Sabtu, 18 Desember 2010
Oh, My Lady Episode 12
Kae-hwa mengaku pada Shi-jun kalau dia dan Min-wu tinggal bersama tapi dia dengan tegas mengatakan kalau mereka tidak punya hubungan apa-apa. “Aku pembantunya.” Kae-hwa merasa sangat bersalah pada Shi-jun. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Shi-jun mengingat lagi apa yang dikatakan Yun-seok bahwa sebaiknya dia tidak mempercayai Kae-hwa. Di pihak lain, Reporter Han menelpon editornya untuk meminta seluruh halaman depan koran yang akan terbit besok.
Kae-hwa berjalan lesu saat kembali ke apartemen dan Min-wu mengatainya sebagai pembohong yang mengerikan karena sudah seenaknya mengumumkan pada orang lain jika mereka tinggal bersama. Mereka bertengkar tapi Kae-hwa sedang tidak ingin melakukan apa-apa karena masih teringat pada apa yang baru saja terjadi. Dia tidak tahu bagaimana cara memberitahu Shi-jun yang sebenarnya – keberadaan Ye-eun sama sekali tidak boleh terbongkar.
Jung-ah meminta waktu untuk berbicara dengan Shi-jun. Jung-ah berkata, “Aku ingin berpisah darimu.” dan menyarankan agar mereka bercerai saja. Sudah bertahun-tahun sejak mereka bersikap sebagai pasangan yang sesungguhnya. Hidup seperti ini sangat tidak berarti, “Aku lelah pada suami yang bahkan tidak marah jika istrinya berselingkuh!” Setelah Jung-ah pergi, barulah reaksi dapat dilihat di wajah Shi-jun.
Ye-eun bersikap lebih terbuka dan aktif, seperti ketika dia meminta tanda tangan Kae-hwa. Akan tetapi, Kae-hwa sedang sibuk saat itu jadi dia mencari Min-wu untuk meminta tanda tangan. Min-wu setuju untuk tanda tangan dan menyuruh Ye-eun untuk menyombong dihadapan kawan-kawannya kalau Sung Min-wu memberinya tanda tangan.
Meski Min-wu masih menganggap dirinya sebagai ‘oppa’-nya Ye-eun, tapi setidaknya dia mau menenangkan gadis itu dan menyebutnya anak yang mengagumkan. Ini membuat Kae-hwa tersenyum dan yakin kalau dia harus merahasiakan keberadaan Ye-eun dari Shi-jun. Meskipun seandainya hal itu akan membuat Shi-jun marah padanya. Akan tetapi, tidak ada yang sadar kalau sebuah berita dengan judul ‘Bintang Top Mr. S Tinggal dengan Wanita yang Lebih Tua!’.
Shi-jun muncul dengan sikap santai jadi Produser Eom menyimpulkan kalau dia belum mendengar berita yang sekarang lagi hot dan langsung memberitahu Shi-jun. Berita sudah menyebar dengan cepat tapi Min-wu masih bisa duduk santai di rumah sambil menonton West Side Story. Dia bahkan sempat-sempatnya menyanyi.
Yun-seok, yang diburu pencari berita, sampai di tempat Min-wu untuk menunjukkan koran hari ini pada sang artis. Inikah maksud Min-wu ketika dia bilang dia akan menghancurkan mereka berdua? Yun-seok terlihat bingung dan meminta Min-wu untuk tetap tinggal di rumah.
Dalam waktu singkat lobby segera dipenuhi oleh wartawan dan fotografer yang ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang berita hari ini. Yu-ra menuduh Reporter Han telah menulis berita palsu. Akan tetapi, Han mengatakan kalau dia punya sumber yang dapat dipercaya, yang memancing rasa ingin tahu Yu-ra. Sayangnya, Han tidak mau memberitahunya siapa orang itu.
Semuanya jadi buruk buat Kae-hwa. Dia meninggalkan kantor untuk pergi ke toko sebentar. Dalam perjalanannya, dia melihat banyak sekali wartawan di luar gedung kantor The Show. Salah seorang reporter bertanya apakah dia bekerja disini dan apakah dia tahu siapa Yun Kae-hwa. Ketika dia menjawab kalau dia adalah Yun Kae-hwa, semua orang jadi gila.
Tidak hanya para wartawan yang jadi gila tapi para penggemar Min-wu juga mulai melempari Kae-hwa dengan telur. Shi-jun tiba tepat saat Kae-hwa sedang diserang lalu menyelamatkannya. Dia melindungi Kae-hwa dan mendorongnya masuk ke mobil. Shi-jun menunjukkan berita di koran pada Kae-hwa dan dia langsung tahu kalau dia adalah headline utamanya!
Shi-jun bertanya apakah Kae-hwa mau memberitahunya ada hubungan apa sebenarnya dia dengan Min-wu. Kae-hwa hanya bisa berkata, “Aku minta maaf.” Shi-jun bertanya apa yang akan dia lakukan – jika Kae-hwa tidak bisa menjelaskan yang sebenarnya, maka dia tidak akan bisa meluruskan pemberitaan. Meski sedang di tengah-tengah masalah, Kae-hwa masih mengkhawatirkan Min-wu soalnya dia yang akan kena dampak paling besar.
Yun-seok meminta agar bisa bertemu dengan Reporter Han. Rencananya adalah dia akan memutarbalikkan fakta untuk menyelamatkan Min-wu. Jadi Yun-seok berpura-pura senang denga artikel yang ditulis Han – tidakkah dia tahu kalau dia telah ketinggalan berita yang lebih besar? Yun-seok berkata, “Kami sebenarnya adalah korban. Apa kau tahu betapa mengerikannya Yun Kae-hwa?” Dengan informasi tambahan ini, Han mulai menulis artikel lagi dan menggambarkan Kae-hwa sebagai tukang terror.
Min-wu menelpon Kae-hwa. Akan tetapi, hp-nya tertinggal di kantor jadi tidak ada yang mengangkat telpon itu. Ketika Yun-seok datang lagi, dia menjamin Min-wu bahwa urusan ini sudah ditangani dengan baik dan menyuruh Min-wu untuk beristirahat saja. Yun-seok juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan Min-wu kalau dia selalu ada di saat-saat sulit seperti sekarang.
Kae-hwa meminta maaf pada Min-ji karena dia tidak datang ke acara di kelasnya. Min-ji mendengus dan langsung menutup telponnya. Kae-hwa kemudian mengecek keadaan Min-wu dengan hp Shi-jun dan senang setelah mendengar dia baik-baik saja. Kae-hwa mengatakan kalau dirinya juga baik-baik saja dan kehadiran Shi-jun merupakan sebuah pertolongan paling besar. Kae-hwa meminta maaf karena terlibat skandal dengannya yang sudah membuat Min-wu malu. Dia juga mengaku kalau sebenarnya dia takut.
Setelah menutup telpon, Min-wu melepaskan kejengkelannya kenapa Kae-hwa harus bersama Shi-jun. Apa dia tidak punya teman yang lain? Semuanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk saat berita di tv menayangkan informasi dari Yun-seok. Sekarang Kae-hwa disebut blackmailer yang memaksa Min-wu untuk bergabung dengan acara musikal. Dia dituduh mengancam Min-wu dengan memakai alasan tabrak lari.
Kae-hwa dan Shi-jun melihat berita ini saat makan siang, yang membuat Kae-hwa kesal lagi. Dia lalu menyingkir untuk menelpon Bok-nim agar mau menjaga Ye-eun (Shi-jun mendengar semuanya). Kae-hwa akhirnya mengungkap kebenaran. Shi-jun tidak percaya Kae-hwa rela disakiti hanya untuk tetap merahasiakan anak Min-wu.
Kae-hwa menjawab bahwa dia harus melindungi gadis itu dan mengatakan kalau tuduhan blackmailing itu benar – dia akan merahasiakan Ye-eun dengan syarat Min-wu mau bergabung dalam acara musikal. Kae-hwa meminta maaf karena sudah menyeret perusahaan ke dalam masalah ini dan tahu kalau Shi-jun pasti marah. Shi-jun memang marah tapi kemarahannya tertuju pada hal lain.
Min-wu juga melihat berita itu dan meneriaki Yun-seok karena sudah menuduh Kae-hwa melakukan blackmail. Ini sebenarnya pembalikkan fakta saja karena sebenarnya Yun-seok-lah yang memakai alasan kecelakaan mobil untuk melawannya. Min-wu juga membela Kae-hwa dengan mengatakan kalau dia adalah wanita yang baik dan tulus dan menjelaskan bahwa Kae-hwa-lah yang selama ini membesarkan Ye-eun.
Yun-seok merasa kalau reaksi Min-wu sangat aneh, dan bertanya apakah dia akan lebih memilih mengungkap yang sebenarnya. Yun-seok menjelaskan strateginya dengan mengatakan kalau tidak ada seorang pun yang tahu siapa Kae-hwa, jadi apa salahnya memanfaatkan dia sekali lagi, jika hal itu bisa menyelamatkan Min-wu.
Min-wu bahkan tidak bisa menyelesaikan pembicaraan telponnya lalu menutupnya. Dia berteriak sangat putus asa. Segera setelahnya, teman Min-wu, Tae-gu, datang dengan membawa penyamaran untuk membuat Min-wu terlihat seperti pria pengantar makanan. Dengan memakai helm dan jaket, Min-wu berhasil tidak dikenali dan masuk ke dalam mobilnya. Dia kemudian mendapat telpon dari Shi-jun yang ingin bertemu.
Byung-hak masuk ke dalam kantor sambil marah-marah, mencari Kae-hwa. Dia bahkan bertanya dengan curiga apakah ini sebenarnya salah perusahaan dan apakah mereka menggunakan Kae-hwa sebagai kambing hitam. Jika dia terus menyiksa Kae-hwa maka dia akan menarik investasinya.
Shi-jun bertemu Min-wu. Dia terlihat tidak senang. Min-wu sudah menyatakan dirinya sebagai korban dan ini membuat Shi-jun marah. Beraninya dia menyebut dirinya sebagai korban padahal ada wanita tak bersalah yang mengambil bagian terberat skandal ini untuk tetap menjaga rahasianya? Shi-jun: “Aku tidak peduli pada kehidupan pribadimu tapi kau seharusnya mempunyai hati nurani?!”
Shi-jun berkata pada Min-wu: “Kae-hwa pasti bodoh. Meski aku sudah tahu kebenarannya, dia tetap saja mengkhawatirkanmu!” Min-wu terganggu mendengar tuduhan ini. Shi-jun mengingatkan Min-wu kalau dulu dia pernah berkata kalau dia sekarang sudah dewasa dan untuk itu Shi-jun tidak boleh meremehkan usianya. Shi-jun menantang Min-wu: “Jadi mari kita lihat kau bersikap sebagai orang dewasa!” Min-wu harus maju dan menyelesaikan masalah ini.
Min-wu bertanya dimana Kae-hwa sekarang. Kae-hwa tidak bisa kembali ke tempat Min-wu jadi dia datang ke sauna.
Disanalah Min-wu menemukannya. Min-wu menutupi kepalanya dengan handuk lalu duduk di sebelah Kae-hwa, yang mencoba mengabaikan orang asing yang tiba-tiba duduk disampingnya. Dia pindah ke ruangan lain dan Min-wu mengikutinya.
Min-wu berlari dengan cepat. Kae-hwa ketakutan. Min-wu akhirnya memegang kaki Kae-hwa agar dia tidak pergi lagi. Kae-hwa mencoba melawan dengan melempar bantal ke wajah Min-wu. Barulah kemudian dia sadar kalau orang asing itu adalah Min-wu. Dia bertanya apakah Kae-hwa baik-baik saja. Awalnya Kae-hwa berbohong tapi akhirnya mengaku kalau dia dalam keadaan yang tidak baik. Dia khawatir kalau Min-ji bakal membaca berita itu. Min-wu lalu berkata jika dia adalah orang yang berpengalaman dalam urusan seperti ini dan dia disini untuk menasehati Kae-hwa.
Kae-hwa tidak merasa tuduhan itu tidak adil – dia memang meneror Min-wu. Dia sendiri bilang seperti itu dulu. Min-wu berkata kalau gossip bisa saja diubah menjadi lebih menyeramkan. Internet bakal melebih-lebihkan komentar negatif. Akan tetapi, dalam beberapa hari hal itu bakal mulai menghilang. Min-wu menasehati Kae-hwa untuk menahannya sekarang karena itu toh akan berlalu.
Kae-hwa menjadi ceria mendengar hal tersebut tapi tidak begitu dengan Min-wu. Di dekat mereka para ibu mulai bergosip dan menyebut-nyebut nama Kae-hwa. Min-wu memanggil nama Kae-hwa untuk mendapatkan kembali perhatiannya dan berkata, “Tetaplah memandang mataku!”
Min-wu memegang kepala Kae-hwa dan mengarahkannya tepat menghadap wajahnya sambil berpikir (tapi tidak mengatakannya keras-keras!), “Aku minta maaf. Sebab membuatmu menemui semua hal ini karena seorang pria bernama Sung Min-wu, yang tidak akan pernah kau kenal jika kau tetap berada di dunia Yun Kae-hwa. Karena tidak mampu memberitahumu hal lain selain bertahan, aku minta maaf.”
Setelah Min-wu pergi, Bok-nim membawa Min-ji dan Ye-eun ke sauna. Kae-hwa meminta maaf pada putrinya karena sudah melewatkan acara di sekolah. Tapi sekarang Min-ji sudah lebih mengerti – Bok-nim memberitahunya kalau pekerjaan ibunya sangat tidak bisa ditebak dan sibuk. (Bok-nim bener2sahabat terbaik....salut deh...)
Min-ji dan Ye-eun sudah akrab. Untuk itu, mereka pergi meninggalkan Bok-nim dan Kae-hwa. Bok-nim sudah mengecek semua foto Kae-hwa yang beredar di internet tapi anehnya semua foto itu sudah hilang. Pasti sudah ada orang yang menghapusnya. Kae-hwa berkata dengan sedih kalau dia harus berhenti dari pekerjaannya. Dia merasa sangat bersalah karena sudah menyeret nama perusahaan. Bok-nim berkata dengan tegas kalau Min-wu yang harus bertanggung jawab, bukan Kae-hwa.
Min-wu menelpon Shi-jun dan memintanya agar bertemu dengannya. Mereka bertemu di sebuah restoran kosong. Min-wu berkata kalau dia sudah biasa menjalani hidupnya seperti yang selalu dia lakukan dan agak merasa kesulitan bila harus berubah. Dia takut dan tidak tahu harus bagaimana melakukannya. Shi-jun menyemangatinya agar dia bersikap berani!
Di lobby apartemennya, Min-wu mempersiapkan diri sebelum menghadapai para wartawan. Mereka langsung mengenali Min-wu dan berkumpul. Min-wu mengumumkan kalau dia akan mengadakan konferensi pers besok pagi dimana dia akan mengungkap segalanya – tapi dengan syarat. Semua foto Kae-hwa yang beredar online harus dihapus. Yun-seok mendengar kabar ini dan langsung menelpon. Dia marah sebab Min-wu telah setuju untuk melakukan konpres. Dia memperingatkan Min Woo agar tidak melakukan hal aneh.
Pada paginya, Min-wu berada di aula konferensi dan menghadapi para wartawan yang penasaran. Sementara itu, Ye-eun yang paling pertama mengenali Min-wu di Tv. Dia menunjuk untuk mendapatkan perhatian Kae-hwa.
Pertama-tama, Min-wu meminta maaf karena sudah menyebabkan kekecewaan dengan gossip yang beredar belakangan ini.
Dia juga menjelaskan kalau dia akan meluruskan beberapa kesalahpahaman. Yaitu:
(1) Dia yang memilih untuk bergabung dalam acara musikal. Tidak ada yang menekannya.
(2) Kecelakaan memang terjadi tapi Kae Hwa tidak pernah menggunakan hal ini untuk memaksanya.
(3) Yun Kae-hwa tidak ada hubungannya dengan apapun. Dia orang yang jujur dan lurus.
Meski terkejut, para wartawan dapat menerima penjelasan Min-wu. Tapi Reporter Han tetap ngotot kalau Min-wu pasti punya hubungan dengan Yun Kae-hwa – dia sering keluar masuk apartemen Min-wu. Jadi apa tepatnya inti dari hubungan mereka?
Min-wu tentu tidak mengharapkan pertanyaan ini. Untuk itu, dia berhenti sejenak dan memikirkan jawaban yang mungkin sementara semua orang menunggu dengan nafas tertahan. Setelah melewati beberapa saat yang tegang, Min-wu akhirnya memutuskan untuk berkata, “Dia dan aku berkencan.”.....^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar