Sabtu, 18 Desember 2010

Oh, My Lady Episode 13


Setelah Min-wu membuat pengumuman kalau dia dan Kae-hwa berkencan, Min-wu tersenyum kepada para wartawan, bangkit dari tempat duduknya lalu pergi dengan tenangnya. Kae-hwa terheran-heran. 





Yun-seok marah besar, Reporter Han merasa curiga, dan Yu-ra…, dia menggenggam minumannya terlalu kencang. Dia merasa bahwa komentar itu seharusnya untuk dirinya.




Kae-hwa lebih menolak daripada tersentuh dengan sikap Min-wu, dan berkata pada Bok-nim, meski Min-wu mungkin mencoba menyelamatkannya, tapi dia hanya menambah bensin ke api.




Bok-nim bertanya apakah yang dikatakan Min-wu benar. Kae-hwa menjawab dengan tegas kalau dia pasti sudah gila bila mengencani pria kejam seperti Min-wu.





Bok-nim berkomentar kalau pengumuman itu terasa tulus. Kae-hwa langsung mengomel kalau Min-wu itu kan aktor! Ketika Kae-hwa sampai di kantor, para wartawan dan fans yang marah mengerubungi jalan. Kae-hwa memutuskan untuk maju dan menuju pintu dengan kepala tertunduk. Saat seorang wartawan memanggil namanya, dia mengatakan kalau dia bukan Kae-hwa. Tapi tak ada yang percaya dan dia pun didekati untuk diwawancara.




Ketika Kae-hwa akhirnya bisa masuk ke dalam kantor, yang lain menyambutnya dengan dingin, mengasumsikan kalau rumor itu benar. Kae-hwa tidak bisa menyangkalnya yang membuat Jae-hee kembali bertingkah sombong.




Kae-hwa meminta maaf pada Shi-jun dan berjanji akan bertanggung jawab atas skandal ini meski dia tidak tahu bagaimana caranya. Shi-jun bertanya apa itu artinya Kae-hwa akan menulis surat pengunduran diri dan berkomentar kalau hal itu lebih tidak bertanggung jawab lagi. Shi-jun kemudian memerintahkan staf-nya untuk bekerja lagi. Kae-hwa merasa tenang karena Shi-jun tidak terganggu dengan gosip itu.


Di sisi lain, Byung-hak datang dan mengkuliahi mereka karena sikap tidak profesional mereka. Dia menegur Shi-jun karena caranya dalam menjalankan perusahaan sangat lemah dengan membiarkan pegawainya mengencani bintang acara mereka. Kae-hwa langsung menarik tangan mantan suaminya dan menyeretnya ke atap untuk bicara secara pribadi.





Byung-hak bertanya apakah Kae-hwa benar-benar meneror Min-wu sebab hal itu lebih masuk akal buatnya ketimbang berkencan. Kae-hwa merasa terganggu atas campur tangan mantan suaminya. Ketika dia bertanya apakah Kae-hwa benar-benar mengencani Min-wu, Kae-hwa menjawab, “Dia bilang aku cantik!” Byung-hak langsung tertawa. Tapi tawanya berhenti waktu Kae-hwa mendapat telpon dari Min-wu. Kae-hwa tidak menjawab telponnya tapi hal itu cukup untuk membuat Byung-hak merasa bingung.




Kembali ke kantor, Jae-hee masih tidak dapat menerima berita yang lagi hot dan bertanya apa rahasia Kae-hwa sehingga bisa berkencan dengan Min-wu. Jin-ho memutuskan kalau Min-wu pasti punya selera yang unik dalam memilih wanita untuk dikencani!



Shi-jun tahu kalau sikap Min-wu yang sekarang hanyalah sebuah permainan. Dan dia kecewa dengan sikap seperti itu. Min-wu bertanya apa yang seharusnya dia lakukan – hanya hal itu hal terbaik yang bisa dia lakukan. Shi -jun berkata jika Kae-hwa tidak terbiasa dengan kamera serta menjadi pusat perhatian dan memperingati Min-wu untuk berhati-hati agar tidak menyakiti Kae-hwa lebih jauh lagi.





Untuk pertama kalinya Min-wu menghormati Shi Joon dan bertanya dengan sopan apakah dia harus terus fokus pada acara musikal – dia ingin tahu apa yang harus dia lakukan? Shi-jun menjawab kalau tentu saja dia harus fokus!


Ancaman Byung-hak untuk menarik investasinya sekarang telah menjadi pembicaraan. Eom bahkan menyuruh Byung-hak untuk menarik investasinya saja, “Apa kau akan menginvestasikan uangmu untuk proyek dimana mantan istrimu mengencani bintangnya?” Byung-hak bertanya apa yang akan terjadi bila dia melakukan itu. Eom menjawab kalau semuanya akan berakhir – The Show, karir Min-wu, dan pekerjaan mantan istrinya!





Jin-ho surfing di internet dan tahu kalau sekarang The Show menjadi sorotan. Ada banyak komentar di internet jika Min-wu mengencani Kae-hwa, wanita itu pasti punya hal lain selain tampang. Ketertarikan pada acara musikal mereka jadi meroket. Bahkan, Jae-hee mendapat e-mail dari seseorang yang ingin menjadi investor. Semua ini membuat Kae-hwa merasa sedikit tenang.




Yu-ra masuk ke kantor dengan wajah juteknya untuk bertemu dengan Kae-hwa. Dia dengan percaya dirinya menyuruh pegawai yang lain keluar agar mereka mendapat privasi saat bicara. Kae-hwa terkejut kalau ternyata Yu-ra percaya pada konpres itu dan mengatakan kalau dirinya mengencani Min-wu adalah hal yang tidak masuk akal. Min-wu hanya ingin menolong Kae-hwa. Yu-ra merasa tenang tapi masih curiga pada hubungan antara Kae-hwa dan Min-wu.





Kae-hwa menasehati Yu-ra untuk menjalani saja semuanya dengan tenang, karena Min-wu akan sangat senang bila diberi waktu. Karena Min-wu juga sangat menyukai Yu-ra maka Yu-ra harus percaya padanya dan menunggu. Ketakutan Yu-ra hilang dan dia jadi bersikap ramah pada Kae-hwa. Dia sudah mengerti maksud Kae-hwa dan memutuskan untuk mencoba.


Saat sedang sibuk latihan, Min-wu mendapat telpon dari Yun-seok yang memintanya untuk memperbaharui kontraknya. Min-wu berpikir kalau dia sangat berani. Yun-seok kemudian mengeluarkan hasil tes DNA dan menyarankan Min-wu untuk mau memperbaharui kontraknya. Min-wu tidak takut dan menyuruh Yun-seok untuk melakukan apa yang dia suka. Min-wu berkata jika dia akan menghabiskan sisa kontraknya dengan Yun-seok dan setelahnya tidak akan mau berurusan lagi dengannya.




Yu-ra menyuruh Tae-gu untuk menghubungi Min-wu agar dia mau datang ke toko. 





Min-wu tahu Yu-ra pasti sangat terkejut melihat konpres. Dia meminta maaf karena tidak menelpon balik dan menduga kalau Yu-ra pasti sangat marah padanya. Yu-ra memang marah tapi dia mengingat nasehat Kae-hwa. Yu-ra berkata jika dia akan menunggu hingga masalah ini berakhir dan barulah Min-wu bisa membicarakan semuanya.




Tae-gu kelepasan bicara soal kelakuan aneh Min-wu. Dia berkata kalau belakangan ini Min Woo ingin sekali menemukan Yeon-hee. Tae-gu kemudian ingat kalau dia sama sekali tidak boleh mengatakan itu. Dia cepat-cepat mencari alasan. Tae-gu berkata pada Yu-ra kalau Min-wu tidak bisa melupakan Yeon-hee dan ingin menemukannya lagi. Yu-ra menjadi sangat khawatir mendengar hal ini.


Setelah selesai bekerja, Kae-hwa masih melihat kerumunan reporter di depan kantor yang membuatnya urung pulang ke rumah. Dia berkata pada Shi-jun kalau dia akan tinggal di kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya. Shi-jun sebenarnya mengerti alasan Kae-hwa yang sesungguhnya dan memutuskan untuk tidak ikut campur.


Reporter Han menyelinap masuk ke dalam kantor berdandan sebagai tukang besih-bersih wanita. 




Dia membuat Kae-hwa terkejut. Jelas tujuannya masuk adalah untuk menanyai Kae-hwa seputar hubungannya dengan Min-wu. Tiba-tiba saja, Kae-hwa mendapat telpon dari Min-wu. Han mengetahui hal ini. Kae-hwa tidak ingin menjawab telpon itu tapi Han keburu menyabet handphone itu dari tangan Kae-hwa.





Pada akhirnya, yang didengar oleh Min-wu adalah suara ribut-ribut antara laki-laki dan perempuan. Sebab, Kae-hwa ingin mengambil kembali hp-nya dari tangan Han. 




Min-wu mengendarai mobilnya ke arah kerumunan dan memarkirnya tepat di depan kantor. Hal ini menarik perhatian banyak orang. Saat Min-wu keluar, kamera berkilatan dan para penggemar jadi histeris.





Kae-hwa berusaha mendapatkan kembali hp-nya. Min-wu datang dan melihat Han menyakiti Kae-hwa. Dia kemudian mendorong Han dan mengajak Kae-hwa keluar gedung. Shi-jun datang tepat waktu untuk menyaksikan kejadian ini. Dia hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan Min-wu.




Shi-jun sampai di rumah dan mendapati Jung-ah sedang menunggunya dengan surat perceraian. Shi-jun bertanya kenapa dia begitu terburu-buru. Jung-ah menjawab kalau dia tidak ingin mengulur waktu dan menambahkan, “Tolong berikan aku perhatian seperti yang kau lakukan pada pegawaimu!” Yang dia maksud itu Kae-hwa.


Di dalam mobil, Min-wu bertanya, “Bagaimana kabarmu?” Kae-hwa benar-benar kesal dengan pertanyaan seperti ini dan bertanya apa yang dia pikirkan, dengan berbohong kalau mereka berkencan. Min-wu berkata kalau dia tidak bisa membuat Kae-hwa menjadi orang jahat-nya dan menambahkan bila nanti mereka bisa mengumumkan kalau mereka berpisah. Min-wu juga minta maf karena menyebabkan banyak masalah.


Kae-hwa terkejut mendengar kalau Min-wu pergi latihan hari ini. Dia juga terkesan dengan alasan Min-wu yang ingin fokus di acara musikal. Mereka kemudian menjemput Ye-eun dan pulang. Akan tetapi, ketika mereka masuk ke dalam gedung sudah ada banyak orang yang menunggu disana. Kae-hwa menyuruh Min-wu untuk masuk sendiri ke dalam gedung sebab dia dan Ye-eun bisa bermalam di jjimjilbang (sauna).




Perut Kae-hwa keroncongan. Begitu juga Min-wu. Jadi mereka kemudian menuju ke sebuah toko kecil untuk membeli ramyeon. Kasir toko itu memandang Kae-hwa dengan curiga, jadi dia mengatakan kalau semua orang bilang dia mirip pacar Sung Min-wu.





Mereka bertiga kemudian menuju ke sebuah taman dimana Kae-hwa mendapat telpon dari Min-ji. Dia bertanya apakah ibu berkencan dengan Sung Min-wu. Kae-hwa akan menjelaskannya tapi Min-ji keburu memotong dengan berkata kalau dia sudah memikirkannya berulang-ulang dan memutuskan kalau Min-wu tidak buruk-buruk amat. Min-ji telah memutuskan kalau Min-wu mungkin tidak sejelek yang dia pikirkan sebelumnya.





Kae-hwa menjelaskan kalau dia dan Min-wu hanya berteman dan tidak berkencan seperti yang semua orang kira. Kae-hwa kembali untuk bergabung dengan Min-wu dan Ye-eun. Dia terkejut melihat Min-wu sedang menyuapi Ye-eun. 




Min-wu bertanya apakah Kae-hwa baru saja ngobrol dengan putrinya. Kae-hwa tidak menyampaikan apa yang dikatakan Min-ji dan malah bilang kalau menurut Min-ji, Min-wu tidak bagus-bagus amat. Malah dia mengatakan kalau ibunya buang-buang waktu dengan Min-wu. Mana terima Min-wu dengan ucapan seperti ini dan berkata kalau Min-ji tidak punya selera dalam memilih pria. Tapi kemudian dia bertanya, “Apa dia benar-benar bilang aku tidak bagus-bagus amat?”




Di toko, Yu-ra melihat para karyawannya sedang main internet dan sedang heboh membaca berita terbaru Min-wu. Yu-ra mengintip ke layar dan melihat foto terbaru Min-wu yang sedang mengantar Kae-hwa keluar kantor. Dia jadi khawatir lagi. Para karyawan mulai menggoda Yu-ra – dengan mengatakan kalau mereka berpikir Yu-ra berkencan dengan Min-wu. Ini membuatnya terluka.





Yu-ra buru-buru pergi ke tempat Tae-gu dan meminta pria ini untuk segera menelpon Min-wu. Tapi Tae-gu malah mendapat telpon dari Yeon-hee yang mengatakan kalau dia mengirim anaknya pada Min-wu untuk dibesarkan. Karena Min-wu tidak pernah mengungkap alasan kenapa dia sangat ingin menemukan Yeon-hee, ini menjadi berita besar untuk Tae-gu.




Keduanya terkejut. Yu-ra kemudian mengingat tanda-tanda kalau Min-wu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dia memperingatkan Tae-gu untuk tidak berkata apa-apa pada Min-wu atau pada siapapun. Dia sendiri yang akan memberitahu Min-wu.


Untuk menghabiskan waktu, Min-wu melatih dialognya. Kemudian dia melihat ke kursi belakang dan menemukan Kae-hwa dan Ye-eun sudah tertidur. Min-wu menyelimuti mereka berdua dan tersenyum melihat Ye-eun. Dia kemudian beralih ke Kae-hwa dan menepis rambut dari wajah Kae-hwa. Dia mengabaikan telpon dari Yu-ra dan berkendara menuju hotel. Dia meminta Kae-hwa untuk menginap di hotel saja sebab dia sudah memesan kamar. 




Min-wu meminta Kae-hwa menelponnya jika ada masalah lalu pulang ke rumah. Dia menemukan Yu-ra sedang menunggunya.


Jung-ah keluar kamar menuju ruang tamu dan menemukan Shi-jun sedang minum. Shi-jun sangat terganggu dengan berita perceraian itu meski dia belum meminta penjelasan apa-apa dari Jung-ah. Sekarang Shi-jun meminta penjelasan istrinya. Jung-ah berkata kalau kadang-kadang Shi-jun terlihat begitu jauh seolah-olah dia tidak perlu istri lagi. Terlebih lagi, Shi-jun hanya memikirkan pekerjaan dan Jung-ah merasa dia tidak mendapat tempat lagi. Jung-ah tahu perselingkuhan yang dilakukannya tidak bisa dimaafkan.





Min-wu menyuruh Yu-ra masuk, dimana dia melihat tanda-tanda keberadaan Ye-eun, seperti origami dan teddy bear. Min-wu yang lebih dulu bicara, “Aku rasa kita sudah berjalan sejauh ini.” Yu-ra mencoba menahan keterkejutannya dan mencoba memancing penjelasan, dengan cara mengalihkan Min-wu untuk mengatakan yang sebenarnya. Akan tetapi, Min-wu malah beralih ke acara musikal dan skedulnya yang padat hingga dia tidak ingin melakukan hal lainnya.





Min-wu: “Sampai sekarang, aku berpikir kalau aku hanya mengikuti arus. Ketika aku mulai disebut sebagai bintang, aku hanya melakukan apa yang dikatakan orang karena aku hidup cukup baik bila seperti itu. Tapi sekarang aku tidak ingin hidup seperti itu, melakukan apa yang dikatakan orang lain. Aku ingin hidup dengan memikirkan hal-hal yang ingin aku lakukan.”


Hand phone Min-wu berdering dan dia masuk ke dalam untuk menjawabnya. Itu dari Kae-hwa. Dia meminta agar dibawakan piyama dan boneka Ye-eun karena gadis itu tidak bisa tidur di tempat yang baru. Yu-ra kesal sebab Min-wu malah menjawab telpon dan mengabaikannya. Yu-ra lantas menguping dan mendengar Min-wu menyebut nomer sebuah kamar hotel.


Untuk itulah, Yu-ra buru-buru keluar. Dia menunggu di dalam mobilnya sambil terus mengomel. Ketika Min-wu masuk ke dalam mobilnya, dia mengikuti pria itu hingga sampai ke hotel. Yu-ra tetap menyembunyikan dirinya ketika Min-wu menuju kamar Kae-hwa sambil membawa mainan Ye-eun.





Yu-ra tidak tahu siapa yang membuka pintu tapi dia melihat tangan kecil Ye-eun menarik celana panjang Min-wu.  Dia masuk ke dalam kamar dimana Ye-eun menghadiahi ayahnya dengan sebuah gambar. Min-wu memuji gambar Ye-eun tapi waktu tebakan Min-wu salah, Ye-eun ngambek(hihihihihi....). Kae-hwa kemudian menunjuk teddy bear dan tebakan Min-wu benar.




Kemudian bel pintu berbunyi. Kae-hwa membuka pintu dan menemukan Yu-ra yang terkejut. Min-wu ikut melihat sambil menggendong Ye-eun…






Tidak ada komentar:

Posting Komentar