Jumat, 17 Desember 2010

Oh, My Lady Episode 7

Setelah kejadian (kiss) itu, Kae-hwa dan Min-wu langsung masuk kamar masing2, mereka sama-sama menyesali tindakan ceroboh mereka. Apa yang sebenarnya mereka pikirkan? (mereka ngga mikir! hahaha..)




Min-wu juga tidak mengerti bagaimana ia bisa mencium "bibi" seperti dia? Min-wu akhirnya berpikir ini pasti sudah terlalu lama baginya untuk berciuman. Terakhir ia ciuman adalah saat ada adegan kiss dalam drama. Keduanya hanya menghela nafas.



Paginya, Kae-hwa memutuskan untuk bersikap biasa saja dan karena ia terburu-buru, ia tidak sempat memasak sup yang baru, ia hanya membawa kimbap untuk dimakan Ye Eun dan dirinya. Kae-hwa menawarkan kopi pada Min-wu dan Min-wu hampir saja menumpahkan-nya karena panas :) Kemudian keduanya selalu menghindari kontak mata dan sibuk sendiri, sampai mereka ada di dekat kulkas lagi dan dengan posisi yang sama dengan semalam...mereka membeku.



Mereka baru sadar saat Ye-eun menarik baju Kae-hwa dan menunjukkan surat. Kae-hwa membacanya dan ternyata ada undangan untuk orang tua/wali murid jam 11 siang untuk menghadiri open day di sekolah. Kae-hwa menyesal ia minta maaf pada Ye-eun kalau ia tidak mungkin datang karena ada pekerjaan, "Ye-eun..andai saja bibi ada 2 atau ada 48 jam sehari." Lalu Kae-hwa mengantar Ye-eun ke sekolah dan benar2 lupa membuang sup basinya.

Shi-jun minta maaf pada Jung-ah karena menyuruh orang mengikutinya. Jung-ah berkata apa artinya minta maaf karena Shi-jun selalu saja seperti ini, tidak pernah terbuka dan Jung-ah selalu cemas karena tidak pernah bisa bicara dengan Shi-jun.




Saat di kantor, Kae-hwa dan Shi-jun kebetulan satu lift dan Kae-hwa langsung minta maaf atas kejadian malam sebelumnya. Kae-hwa mengaku terbawa emosi, tapi Shi-jun menghiburnya, orang yang mengatakan itu (mantan suami Kae-hwa) lah yang bersalah, bukan orang yang ia ajak bicara.



Kae-hwa tersentuh dengan kebaikan Shi -jun dan berjanji akan melakukan yang terbaik agar pantas menjadi orang yang mendapatkan pujian itu. Kae-Hwa lebih bersemangat lagi saat Shi-jun memberikan buku petunjuk umum mengenai pertunjukan musikal untuk membantunya.
Hari itu ada latihan menari lagi dan kali ini penting karena akan mulai direkam, Shi-jun punya rencana untuk memproduksi behind the scene video, Min-wu harus merekam bagian perkenalan-nya, "Halo, namaku Sung Min-wu dan aku dikasting sebagai pemeran utama dalam All That Love" kemudian Min-wu salah, maaf aku coba lagi. Min-wu melihat ke arah Kae-hwa dan berkata Kae-hwa mengganggu konsentrasinya, apa kau tidak bisa minggir? (Min-wu masih terpengaruh kejadian malam sebelumnya). 




Staf lain mengartikan bahwa Kae-hwa membuat Min-wu jengkel dan mereka berteriak pada Kae-hwa, "Yun Kae-hwa berhenti mondar mandir dan pergi, jika kau tidak bisa membantu mengapa kau membuat semuanya lebih sulit?" Mereka bahkan merekam wajah Kae-hwa.

Tapi itu juga bukan hari yang baik untuk merekam film, karena Min-wu punya jadwal untuk fashion show untuk perusahaan keluarga Yu-ra dan ia sudah puasa seharian untuk mempertahankan choco abs-nya, dan karena itu Min-wu lemas dan tidak bisa menari dengan baik.


Kae-hwa ketika tahu langsung berkata bahwa itu bodoh, dan ia mengelap keringat dari dahi Min-wu yang membuat Min-wu tidak karuan lagi dan kejadian ini menarik perhatian yang lain dan mereka pikir Kae-hwa melecehkan Min-wu.

Kae-hwa kesal dan menarik Min-wu ke ruang loker dan tanya ada apa dengan Min-wu. Kae-hwa berkata, Apa yang terjadi kemarin malam sudah berakhir jadi kau tidak perlu bertingkah seperti ini, aku sudah melupakannya, lagipula apa artinya sebuah ciuman? Min-wu berkata, jangan keras2 nanti ada yang dengar. Kae-hwa berkata pokoknya lupakan saja yang kemarin itu.



Min-wu harus meyakinkan bahwa ciuman kemarin itu tidak ada hubungan-nya dengan perasaan-nya, tidak ada sama sekali. Kae-hwa berkata ia bahkan tidak mengerti mengapa Min-wu dipilih sebagai bintang yang mencium paling bagus padahal sebenarnya tidak sebagus itu. Dan kata2 itu menyinggung ego Min-wu.


Min-wu latihan menari lagi tapi ia kehilangan tenaga dan Jung-ah berkomentar, Min-wu..mana semangat dan karismamu seperti waktu itu? Ayo tunjukkan lagi. Min-wu minta berhenti dulu dan meninggalkan latihan. Jung-ah masih berbaik hati dan membiarkan Min-wu pergi dan berkata, ia sedang tidak enak, jadi percuma saja latihan, biarkan saja.



Kae-hwa menjelaskan duduk masalahnya, Min-wu tidak makan seharian karena akan ada pemotretan jadi ia minta yang lain mengerti.

Karena latihan tidak berjalan mulus berarti Kae-hwa bisa pulang cepat dan Kae-hwa merasa ia bisa pergi ke sekolah Ye-eun. Ye-eun, begitu melihat Kae-hwa langsung semangat padahal tadinya ia murung. Anak manis itu langsung berpartisipasi dalam tarian.




Ibu-ibu lain mulai mengeluarkan kamera untuk merekam anak2 mereka, dan Kae-hwa juga mengeluarkan kamera profesionalnya yang ia bawa untuk dikembalikan ke kantor (ha..ngga mau kalah dia..lebih canggih lagi kameranya) dan mulai merekam Ye-eun.


Kae-hwa terlambat kembali ke kantor dan staf lain menegurnya, mereka meminta kamera dari Kae-hwa. Jung-ah datang dan menemui Shi-jun, ia ingin tahu mengapa Shi-jun memecat salah satu penarinya padahal Jung-ah sudah mati2an mengajarnya selama 3 tahun.


Shi-jun punya berita tambahan untuk Jung-ah, ternyata dancer itu sudah audisi dengan perusahaan lain hari ini dan ternyata ia sudah mendapatkan pekerjaan lain saat Shi-jun memecatnya.




Tim produksi melihat contoh rekaman film dari latihan tadi dan Min-wu tidak tampak bagus. Shi-jun memutuskan untuk mengulang pengambilan gambarnya, dengan seting yang berbeda. Kae-hwa lupa dengan rekaman Ye-eun dan akhirnya semua rekannya melihat pertunjukan Ye-eun dan teman2 kecilnya.



Ini bukan saja memalukan Kae-hwa tapi ini juga mengindikasikan kalau Kae-hwa mencuri waktu kerja untuk kepentingan pribadi, dan ini menunjukkan kalau ia payah dalam etika kerja. Apalagi karena Kae-hwa sudah janji pada Shi-jun akan kerja sebaik mungkin, Shi-jun memberi peringatan keras, Kau ini masih dalam masa percobaan (dengan kata lain, kalau terjadi lagi, berarti dipecat.)

Min-wu, setelah berolah raga dan kelaparan seharian, akhirnya sukses dalam sesi pemotretan-nya. Yu-ra juga mengambil kesempatan foto dan pose bersama Min-wu. 




Reporter Han, menyelinap ke lokasi pemotretan dengan menyamar sebagai staf.



Reporter Han masuk ke ruang tunggu dan ia berhasil mendekati Min-wu dan memaksa wawancara, ia ingin mendapatkan cerita (baca, skandal) dari Min-wu. Ini membuat Min-wu gugup, tapi anehnya Min-wu tidak bisa melakukan apapun untuk mengusir si reporter
.

Yu-ra masuk dan ia mengenali Reporter Han, ia kaget juga bagaimana kau bisa masuk dan Yu-ra langsung mengusir reporter itu keluar.

Di kantor, Kae-hwa ingin berbaikan dengan rekan kerjanya. Tapi Jae-hee dan Jin-ho tidak mengacuhkannya, Kae-hwa ingin mendapatkan tugas atau melakukan sesuatu. Lalu Shi-jun memberinya tugas untuk mengupload berita di website perusahaan, dan Kae-hwa langsung semangat, ia berterima kasih karena diberikan tugas. 



Tiba2 Min-wu menelepon-nya, ia bingung karena wajahnya merah2 seperti alergi. Kae-hwa heran, kau makan apa? Min-wu tanya, ajumma, kau taruh apa di sup-mu? Kae-hwa kaget, kau makan itu? Itu mau kubuang. Min-wu : Mengapa kau biarkan begitu saja sup yang akan kau buang? Min-wu tidak mau tahu, pokoknya Kae-hwa yang harus bertanggung jawab. 



Min-wu langsung ke RS untuk mengobati alerginya. Yu-ra juga pusing karena berarti Min-wu tidak bisa melakukan pemotretan dan ia harus minta maaf pada rombongan fotografer yang menunggu, reporter Han yang masih kesal karena diusir Yu-ra membalas dengan berkata kalau Yu-ra tidak bertanggung jawab dan kasar.



Yu-ra kena marah oleh bossnya. Rekan kerja Yu-ra juga menganggapnya dapat pekerjaan ini karena nepotismu (ini kan perusahaan bibi-nya) dan hanya karena fashion show inilah Yu-ra bisa mendapatkan penerimaan mereka tapi justru hasilnya mengecewakan.


Kae-hwa merasa tidak enak dan ia mengaku pada Yu-ra kalau ini salahnya. Ia meninggalkan begitu saja sup yang sudah basi dan Min-wu memakan-nya. Ia minta maaf pada Yu-ra.




Bukannya mengerti, Yu-ra justru membentak Kae-hwa, bagaimana Kae-hwa bisa seceroboh itu?? Bukankah ia tahu kalau Min-wu itu seorang bintang? Sebagai seleb, tubuhnya dan kesehatan-nya adalah yang paling penting dalam pekerjaan-nya. Yu-ra berkata dengan keras, dan berkata pada Kae-hwa, ia tidak menerima permintaan maaf, itu sangat egois, kau berkata maaf hanya untuk membuatmu merasa lebih baik.
 
Yu-ra menambahkan, kau masih training kan? Aku ingin tahu, berapa lama kau akan bertahan di perusahaan itu.
Yu-ra dan Kae-hwa tidak tahu kalau Min-wu mendengar pembicaraan mereka, tapi ia tidak melakukan apa-apa. 
Ponsel Kae-hwa berdering, ternyata dari Min-ji. 




Min-wu : halo
Min-ji : Paman, kau siapa?
Min-wu : Kau siapa?
Min-ji : Aku anak ibuku. Apa kau bisa menghubungkan ibuku di telp?
Min-wu : Ibumu sedang sibuk, jadi telp saja lagi.
Min-ji : Aku tidak bisa
Min-wu : Ya sudah, apa kau ada pesan yang ingin kau katakan pada ibumu?
Min-ji : Ibu, selamat Ulang Tahun yang ke-35 dan aku mencintaimu.
Min-wu : itu saja? Ini hari ulang tahun ibumu? Ya, aku akan melaporkannya padamu nanti, ok. Min-ji menutup telp.

Sementara itu, Kae-hwa sedang menangis di kamar mandi. 




Jung-ah juga, ia merenung karena frustasi dengan pernikahannya.




Min-wu minta maaf pada Yu-ra karena sudah mengacaukan jadwalnya dan Yu-ra memaafkan Min-wu dengan mudah, ia setuju menerima tawaran makan malam dengan Min-wu untuk memperbaikinya.



Yu-ra juga setuju untuk lebih serius dengan Min-wu dan ia mengusulkan agar makan malam di rumah saja dan bukan di restauran. Min-wu juga senang dan ia mengirim sms pada Kae-hwa agar jangan pulang ke rumah sebelum ia menelpon-nya.

Min-wu mencoba mendekati Yu-ra dengan smooth dan Yu-ra tidak menolaknya sampai..Yu-ra ke dapur dan melihat sisa sup yang dimasak Kae-hwa. Yu-ra mulai sadar, berarti Kae-hwa masak di sini? Tapi Yu-ra tetap tenang di depan Min-wu.

Yu-ra tanya mengenai Kae-hwa, seberapa dekat mereka, karena setahu Yu-ra, Kae-hwa hanya salah satu staf di The Show, jadi tidak ada alasan Kae-hwa sering mampir sepanjang waktu. Yu-ra menasihati Min-wu, kau tidak seharusnya terlalu dekat dengan sembarang orang. Menurut Yu-ra bisa saja Kae-hwa hanya ingin memeras Min-wu.


Yu-ra akhirnya pulang dengan berkata ia lelah. Min-wu heran dan juga kecewa.

Kae-hwa pergi ke kantor untuk kerja kerena tidak bisa pulang, Kae-hwa bertanya-tanya apa ia dibutuhkan di kantor ini atau tidak. Shi-jun juga kembali ke kantor malam itu dan ia melihat Kae-hwa.



Shi-jun mendengar pembicaraan Kae-hwa di telp dengan Min-ji, Min-ji menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Kae-hwa dan Kae-hwa senang sekali.



Min-ji : Bu, ibu ada dimana? Ibu masih kerja
Kae-hwa : Min-ji ibu banyak kerjaan, ibu harus kerja keras untuk membeli piano untukmu dan agar kita bisa tinggal bersama.
Min-ji : Ibu mendapatkan pesta tidak?
Kae-hwa : Pesta? tentu saja..semua teman2 kantor ibu memberi selamat dan memberikan kue. Kau mau kue? Baiklah nanti ibu bawakan kalau ibu menemuimu, ok?
Kae-hwa menyadari kehadiran Shi-jun. Shi-jun berkata jadi ini ulang tahunmu? Selamat Ulang Tahun. Kae-hwa berterima kasih dan ia juga menjelaskan kalau putrinya sementara ini tinggal dengan mantan suaminya. Shi-jun mengerti dan ia pergi.

Min-wu juga merasa bosan karena kencan-nya selesai begitu saja dan ia teringat ulang tahun Kae-hwa. Min-wu membeli kue, ia ngomel, mengapa Kae-hwa belum pulang juga padahal ia sudah mengirim pesan kalau sudah aman.
Min-wu ngomel lagi, Kae-hwa banyak kerjaan rumah tangga dan Kae-hwa harus mengupaskan buah untuknya. 




Ternyata..Shi-jun juga punya ide yang sama dengan Min-wu. Ia mampir ke toko kue dan kembali ke kantor, tepat saat Kae-hwa sudah di depan kantor dan mau pulang. Shi-jun memberikan kue dan berkata agar Kae-hwa merayakan ulang tahun-nya bersama putrinya.



Kae-hwa sangat terharu, apalagi karena seharian ia sudah membuat banyak kesalahan, dan Kae-hwa merasa tidak pantas menerimanya. Shi-jun berkata Kae-hwa bisa menganggap ini sebagai motivasi untuk melakukan yang lebih baik di masa mendatang, Shi-jun bahkan menawarkan tumpangan untuk menemui Min-ji.



Kae-hwa menerimanya dengan senang hati, tepat saat Min-wu berhenti di dekat kantor dan melihat Kae-hwa pergi dengan mobil Shi-jun. Nice!




From : http://kadorama-recaps.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar