datang. Kemudian mereka berbicra tentang skandal video Kim Jun-yeong.
Reporter Bong bilang, ia berharaptidak akan dihajar oleh Jun-yeong karna mengungkapkan video skandalnya. "Saat repoter melaporkan kebenaran, suatu saat dia akan dihajar karenanya!" kata Hyeon-su. Reporter Bong tampak tak suka. Makanya kemudian Hyeon-su berkata, "Tapi tak apa. Dia kan selalu terlibat hubungan dengan banyak wanita". Reporter Bong mengamati Hyeon-su. "Sekarang aku tahu, kau tidak pernah terlibat skandal. Kau pandai menyembunyikannya" selidik Reporter Bong. "Apa yang kau maksud dengan menyembunyikan? Apa yang harus aku sembunyikan? Kumohon, berikan aku sebuah skandal! Lalu aku akan menjadi berita utama di koran-koran" kata Hyeon-su dengan sedikit takut.
Hyeon-su menelpon pacarnya dalam perjalanan pulang. Ia bilang, ia akan menunggu pacarnya di apartemennya.
Di apartemennya, Hyeon-su menyiapkan makan malam romantis, dll untuk pacarnya. Begitu bel pintu berbunyi, ia segera menyemprotkan parfum ke tubuhnya kemudian berjalan menuju pintu. Tapi ia sangat kaget karna ternyata itu bukan pacarnya.
"Siapa kau?" tanya Hyeon-su jengkel. "Ini benar kau kan ?" tanya gadis itu yang datang bersama seorang anak laki-laki. "Apa?" tanya Hyeon-su bingung. "Program Sore Nam Hyeon-su" kata gadis itu. "Bukan.Aku pikir kau salah rumah" kata Hyeon-su asal. Jeong-nam terus mendesak ingin masuk. Kemudian Jeong-nam bercerita kalau ia yang sering menelpon ke stasiun radio Hyeon-su. Hyeon-su paham. Tapi tak mengerti kenapa Jeong-nam tak pergi ke rumah ayahnya malah ke rumahnya.
Mau tak mau, Hyeon-su pun mempersilahkan Jeong-nam dan anaknya masuk. Jeong-nam mengamati sekeliling rumah Hyeon-su. Kemudian menyuruh anaknya yang bernama KI-dong untuk memberi salam pada kakeknya. Ki-dong berlari keliling sofa mengejar Hyeon-su karna Hyeon-su tak suka anak-anak.
Kemudian Ki-dong baru tenang setelah Jeong-nam mengangkat tubuh anaknya dan mendudukkannya di sofa. Tak berapa lama kemudian tiba-tiba bel rumah berbunyi. Hyeon-su panik karna yang datang itu pacarnya. Kemudian ia segera membereskan barang-barang Jeong-nam dan Ki-dong, lalu membawa mereka berdua masuk ke dalam sebuah kamar dan meminta mereka untuk tenang. Walaupun Ki-dong pengen kencing. Hyeon-su berteriak marah dan bilang, "Biarkan dia kencing di celana!!!".
Dengan penuh keringat Hyeon-su membukakan pintu untuk pacarnya. "Oh, Lihat tetesan keringatmu.Apa kau coba membuat suasana romatis?" kata pacar Hyeon-su. Pacar Hyeon-su terus saja merayu Hyeon-su. Tiba-tiba Ki-dong keluar kamar menuju wc. Setelah itu gantian Jeong-nam yang ke kamar mandi. Dengan susah payah Hyeon-su menutupi hal itu.
Hyeon-su masuk kembali ke dalam rumah dengan lesu setelah mengantar 'pacarnya' pulang. "Apa tamunya sudah pulang?" tanya Jeong-nam dengan santainya sambil menikmati makanan yang tadinya hendak disuguhkan untuk pacar Hyeon-su. "Dengarkan baik-baik. Aku akan bicara perlahan" kata Hyeon-su setelah mengeluarkan semua barang-barang Jeong-nam dan anaknya yang tadi disembunyikannya.
"Aku suka yang cepat...Bicaralah." kata Jeong-nam kemudian. Hyeon-su bicara panjang lebar kalau ia tak mungkin punya putri sebesar Jeong-nam. Jeong-nam bilang mungkin saja. Hyeon-su masih ngotot. Tak mungkin seorang anak SMA bisa membuat anak. Jeong-nam malah bilang, ia melakukannya saat kelas 1 SMP dan lahirlah Ki-dong. Hyeon-su benar-benar bingung harus bilang apa lagi karna perkataannya selalu saja di jawab oleh Jeong-nam dengan baik.
"Nona, dengar. Apa kau tahu kalau kau sekarang melakukan tindakan melawan hukum. Masuk tanpa ijin ke tempat kediaman pribadi hukumnya 3 tahun. Dipenjara atau denda 5 juta dolar. Kau mau masuk penjara?" maki Hyeon-su kesal. "Kau sungguh ingin kami pergi?" kata Jeong-nam lesu. "Kau harusnya tidak kemari" kata Hyeon-su. "Meskipun ini jam tidur?" tanya Jeong-nam lagi. "Ini juga waktu buatku tidur" hardik Hyeon-su dengan kesal. "Maukah kau mengantar kami?" tanya Jeong-nam tapi tak di tanggapi oleh HYeon-su. Mereka pun siap-siap pergi. "Jaga kesehatanmu" kata Jeong-nam lagi.
Tiba-tiba Jeong-nam menjatuhkan tabloid dan membacanya dengan keras. "Aktor Kim Jun-yeong...video skandal?!Orang ini pasti habis!Bagaimana jika itu terjadi?" kata Jeong-nam sambil menunjukkan tabloid itu seakan mengancam Hyeon-su. Hingga akhirnya Hyeon-su pun menerima Jeong-nam dan anaknya Ki-dong untuk tinggal di rumahnya. Sebelum tidur, tak lupa Ki-dong mengucapkan salam pada kakeknya. "Selamat malam, Kakek!" begitu katanya sambil membungkukkan badan. (lucu bgt dech pokoknya..^_^).
Malam harinya Hyeon-su yang tak bisa tidur nyenyak mendengar suara orang melangkah. Ia pun mengendap-ngendap sambil membawa palu keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Ia sangat kaget dan ketakutan seperti melihat hantu ketika melihat Ki-dong berjalan dalam tidurnya.
Pagi harinya, Hyeon-su terbangun karna mendengar suara Ki-dong dan Jeong-nam yang tertawa cekikikan. Hyeon-su benar-benar kesal. Rumahnya berantakan kayak kapal pecah. Bahkan tv layar datarnya di pakai Ki-dong untuk melukis! Sementara itu Jeong-nam menyiapkan makanan untuk mereka bertiga.
Mereka makan bertiga di meja makan. Jeong-nam memasak banyak sekali untuk sarapan mereka. "Dengar, aku sudah berpikir sepanjang malam.Nona, kau bukan anakku" kata Hyeon-su. "Aku sudah bilang aku bukan Nona" protes Jeong-nam. "Nama keluargamu Hwang. Sedangkan aku Nam" lanjut Hyeon-su. "Nama belakang Ibuku adalah Hwang. Hwang Bo-gyeong, Hwang Jeong-nam, Hwang Ki-dong".
"Kita sama sekali tidak mirip!Lihat! kau punya mata yang..." Hyeon-su tak jadi meneruskan kata-katanya karna matanya dan mata Jeong-nam memang mirip! "Saat senyum, kau tidak bisa melihat mataku!" lanjut Hyeon-su.
Tapi kemudian Jeong-nam dan Ki-dong sama-sama tersenyum dan mirip dengan Hyeon-su, matanya tak kelihatan! "Bibir! Bibirmu sangat jelas berbeda!" lanjut Hyeon-su tak mau menyerah. "Untung saja berbeda" kata Jeong-nam santai. Hyeon-su kesal bibirnya di anggap jelek, makanya ia meremas sumpit yang dipegangnya.
Tapi kemudian Jeong-nam dan Ki-dong sama-sama tersenyum dan mirip dengan Hyeon-su, matanya tak kelihatan! "Bibir! Bibirmu sangat jelas berbeda!" lanjut Hyeon-su tak mau menyerah. "Untung saja berbeda" kata Jeong-nam santai. Hyeon-su kesal bibirnya di anggap jelek, makanya ia meremas sumpit yang dipegangnya.
"Kau mau menjalani tes kecocokan?" kata Hyeon-su kemudian. "Mereka bilang tes darah lebih akurat" tantang Jeong-nam. Hyeon-su mengancam, jika terbukti Jeong-nam bukan putrinya, maka ia akan membawa Jeong-nam ke kantor polisi. Jeong-nam sendiri malah mengancam menggunakan kasus video skandal Kim Jun-yeong. "Kenapa kau bersikeras kau adalah putriku tanpa ada..." Hyeon-su tak bisa melanjutkan marahnya karna Ki-dong tiba-tiba bersin dan nasinya berhamburan ke wajah Hyeon-su! hihihi.....
"Sudah selesai...Cerita seperti ini sangat berharga di dunia hiburan.Aku sudah bilang hal semacam ini akan terjadi!" kata Lee Chang-hun yang sudah dianggap kakak oleh Hyeon-su. " Aku tidak punya orang lain yang bisa kupercaya selainmu Kak" kata Hyeon-su sambil duduk di sebelah Jeong-nam dan Ki-dong sambil memegangi tangannya yang baru saja diambil contoh darahnya untuk tes DNA.
Jeong-nam melihat-lihat ruangan. "Apa mereka melakukan hal seperti ini di rumah anjing?" tanya Jeong-nam. "Nona, ini bukan rumah anjing" sangkal Chang-hun. "Oh, rumah sakit anjing" ejek Jeong-nam kemudian. "Kepribadian mereka sangat mirip..." kata Chang-hun membandingkan kepribadian Hyeon-su dengan Jeong-nam.
"Aku bisa merasakannya.Kau tak perlu melakukan tes darah.Aku rasa jawabannya sudah ada sekarang."Aku putrinya Nam Hyun Soo"." kata Chang-hun kemudian. "Terserah. Kapan hasilnya keluar?" tanya Hyeon-su. "Dalam 10 hari" jawab Chang-hun.
Jeong-nam melihat sebuah poster band yang terpampang disitu. "Hei Tuan, kau yang bermain drum itu kan ?Oh, itu?Kau sangat keren waktu itu.Saat ini kau masih keren" puji Jeong-nam pada Chang-hun. "Lalu, lagu apa yang membuatmu berpikir aku keren?Apa kau tau?Kau ingat aku?Hey, putrimu sungguh manis!!!Siapa namamu?" tanya Chang-hun. "Aku Hwang Ki-dong!!!" seru Ki-dong. "Hei! Gi dong! Kemarilah, mau permen!Rasa apa yang kau mau? Jeruk? Anggur?" tanya Chang-hun dengan senang. Chang-hun memang paling senang dipuji dan paling senang mencela orang juga. Hehehe......
Di rumah, Hyeon-su ingin pipis. Tapi ada Jeong-nam di kamar mandi. Begitu Jeong-nam keluar, gantian Ki-dong yang masuk. Jadi saat Hyeon-su mau masuk ke kamar mandi, tak bisa lagi. Hyeon-su dengan susah payah membersihkan apartemennya sendirian. Kasihan sekali.....^_^
Lalu kemudian, hasil tes DNA yang ditunggu pun keluar juga. "Dia putrimu 100%" kata Chang-hun. Jeong-nam dan Ki-dong tertawa senang. Hyeon-su sebaliknya, lesu.
Tapi Jeong-nam dan Ki-dong hanya menanggapi kata-katanya dengan tertawa. Karna kesal tak berhasil mengusir Jeong-nam dan Ki-dong, Hyeon-su pun menjatuhkan badannya ke kasur di kamarnya.
Jeong-nam kaget begitu ia selesai mandi. Terdengar musik yang mengalun syahdu. cie....Kemudian ia melihat ayahnya sedang duduk diam, lalu menyuruhnya untuk duduk. Kemudian ayahnya bilang. "Kau pasti kesulitan membesarkan anakmu seorang diri kan?" tanya Hyeon-su. Jeong-nam mengiyakan. "Sebenarnya, Ibumu adalah cinta pertama dan terakhirku. Meskipun kami sangat saling mencintai, kami berpisah selamanya. Ibumu, Bo-gyeong...Mungkin alasan dia menyembunyikanmu karena...Dia mengira dia akan mengganggu masa depan orang yang dicintainya. Akan lebih baik jika kau tahu semuanya" cerita Hyeon-su. Kemudian mereka berdua minum hingga mabuk. Bahkan saat Ki-dong berjalan dalam tidurnya-pun hendak di tawari minum oleh Hyeon-su. Error dah....
Keesokan harinya Hyeon-su tersentak kaget saat bangun dan mendapati Jeong-nam tidur disisinya. Dengan jantung berdegup kencang, Hyeon-su mencoba membuka selimut Jeong-nam dan ia bernafas lega karna Jeong-nam masih memakai baju lengkap. (Hyeon-su khawatir, jangan-jangan waktu ia mabuk ia dan Jeong-nam.....hehehe...17 tahun ke atas). Hyeon-su bangun dengan hati-hati lalu keluar dan memindahkan Ki-dong untuk tidur di sebelah Jeong-nam.
Hyeon-su sudah akan berangkat saat Ki-dong hendak mengucapkan salam. Ki-dong tak jadi memberi salam karna kakeknya melarangnya karna takut akan membangunkan Jeong-nam. Hyeon-su kaget saat tahu ternyata Jeong-nam sudah bangun dan ada di belakangnya.
"Aku ada rapat" kata Hyeon-su. "Kau ingat janjimu kemarin kan ? Bagaimanapun juga hingga akhir bulan......aku akan pergi" kata Jeong-nam kemudian.
Di kantor, Hyeon-su dan teman-temannya sedang rapat tentang audisi penyanyi yang akan segera di adakan. Lalu setelah itu, mereka membicarakan tentang radio mereka yang semakin turun karna Jeong-nam tak melanjutkan ceritanya lagi. Manajer tiba-tiba muncul saat Hyeon-su bilang sejak kapan manajer perhatian dengan acara mereka. Manajer hanya tertawa mendengarnya. Kemudian menyindir Hyeonsu yang sepertinya sudah tak peduli pada rating radio mereka karna Hyeon-su sudah punya banyak jadwal syuting iklan.
Kemudian ada yang mengusulkan untuk mencari Hwang Jeong-nam sekaligus ayahnya untuk menjadi bintang tamu di acara mereka. Tentu saja hal itu di tentang keras oleh Hyeon-su dengan alasan kalau Jeong-nam dan ayahnya dijadikan bintang tamu, acara itu pasti langsung selesai, coz tak ada yang penasaran lagi bagaimana selanjutnya kisah Jeong-nam.
Jeong-nam sedang tertawa bersama Ki-dong karna menonton acara lucu di televisi. Hyeon-su ikut duduk di sebelah mereka. "Apa kau tidak ingin melanjutkan ceritanya?" tanya Hyeon-su. "Apa?" tanya Jeong-nam sambil asyik menonton tv tanpa mempedulikan Hyeon-su. "Aku membicarakan tentang radio.Aku mau bertanya tentang lanjutan ceritamu" kata Hyeon-su kemudian.
Bersambung........................
aku suka film ini, lucu...apalgi pas ki dong ngigo jalan padahal lagi tidur, hihi... btw, aku naksir ma bejana winenya ... cikurngora.blogspot.com
BalasHapusmakasih ai, dh mampir....:)
BalasHapuspermisii mba... mau tanya,, tau nama gadis kecil yg d taksir sm Hwang Gi Dong d tkkgk??? hihihihih
BalasHapus