Jumat, 17 Desember 2010

Oh, My Lady Episode 8

Min-wu pulang ke rumah dengan ngomel, bibi itu benar2 pemberani, bagaimana bisa ia masuk ke dalam mobil laki-laki di jam seperti ini? Kemana mereka? Min-wu sampai di apartemen-nya dan memberikan kue itu ke penjaga apartemen. (Wa...yummy..)




Min-ji keluar menemui Kae-hwa, Ibu! Kae-hwa menyuruh Min-ji memberi salam pada Shi-jun, ini Presdir di kantor Ibu. Min-ji memberi salam. Kae-hwa mengatakan kalau Presdir-nya memberikan kue agar mereka bisa merayakan ulang tahun bersama. Min-ji berterima kasih dan berkata Ibu pasti karyawan yang sangat bagus di kantor. Kae-hwa bingung menjawabnya.




Shi-jun yang menjawab, Dia bukan hanya karyawan, tapi juga manager perencanaan. Dia membantu banyak pekerjaan di kantor dan juga mengatur casting. Dia sangat bagus dalam pekerjaan-nya dan ia adalah karyawan yang sangat berharga. Min-ji sangat kagum, wow..Ibu kau keren sekali..




Shi-jun akhirnya pulang dan melihat keduanya dari kejauhan. Min-ji dan Kae-hwa menikmati kue bersama. Min-ji berkata pada Kae-hwa kalau ia menyombongkan ibunya di depan teman-temannya, ia berkata ibunya memproduksi pertunjukkan musikal dengan Sung Min-wu sebagai pemain-nya. Kae-hwa tanya apa Min-ji suka kalau ia kerja seperti ini? Min-ji suka, ia justru senang. Kae-hwa janji akan kerja lebih keras agar Min-ji bisa terus bangga padanya.


Kae-hwa pulang dan melihat Min-wu belum tidur, kau belum tidur? Min-wu melihat dengan curiga, kau dari mana saja? Kae-hwa menjawab, dari kantor tentu saja. Min-wu terus tanya, kau langsung pulang setelah dari kantor?




Kae-hwa menjawab, sebelumnya aku sempat pergi bersenang-senang. Kae-hwa berkata Ye-eun makan banyak hari ini. Min-wu tiba2 tanya apa pendapat Kae-hwa tentang kencan? Kae-hwa heran, kencan? suamiku adalah kencan pertama dan terakhir untukku. Benarkah? tanya Min-wu. Iya, meskipun saat aku masih SMU banyak senior yang mencoba mendekatiku.




Min-wu mencoba memberikan nasihat pada Kae-hwa berdasarkan pengalaman-nya agar Kae-hwa tidak dimanfaatkan oleh pria yang sudah menikah. "Kau seharusnya hidup dengan tenang dan pikirkan putrimu." 


Kae-hwa menjawab, mendengar kata2 itu keluar dari orang yang sangat tidak dewasa benar2 aneh. Min-wu berkata, itu penting! 


Kae-hwa tidak begitu peduli dan memberikan rekaman dari sekolah Ye-eun. Apa ini? Min-wu heran. Itu adalah acara di sekolah Ye-eun, hari ini ada open class. Karena kau tidak bisa datang, ini..lihatlah. 




Min-wu tidak terlalu semangat tapi ia melihat juga dan saat melihat ada anak laki kecil yang menarik rambut Ye-eun, ia berkata, "Apa..apa itu? Hei anak nakal!" 




Min-wu tidur dengan senyuman di wajahnya. Ia mulai menyayangi Ye-eun.


Ayah Min-ji heran saat mendengar Kae-hwa datang membawa kue dan diantar oleh bossnya.


Pagi di apartemen Min-wu, Kae-hwa sibuk sekali. Ia harus mengurus tentang audisi. Min-wu sebaliknya tidak ada kerjaan karena jadwalnya di-cancel hari itu dan ia minta kopi. Bibi, kopi




Kae-hwa masih sibuk menelepon dan ia tidak mengacuhkan Min-wu. Min-wu berkata lagi, aku minta kopi. Kae-hwa minta maaf. Min-wu : Kau membawa pekerjaan kantor ke rumah ya? Kau seharusnya mengurus rumah, aku membayarmu untuk itu.


Kae-hwa akhirnya berangkat dan mantan suaminya ingin menemuinya. Kim Byung-hak menunggu Kae-hwa di depan kantor The Show, ia minta agar Kae-hwa mengambil Min-ji. Istri barunya tidak tahan dan Byung-hak bahkan akan membayar untuk rumah Kae-hwa. Kae-hwa minta Byung-hak menunggu sebentar lagi, ia ingin jadi mandiri saat mengambil Min-ji nanti.




Byung-hak tidak mengerti, jadi kau sekarang adalah wanita mandiri? Ia tidak mengerti Kae-hwa. Padahal ambil aja ya uangnya..dia kan ayah Min-ji juga, dah kewajibannya. 


Produser Eom bertemu dengan Kim Byung-hak dan berkata kalau The Show mengadakan audisi untuk mengganti aktor yang mereka pecat, yang ternyata kerja dengannya. Produser Eom berkata ia akan membuat pertunjukan besar, "Splendorous Life". Eom sedang berusaha untuk mendapatkan hak cipta penyiarannya, jika mereka mendapatkannya, maka The Show akan tamat.




Sementara itu para penari sedang melakukan audisi. Min-wu dirumah sendirian dan ia merasa bosan, lalu ia punya ide, ia akan mampir ke audisi di kantor, ini adalah tindakan sopan santun, iya kan.


Saat Min-wu tiba, audisi sudah selesai dan ia menawarkan untuk membawa semuanya makan siang. Semua senang.





Saat makan siang, awalnya berjalan lancar, sampai Jung-ah juga mengundang...pacar gelapnya.



Ini langsung membuat Shi-jun kaku dan Kae-hwa yang tahu hubungan mereka jadi tidak enak. Min-wu menyadarinya dan ia tidak suka. 




Suasananya jadi tegang dan Shi-jun permisi duluan. Mau tidak mau karyawannya ikut. Mereka mendorong Kae-hwa semobil dengan Shi-jun. Kae Hwa menemani Shi-jun kembali ke kantor dan ia bahkan mengabaikan telp Min-wu. Min-wu telp lagi dan kali ini Kae-hwa berkata, ia ada urusan bicara nanti saja dan langsung mematikan telp. Min-wu jadi bingung.




Di mobil, Shi-jun tanya, kau sudah tahu ya? Kae-hwa minta maaf. Tapi Shi-jun justru mengajak Kae-hwa ke taman dan curhat. 


Shi-jun mengaku istrinya menuntut cinta lebih banyak dan ia tidak bisa memberikannya. Kae-hwa berkata, anda juga salah, anda tahu tapi tidak melakukan apa-apa. Shi-jun membenarkan.




Kae-hwa berkata Min-ji berterima kasih. Shi-jun tanya apa tidak susah membesarkan anak sendirian? Kae-hwa menjawab tidak, ia juga tidak menyesal bercerai dan tidak menyesali pernikahannya.


Yu-ra berusaha agar Min-wu menelpnya. Ia pura2 salah kirim sms. Ia mengirim sms ke Min-wu dan berkata ia sakit flu, tapi ditujukan untuk orang lain. Min-wu yang membacanya otomatis telpon Yu-ra.


Saat keduanya bertemu, Yu-ra menanyakan tentang kontrak Min-wu, masih berapa lama lagi dan apa Min-wu tidak tertarik pindah ke perusahaan yang lebih besar? Min-wu tidak memberi jawaban jelas dan Yu-ra menekankan agar Min-wu memikirkan masa depannya, bukan hanya kesetiaan pada managernya.




Reporter Han mengunjungi kantor The Show dan berusaha cari informasi tentang Min-wu. Kebetulan hanya Kae-hwa di kantor. Reporter Han heran mengapa Min-wu mengambil proyek musikal ini, ini bukan jenis pekerjaan yang akan diambil seorang bintang. Ia curiga pasti ada alasan tersembunyi di balik ini.




Kae-hwa tidak mengatakan apapun, ia hanya berkata ia tidak punya informasi untuk reporter Han dan tidak terlalu peduli dengan itu. Reporter Han jadi semakin penasaran.


Kae-hwa pulang dan Min-wu menunggunya sambil mengomel, aku kelaparan sampai hampir mati. Kae-hwa minta maaf dan ia akan menyiapkan makan malam. 


Perhatian Kae-hwa tertuju pada tumpukan kardus, apa ini? Min-wu pura2 tidak tahu dan berkata buka saja dan lihat. Kae-hwa tanya apa ini dari fansmu? 




Kae-hwa membuka dan melihat isinya adalah teddy bear sekotak penuh, ia heran, lalu membuka kotak lain ternyata sama, semua penuh teddy bear. Awalnya Kae-hwa heran, buat apa Min-wu membeli teddy bear sebanyak ini? 


Sampai melihat reaksi Ye-eun. Min-wu menekan rasa bangganya dan berkata, boneka yang kau lihat waktu itu sangat jelek, jadi ia membelikan ini.




Kae-hwa senang sekali dan langsung memenuhi lengan Ye-eun dengan boneka2 itu, lihat Ye-eun, apa yang papa belikan. Min-wu padahal kau cukup membeli satu atau dua saja. Ye-eun senang sekali dan tersenyum manis. Min-wu tidak mengatakan apa-apa, ia hanya menepuk kepala Ye-eun dan berjalan pergi. Ia senang Ye-eun suka dengan bonekanya. Malam, saat Ye-eun sudah tidur, Kae-hwa berkata, Ye-eun, kau sudah melumerkan ayahmu, kau pasti sudah mulai memasuki hatinya.




Kae-hwa akhirnya mulai membersihkan crayon di foto Min-wu :) mungkin Kae-hwa mulai respek dengan Min-wu.


Mereka di dapur dan Min-wu berkata, aku lapar, apa ada yang bisa... Sebelum Min-wu selesai bicara, Kae-hwa sudah memberikan makanan. Tampaknya keduanya mulai saling memahami, apalagi Kae-hwa membuat dukbokki yang adalah kesukaan Min-wu. Min-wu : dukbokki ini enak. Kae-hwa berkata ia harus belajar setelah bersih2. Min-wu heran, belajar? belajar apa? Kae-hwa mengatakan kalau Shi-jun memberinya buku untuk dipelajari dan ia tidak bisa membacanya di kantor dan harus membacanya hari ini.




Kae-hwa menghela nafas dan berkata ia masih harus banyak belajar tentang pertunjukkan musikal. Min-wu berharap pertunjukan-nya nanti sukses dan Kae-hwa setuju. Tapi Kae-hwa berkata, "Demi Presdir." Min-wu tidak mengerti apa hebatnya Shi-jun. Ini memancing Kae-hwa untuk mengatakan kebaikan Shi-jun, seperti ia sangat semangat tentang pekerjaan-nya, tidak seperti kebanyakan orang. Min-wu mengeluh, selera Kae-hwa mengenai pria jelek sekali.


Tapi Kae-hwa punya alasan tersendiri, ia tidak bisa terus kerja disana jika pertunjukan itu gagal. Kae-hwa selalu diidentifikasi dengan orang lain, misalnya ia dikenal sebagai Ibu Min-ji (bukannya Yun Kae-hwa), itulah mengapa punya kartu nama atas namanya saja membuat Kae-hwa gembira, "Sudah lama sekali sejak aku punya kartu nama atas namaku sendiri. Aku punya kartu nama dan tempat kerja, apa kau tahu bagaimana itu membuatku tenang? Bintang terkenal seperti dirimu tidak akan tahu."


Shi-jun pulang dan ia membuka kamar isterinya, yang kosong. Mereka sudah pisah kamar. Matanya melihat foto keduanya saat masih bahagia.




Jung-ah ada di studio, dimana pacarnya menemukannya. Pria itu berkata ia tidak suka waktu diajak makan siang waktu itu, membuatnya dan juga Shi-jun tidak enak.


Paginya di kantor The Show, Shi-jun menerima berita bahwa Perusahaan Dae-han (investor mereka) belum juga mentransfer dana ke rekening The show. Shi-jun bingung, bukankah Dae-han berkata mereka akan mentransfer-nya hari ini. Shi-jun ingin bertemu pihak Dae-han dan ia merasa ada yang mencurangi mereka.




Shi-jun pergi sendiri dan semua staf The Show bingung. Termasuk Kae-hwa. Mereka tegang jika perusahaan tidak menerima dana, maka perusahaan ini akan tutup. Dalam dunia showbiz, semua bisa terjadi, jika mereka mendengar bahwa perusahaan ini tidak mendapat dana, maka para aktor bisa pergi begitu saja.


Min-wu mengadakan jumpa fans lagi dan saat interview ketika topiknya beralih ke masalah aktingnya, ia gemetaran lagi dan Min-wu menjawab ia ingin menantang dirinya sendiri dengan proyek musikal ini.




Setelah jumpa fans selesai, Manajer Yun-seok menerima berita kalau The Show tidak mendapatkan dana. Yun-seok senang dan berkata Min-wu tidak perlu melakukan pertunjukan musikal lagi. 


Sebaliknya, Min-wu sudah mulai berubah pikirannya dan tanya apa yang akan terjadi dengan perusahaan itu. Yun-seok dengan santai berkata ya tentu saja akan hancur. Min-wu kelihatan kesal, tapi ia pura2 senang.




Shi-jun menunggu kesempatan bicara dengan pihak Dae-han, ia melihat Produser Eom. Shi-jun bisa menebak apa yang terjadi. Eom menyombongkan diri sudah berhasil membuat investor berpihak padanya, ia punya proyek besar. (Eom menyuap investor)




Min-wu memikirkan Kae-hwa, ia pikir Kae-hwa pasti akan menangis. Jadi ia pergi ke The Show. Manager Yun-seok curiga dengan sikap Min-wu, ia mengikuti mobil Min-wu. Ia heran saat tahu mereka berhenti di kantor The Show.


Di dalam, Kae-hwa sedang melihat kartu namanya dengan sedih saat ia dapat telp dari Min-ji. Min-ji minta Kae-hwa jadi guru tamu di sekolahnya minggu depan. Kae-hwa : Guru tamu? 


Min-ji : Iya, banyak yang harus dikatakan dalam memproduksi pertunjukan musikal.
Kae-hwa : Baiklah. Aku akan bicara dengan bossku dan cari waktu untuk pergi.
Min-ji : Kita tidak boleh kalah dengan Ibu Yu-jin, iya kan?
Kae-hwa : Iya.


Kae-hwa hanya ikut saja. Tapi ia punya ketakutannya sendiri. Kae-hwa : Min-ji bagaimana jika aku dipecat dari sini? Aku tidak punya tujuan. Kemana aku bisa kerja lagi di usia ini? Ini adalah keajaiban aku bisa kerja di sini. Aku punya teman kerja dan orang yang mengakui pekerjaan-ku.




Min-wu mendengar semuanya dan ia pergi diam-diam. Min-wu bertemu Shi-jun di luar. Min-wu minta waktu untuk bicara, mereka pergi ke atap, Yun-seok melihat keduanya dan mengikuti mereka, ia ingin mendengar pembicaraan mereka.


Shi-jun menebak Min-wu kesini karena sebagai bintang ia kesal karena pertunjukan musikal ini ada kemungkinan dibatalkan. Shi-jun membenarkan, mereka sudah kehilangan investor, tapi berkata karena belum ada yang diputuskan maka ia menunggu saja.




Yun-seok kesal dan pergi. Ia kesal karena Min-wu tertarik dengan urusan itu. Min-wu tidak percaya dengan jaminan Shi-jun. Apa kau minta aku percaya kata2 itu dan menunggu? Apa ini yang kau tawarkan setelah semuanya?


Shi-jun : Jangan membuat kesimpulan dulu, apa kau pikir aku tidak bisa menemukan cara untuk mengatasi ini? Setelah ada di industri ini selama 10 th.
Min-wu : Apa berarti kau itu pengalaman dan aku amatir?




Sementara itu Kae-hwa mau pulang tapi ia melihat ada 2 mobil di depan kantor. Ia mengenali keduanya, Oh Presdir sudah kembali? eh..Mobil Min-wu.. Kae-hwa heran, tapi keduanya tidak ada di kantor, jadi ia langsung lari ke atap. Ia ingin tahu, dan Kae-hwa mendengar pembicaraan mereka.




Shi-jun : Kau tidak pernah berniat datang latihan. Mengapa kau datang ke sini tiba2?
Min-wu : Karena yang kau lakukan membuatku frustrasi, kau sudah mendesakku mengikuti pertunjukan ini tapi sekarang saat kau kehilangan dana, kau tidak melakukan apapun.
Shi-jun : Orang luar seperti kau mana tahu berapa banyak masalah yang harus kami atasi sebelum kami menampilkan pertunjukan di panggung.




Min-wu : Biarkan aku membantumu. Dana produksi..berapa yang diperlukan?
Shi-jun tersinggung : Apa? 


Min-wu : Aku bilang berapa yang dibutuhkan?
Shi-jun : Apa kau ingin kupukul?


Min-wu menantang : Pukul saja aku!


From : http://kadorama-recaps.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar